BERSERAH KEPADA YESUS
Views: 0
Bapak Ibu dan Saudara sekalian yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Syalom Alekhem.
Memasuki bulan Pengajaran GKI Kwitang. Kita mau belajar memberikan yang terbaik untuk Tuhan. Apa yang dapat kita berikan untuk Tuhan? Kita merenungkan tema “BERSERAH KEPADA YESUS” Firman Tuhan menjadi dasar untuk kita renungkan hari ini terambil dari Roma 12:1 “ Karena itu saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup , yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati .”
Demikianlah Firman Tuhan. Berbahagialah setiap keluarga yang mendengarkan Firman Tuhan dan bersedia memberikan yang terbaik.
Saudara-saudara ada sebuah kisah dari Ilustrasi Kristen, seorang petani Kristen berkata kepada isterinya: “Bu, kita mau memberikan sesuatu persembahan untuk pekerjaan Tuhan.”
“O baik, apa yang mau dipersembahkan?” “Salah satu sapi betina kita sedang hamil dan beberapa hari lagi akan melahirkan. Aku akan mempersembahkan anak sapi itu kepada Tuhan.” “Setuju!” kata isterinya.
Beberapa hari kemudian, tibalah waktu bagi induk sapi itu untuk melahirkan. Ternyata, induk sapi itu melahirkan dua ekor anak sapi. Petani itupun menjadi bingung. Dia mulai berpikir-pikir anak sapi mana yang akan dipersembahkan kepada Tuhan. Ketika isterinya menanyakan hal itu, ia pun menjawab: “Biarkanlah anak-anak sapi itu bertumbuh lebih besar terlebih dulu. Setelah mereka cukup besar, barulah akan kuputuskan anak sapi yang mana yang akan kupersembahkan kepada Tuhan.”
Seminggu kemudian daerah itu diserang wabah penyakit ternak. Salah satu dari kedua anak sapi milik petani Kristen itup terjangkit penyakit tersebut dan… mati. Ketika petani itu mendapati bahwa anak sapinya itu mati, ia segera keluar kandang dan lari menuju rumahnya serta berkata kepada isterinya: “Bu, aku baru saja dari kandang dan kudapati bahwa sapinya Tuhan mati.” Isterinya pun keheranan dan bertanya: “Apa? Sapinya Tuhan? Bukankah Bapak belum memutuskan sapi mana yang akan dipersembahkan?”
Petani itupun menjawab: “Ya, kemarin memang belum kuputuskan, tetapi tadi ketika aku masuk dalam kandang telah kuputuskan bahwa yang mati itu adalah sapinya Tuhan.”
Saudara-saudara, berbeda sekali dengan nasihat Rasul Paulus dalam bacaan kita: “Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah” Artinya orang Kristen percaya bahwa tubuhnya adalah milik Allah. Bahkan tubuhnya adalah bait Roh Kudus. Maka sudah seharusnyalah tubuh ini dipersembahkan kepada Allah sebagai persembahan yang hidup untuk mengabdi dan melayani Allah.
Dengan hati yang tulus kita ingin menyenangkan hati Tuhan dengan menjaga kekudusan hidup, dan melawan segala godaan jahat.
Hal itu dikatakan sebagai ibadah yang sejati. Artinya, seorang dapat berkata: Aku akan ke gedung gereja untuk beribadah, tetapi juga seharusnya ia dapat berkata: Aku akan ke kantor, ke pasar, ke toko, ke pabrik, ke sekolah/kampus, ke sawah, atau di rumahpun adalah beribadah kepada Allah.
Ingatlah Saudara, Tuhan Yesus sudah memberikan yang terbaik bagi kita. Ia telah menyerahkan tubuh dan nyawa-Nya sebagai kurban untuk keselamatan kita di atas kayu salib Golgota. Puji Tuhan!
Di awal renungan ini kita telah mendengar kesaksian pujian oleh sebuah keluarga anggota jemaat GKI Kwitang lagu yang berjudul: “Berserah kepada Yesus” Lagu aslinya “I Surrender All to Jesus” oleh Judson Van Deventer. Lagu ini menyatakan: kuserahkan kepada Yesus, Juruselamatku: tubuh, roh dan jiwaku.
Menyerahkan seluruh kehidupan kita dalam rangka kita bersyukur, percaya dan mengasihi Tuhan Yesus, Juruselamat kita. Refren lagu ini berulang kali menyatakan: “Aku berserah, aku berserah” mempunyai arti aku menyerahkan seluruh hidup yang kepada Tuhan. Bukan menyerahkan anak sapi yang mati!
Bapak Ibu dan Saudara sekalian, persembahan apa yang hendak kita persembahkan kepada Tuhan? Bersediakah Saudara berkomitmen: “Aku akan mempersembahkan tubuhku sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan berkenan kepada Allah!” Lakukanlah saja. Itu sudah cukup! Amin.
Mari kita berdoa:
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Mu, ya Bapa. Firman-Mu hari ini mengingatkan kami untuk mempersembahkan tubuh kami sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah. Pakailah hidup kami untuk melayani Tuhan dan sesama. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Tuhan memberkati Saudara dan keluarga!
(AM 4112021)