SUNGGUH AMAT BAIK CIPTAAN-MU
Views: 0
Bahan: Kejadian 1:26-31
Dengan ibadah Minggu kemarin kita sudah memasuki masa adven I, masa adven masa persiapan merayakan kelahiran Tuhan ke dunia. Kita renungkan firman Tuhan berita penciptaan alam raya dengan seluruh isinya, baik di bumi maupun di angkasa luar yang di dalamnya manusia berada. Allah menciptakan alam raya ini selama enam hari, masing-masing hari dengan hasil ciptaan yang juga setiap hari dilihat, dikontrol apakah yang diciptakan itu sesuai dengan maksud dan rencana Allah. Demikianlah dari hari pertama disebutkan: “Allah melihat bahwa semuanya itu baik”. Demikian pada hari yang ke-enam ini Allah sudah menciptakan apa yang direncanakan-Nya dan sudah terjadi, namun pada hari ke-enam ini setelah Allah memeriksanya, maka sangat memuaskan, dengan bahasa kita bisa kita sebutkan “sempurna” yang dalam ayat 31 di sebut: “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik”. Telah juga diletakkan-Nya hukum atau aturan sehingga semua berjalan baik, masa-masa (waktu dan jaman) berjalan dengan baik, benda-benda (planet-planet) ruang angkasa beredar dengan baik, tidak ada yang kurang tidak ada yang cacat.
Salah satu berita pada masa adven pertama ini yang harus kita ungkapkan ialah pujian dan syukur atas kuasa Allah yang tak terlampaui oleh kuasa apa pun di jagad alam raya ini. Maz 19:1 memuji Sang Pencipta yang berkata: “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya.” Untuk menegaskan kuasa Sang Pencipta, maka firman Tuhan membandingkan dengan illah berhala yang dipuja oleh manusia. Apa itu berhala? Yer 10:5 menyebutkan: “Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun, tidak dapat berbiara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah…” Karena itu Apakah kita sungguh bersyukur atas keberadaan alam raya yang ciptaan Tuhan ini. Maz 8:10, suatu ajakan memuji Allah yang berkata: Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! kita merupakan bagian di dalamnya?
Demikian juga manusia, memang manusia diciptakan Allah dan ditempatkan-Nya di taman Eden, perlu kita sadari bahwa manusia ciptaan Tuhan, jangan membusungkan dada,jangan sombong di hadapan Tuhan. Tetapi Tuhan mengingat manusia lebih dari ciptaan lain: “Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah” (Maz 8:6) Manusia dipelihara oleh Tuhan di taman Eden, manusia memiliki tugas panggilan mengusahakan dan memelihara taman itu, manusia di taman Eden bukan foya-foya, tetapi bekerja menjadi hamba Allah. Taman itu mendapat siraman dari sungai yang disediakan Tuhan, bahkan di sana ada emas paling baik yang telah disediakan Allah. Namun kita harus menyadari siapa diri manusia ini, supaya kita tidak melampaui wewenang yang diberikan Tuhan kepada kita, “manusia adalah ciptaan.”
Tidak disangkal lagi taman Eden telah tertutup bagi manusia, alam semesta telah menanggung kutuk karena manusia melampaui wewenangnya, inilah langit dan bumi yang kita saksikan ini. Namun jika mansia tetap setia menjadi hamba Allah, mengusahakan dan memelihara taman Eden dan Tuhan tetap dimuliakan, maka yang terjadi dengan bumi ini, seperti yang ditunjukkan dalam kita Wahyu, taman Eden menjadi suatu taman untuk suatu kota yang disebutnya Yerusaem baru dalam suasana yang tanpa air mata duka. Natal yang kita persiapkan adalah awal pembangunan langit baru dan bumi baru dan di dalamnya Yerusalem baru. Tanpa Natal alam semesta dengan manusia tetap meringkuk dalam derita abadi. Natal awal yang baru, sambutlah dan rayakanlah Natal khusunya untuk tahun 2021 ini.
Mari kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- (Tanpa menghakimi), apakah Anda melihat orang mengillahkan ciptaan Tuhan?
- Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, ada planet di luar angkasa yang bisa dihuni manusia seperti bumi ini, bagaimana pendapat Anda?
- Melihat bumi saat ini yang sarat dengan ketidakadilan, dan kematian setiap makhluk menanti, apa yang kita harapkan dengan Natal?
Mari berdoa:
Bapa kami yang di sorga, kami bersyukur menjadi penghuni bumi saat ini, kami bersyukur atas segala yang telah Bapa ciptakan memancarkan dan menjadi saksi kebesaran dan keanggungan Bapa. Semoga kami turut memuliakan Allah Sang Pencipta. Kami tidak akan menyembah ciptaan Tuhan, tetapi semata-mata menyembah Sang Pencipta, Bapa pemelihara kami. Untuk semua itu Tuhan Yesus rela turun ke bumi, menjumpai manusia, mengajar dan menyelamatkan manusia. Karya dan misi keselamatan itu diawali dengan kelahiran Yesus Anak Allah ke dunia ini. Kami akan merayakan kelahiran Juruselamat ke dunia ini, Roh Kudus menerangi hati kami dan menolong kami agar Natal yang kami rayakan seturut dengan rencana Bapa. Inilah doa permohonan kami dalam Yesus Juruselamat dunia, Amin. [AS29112021]