AMIN, HALELUYA!
Views: 0
Bacaan: Matius 4:10
”Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Ungkapan “amin” atau “haleluya” tentu bukan merupakan ungkapan yang asing bagi kita orang-orang Kristen. Akan tetapi ada banyak orang kristen yang – mohon maaf – cukup latah dalam menggunakan kedua istilah tersebut. Orang-orang ini dengan mudah merespon dengan mengucapkan “amin” atau “haleluya” walau mungkin belum benar-benar memahami atau mengerti apa yang dibaca atau didengar dalam renungan itu. Bahkan kadangkala belum baca renungan pun sudah mengucapkan “amin!”, padahal ‘amin’ dapat berarti ‘setuju’, sedangkan ‘haleluya’ berarti ‘puji Tuhan’. Pernahkah kita berpikir, kalau apa yang disampaikan itu ternyata keliru, bagaimana?
Kelatahan seperti yang ditangkap oleh Jacob Dufour – seorang pembuat film Kristen, kira-kira 3 tahun yang lalu. Dalam sebuah Grup Kristen di facebook yang berisi banyak unggahan yang bernuansa rohani, Jacob Dufour membuat sebuah eksperimen kecil. Ia mengunggah (memposting) sebuah kalimat: “Jika setuju, ketik ‘Amin’ umtuk kalimat berikut ini: – Jadi jikalau engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milikmu”. Baik, sampai di sini, bagaimana respon Anda: apakah Anda akan mengaminkan kalimat tadi atau tidak?
Oke, kita kembali kepada eksperimen Jacob Dufour ini. Semenit setelah ia mengunggah kalimat itu, sudah ada 5 orang yang menulis “Amin”. Dan setelah 1 (satu) jam, sudah ada 100 (seratus) buah komentar. Terakhir sebelum ia membuat video testimoni tentang eksperimennya ini, ia menjumpai ada 666 (enam ratus enem puluh enan) tanda like (jempol) dan 576 (lima ratus tujuh puluh enam) komentar. Dari seluruh komentar itu hanya ada 20 (dua puluh) orang yang mengoreksi dengan menyebut bahwa kalimat itu berasal dari iblis. Bayangkan hanya 20 orang dari 576, berarti hanya 3,5 %. Kecil sekali.
Betul! Kalimat ”Jadi jikalau engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milikmu” itu memang merupakan kalimat iblis saat mencobai Tuhan Yesus yang ditulis dalam Lukas 4:7. Kesimpulan Jacob Dufour adalah bahwa 96,5 % orang yang berkomentar setuju dengan perkataan iblis hanya karena kalimat itu kedengaran sangat bagus.
Apa yang ditemukan oleh Jacob Dufour ini tentu menjadi keprihatinan kita semua. Namun, mari bertanya kepada diri sendiri, apakah kita termasuk orang yang latah dan mudah mengatakan “amin, haleluya” tanpa mengerti dan memahami secara lengkap saat membaca atau merenungkan Firman Tuhan? Tanpa membaca dengan teliti, benar dan memahami Firman Tuhan; maka tentu akan susah juga untuk melakukannya, bukan? Memahami firman Tuhan dengan benar dan melakukannya menjadi kunci agar kita dapat menolak tawaran dari si jahat yang semakin hari semakin menarik hati.
Tuhan Yesus menangkal pencobaan dari si pencoba (iblis) itu dengan hanya berdasarkan Firman Allah saja. Menurut Matius, untuk menangkal tiga buah pencobaan dari si iblis itu Tuhan Yesus selalu menyebutkan “ada tertulis” – yang jelas merujuk pada kebenaran Firman Tuhan sebagai rujukan. Dan pada pencobaan kali yang ketiga saat Tuhan Yesus ditawari seluruh kerajaan dunia dan kemewahannya – namun dengan syarat menyembah si iblis itu. Tuhan Yesus pun bersabda: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Dari kesaksian Matius ini, kita tahu bahwa semasa hidup dan pelayanan-Nya, Tuhan Yesus tetap setia untuk belajar akan Firman meski IA adalah Anak Allah. Oleh sebab itu, mari kita meneladai Tuhan Yesus dengan tetap bersukacita membaca dan mempelajari Firman Tuhan, agar tidak mudah disesatkan oleh kuasa gelap. Ingat bahwa iblis juga mengerti ayat-ayat Alkitab dan memakainya untuk menyesatkan kita . Jangan sekedar mengatakan “amin, haleluya” sebelum kita sunguh-sungguh membaca atau mendengar dan memahami dengan benar apa maksud firman Tuhan.
Selamat berjuang, Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Sebuah pelajaran indah tentang arti penting membaca, mengerti dan melakukan Firman Tuhan, telah Engkau berikan melalui peristiwa pencobaan di padang gurun, ya Tuhan. Kami rindu untuk membaca, merenungkan dan melakukan sabda-Mu dengan sebaik-baiknya; sehingga kami dapat menjadi berkat. Terimakasih Tuhan Yesus. Amin.
Note: Untuk melihat lebih jauh testimoni Jacob Dufour, silahkan searching di Youtube dengan kata kunci Jacob Dufour.