ANTUSIASME
Views: 0
Bacaan: Hakim-hakim 8:4
”Ketika Gideon sampai ke sungai Yordan, menyeberanglah ia dan ketiga ratus orang yang bersama-sama dengan dia, meskipun masih lelah, namun mengejar juga”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Seorang punjangga Amerika – Ralph Waldo Emerson pernah menyebutkan “Nothing great was ever achieved without enthusiasm” – (Tidak ada hal besar yang pernah dicapai tanpa antusiasme). Apa yang disebutkan oleh Ralph Waldo Emerson ini hendak menegaskan tentang betapa pentingnya peran antusiasme untuk mencapai keberhasilan di dalam kehidupan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, antusiasme diartikan sebagai kegairahan; gelora semangat; minat besar terhadap sesuatu. Dengan kata lain untuk dapat mencapai keberhasilan, maka dibutuhkan kegairahan, gelora semangat dan minat yang besar terhadap sesuatu yang hendak kita capai itu. Secara sederhana, antusiasme adalah energi kehidupan yang tertanam di dalam diri setiap manusia, energi yang membuat maju dan terus maju. Antusiasme merupakan sendi-sendi kehidupan yang membuat hidup menjadi lebih hidup, berwarna, dan bermakna, bukan saja bagi diri sendiri tetapi bagi orang lain disekitar kita.
Stan Toler & Glen dalam buku Survival Skill, menjelaskan bahwa kata ‘antusiasme’ atau ‘enthusiasm’ berasal dari kata bahasa Yunani entheos. Kata ini terdiri dari dua kata, yaitu “en” (di dalam) dan “theos” (Allah). Dengan demikian antusiasme mengandung arti: Tuhan di dalam seseorang atau seseorang di dalam Tuhan. Seseorang yang memiliki antusiasme adalah orang yang hidupnya senantiasa dipimpin dan dikuasai oleh Allah. Allah yang tinggal di dalam diri seseorang inilah yang akan menjadikannya memiliki gairah dan energi yang luar biasa untuk bekerja dan beraktivitas dengan tenaga yang seolah-olah tidak pernah habis. Seseorang tidak akan memiliki antusiasme jika ia tidak memiliki relasi yang akrab dan dekat dengan Tuhan. Oleh sebab itu, antusiasme tidak dapat dilepaskan dari kehadiran dan peran Tuhan.
Salah satu contoh nyata tentang antuasme ini ada di dalam kisah Gideon yang disaksikan di dalam kitab Hakim-hakim pasal 6-8. Dikisahkan bahwa setelah Tuhan membuat Gideon dan 300 pasukan pemberani berhasil mengalahkan 120.000 orang tentara Midian, maka mereka pun mengejar Raja Midian. Alkitab menyebutkan , ”Ketika Gideon sampai ke sungai Yordan, menyeberanglah ia dan ketiga ratus orang yang bersama-sama dengan dia, meskipun masih lelah, namun mengejar juga”. Kita akan melihat secara khusus kata yang diterjemahkan dengan “menyeberanglah”. Dalam bahasa aslinya, kata ini berarti ‘meluap-luap, menyeberangi, berangkat, berjalan melalui (daerah), melewati, melampiaskan nafsu, kesal, dongkol, jengkel, marah, gemas’. Dengan mempertimbangkan bahwa mereka sedang dalam kondisi perang, maka secara psikologis, yang dimaksud dalam kata itu adalah bahwa Gideon dan 300 orang itu secara antusias mengejar targetnya yaitu kedua raja Midian yang telah dikalahkan. Antusiasme yang dimiliki oleh Gideon dan 300 orang pasukan itu membuktikan bahwa bersama dan dipimpin oleh Tuhan, mereka dapat berhasil. Antusiasme mereka lebih besar daripada rasa lelah, lapar dan haus.
Saat ini pandemi sudah menunjukkan trend melandai. Namun demikian, tidak dapat disangkal bahwa ada banyak orang yang merasa lelah baik mental maupun fisiknya. Oleh karena itu, kobarkan kembali antusiasme – Tuhan di dalam diri kita dan kita di dalam kuasa Tuhan. Kita mesti yakin bahwa bila Tuhan beserta dan memimpin kita, maka kita akan dapat mengerjakan pekerjaan dan tugas-tugas kita dengan sebaik-baiknya. Yakinlah bahwa antusiasme akan membuat kita tetap berlari meski di tengah hari, dan tetap melangkah walau kita lelah. Dan nantikanlah bahwa ada hal besar yang akan dapat diraih.
Selamat berjuang, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga
Doa:
Terimakasih, ya Tuhan, karena kami kembali disadarkan akan pentingnya antusiasme. Kami rindu untuk tetap menempatkan Engkau sebagai Tuan atas hidup kami. Meskipun ada tantangan yang menghadang, namun kami tidak gentar sebab Engkaulah yang akan berjalan di depan kami. Terimakasih Tuhan Yesus. Amin.