MASA MUDAKU
Views: 0
Keluarga yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Syalom Alekhem.
Diakhir Bulan Keluarga GKI Kwitang, hari ini tepat tanggal 28 Oktober bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda yang merupakan tekad para pemuda untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Saya ingin mengajak Bapak Ibu untuk mengenang masa muda Anda. Dan bagi para pemuda remaja zaman now, mari kita merenungkan tema “MASA MUDAKU” Firman Tuhan menjadi dasar untuk kita renungkan hari ini terambil dari kitab Pengkhotbah 11:9 “Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan.”
Demikianlah Firman Tuhan. Berbahagialah setiap orang muda dan yang berjiwa muda, yang bersedia mendengarkan Firman Tuhan dan yang memeliharanya.
Ada sebuah obrolan di kalangan anak-anak muda yang membicarakan sesuatu yang nampaknya serius. “Buat gue, enak Bro, jadi anak dimanja-manja, muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga…” “Nggak mungkin, Bro!” sahut temannya. “Mungkin saja, Allah itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang”.
Bapak Ibu dan Saudara-saudara sekalian, pernyataan itu menarik dan nampaknya benar, apalagi menyebut-nyebut nama Allah. Namun apakah pemahaman seperti itu benar?
Bacaan kita dari kitab Pengkhotbah menyatakan: “ Bersukarialah, hai pemuda dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu .” Kalimat ini mengajak kaum muda untuk bersukacita pada masa muda mereka. Pengkhotbah sesungguhnya tidak memaknai “bersukacitalah” dalam makna membiarkan pemuda melakukan sesuai dengan keinginannya sendiri: happy-happy atau senang-senang, foya-foya. Bukan! Namun ada catatan penting yang harus diingat bahwa apa yang diperbuat pasti ada dampak dan sanksinya… Dalam ayat 9b dinyatakan: ” karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan !” Jadi bagaimana dong seharusnya?
Tadi kita sudah mendengar pujian dari Tim Streaming GKI Kwitang pujian yang berjudul “Masa Mudaku”
Saudara-saudara, hari ini di usia genap 60 tahun, saya kembali mengenang masa muda saya. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan memanggil saya di usia muda untuk mengenal kasih karunia Tuhan. Seperti pujian ini, bagi saya: masa muda sungguh senang, masa terindah, karena Tuhan memanggilku untuk meninggalkan dosa-dosa, yaitu pergaulan yang buruk anak-anak remaja.
Ketika selesai Katekisasi dan kemudian Mengaku Percaya, saya terpanggil untuk ikut melayani di Sekolah Minggu, kegiatan Pemuda, dan Tim Pekabaran Injil. Bahkan melalui pelayanan Tim Pekabaran Injil ini, saya terpanggil untuk masuk Sekolah Tinggi Teologi. Tuhan membentuk dan mempersiapkan saya untuk melayani jemaat Tuhan. Maka jikalau saya mengenang masa muda, saya sangat bersyukur kepada Tuhan, karena di masa muda tersebut, saya menyerahkan hidup untuk melayani Tuhan, sampai sekarang ini. Puji Tuhan!
Saya percaya Bapak Ibu memiliki kenangan yang menyenangkan pada masa muda, maka tetaplah bersemangat dengan api yang tak kunjung padam selalu membakar dalam kalbu!
Demikian juga hai para remaja pemuda, nikmatilah masa mudamu dengan penuh sukacita bersama Tuhan. Pada masa mudamu, penuhilah panggilan Tuhan untuk meninggalkan dosa, kemudian menyerahkan diri untuk melayani Tuhan! Lakukanlah saja! Itu sudah cukup. Amin.
Mari kita berdoa:
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Mu ya Allah yang kami kenal dalam Tuhan Yesus Kristus, Juruselamat kami. Berkatilah para remaja pemuda, agar di masa mudanya mereka dapat menikmati sukacita bersama Tuhan. Masa muda yang sungguh senang, karena mereka meninggalkan segala dosa dan menyerahkan hidup untuk melayani Tuhan. Berkatilah seluruh keluarga dengan semangat persatuan dan kesatuan dalam kasih Tuhan.
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Tuhan memberkati Saudara dan keluarga!
(AM 28102021)