TAKKAN MENDAPAT MALU
Views: 0
Bacaan: Mazmur 25: 1-10
Salam Sejahtera semoga kita makin setia menantikan Tuhan, karena kita sangat berharap, bergantung pada Tuhan, menyerahkan hidup hanya padaNya, sehingga kita tidak akan mendapat malu seperti ungkapan dalam Mazmur 25:3 Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu; yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat dengan tidak ada alasannya.
Orang yang tidak mendapat malu adalah orang yang menantikan Tuhan, yang mengangkat jiwa kepada Allah, seluruh perhatian diarahkan kepada Allah, dan dia menyerahkan diri kepada Allah. Ketika mempercayakan diri pada Allah, maka tidak mungkin orang tersebut dipermalukan oleh musuh. Allah pasti membela orang yang percaya padaNya, dan menanti-nantikanNya. Orang yang menanti-nantikan Tuhan, akan terbuka masa depan, karena Tuhan menyelamatkan, dan musuh tidak bisa semena-mena.
Segala sesuatu yang baik datang dari Tuhan, karena itulah Tuhan selalu dinanti-nantikan, diharapkan. Kita yang sedang menghadapi musuh, yang sering mempermalukan, menghina, menghujat, membully, maka kita berharap dalam doa, penyertaan Tuhan, yang pasti membela, memberi kebaikan bagi kita. Kalau kita sendiri yang melawan musuh pasti kalah, dan dipermalukan, tapi kalau kita menghadapi musuh dengan penyertaan Tuhan, maka kita tidak akan dipermalukan. Musuh selalu mencari kesalahan lawan, agar dipermalukan. Musuh selalu mendapat kepuasan, beria-ria jika berhasil mempermalukan orang lain. Musuh merasa lebih kuat dan lebih berkuasa, agar orang lain takut dan tunduk padanya.
Orang yang tidak mendapat malu, bukan berarti ia tidak menderita, tidak sengsara dan tidak mendapat kemelut. Tapi walau menderita, ia mendapat penghiburan dari Tuhan, dan keluh kesah hilang, diberi Tuhan hati yang cerah. Yesus mengalami penghinaan, dipermalukan, menderita di hukum mati di salib. Hal ini dilakukan oleh musuh, iblis, melalui pemimpin Yahudi yang berkhianat pada Allah. Mereka membenci Yesus, menuduh Yesus dengan tuduhan palsu, tidak benar, tidak adil. Tapi Allah membangkitkan Yesus pada hari ketiga, dengan tubuh kekal dan mulia. Dengan cara dibangkitkan oleh Allah, maka Yesus tidak mendapat malu, malah mendapat kemuliaan. Pemimpin Yahudi yang berkhianat pada Allah, malah mendapat malu ketika Yesus bangkit.
Paulus mengalami penghinaan, dipermalukan dengan tuduhan melakukan kejahatan dan dimasukan ke dalam penjara, dan dihukum mati. Hal ini dilakukan oleh musuh, iblis, melalui pemimpin Yahudi yang berkhianat kepada Allah. Pemimpin Yahudi membenci Paulus, menuduh dengan tuduhan palsu, tidak benar dan tidak adil. Tapi Tuhan tidak mempermalukan Paulus dengan cara yang ajaib, yaitu terjadi gempa hebat, sendi-sendi penjara goyah, semua pintu terbuka, belenggu orang di penjara terlepas. Kepala penjara merasa salah, sangat malu, hendak bunuh diri, tapi dilarang Paulus (Kisah Para Rasul 1:28). Setelah peristiwa itu, kepala penjara menjadi percaya Yesus. Pejabat-pejabat Yahudi mau melepaskan Paulus diam-diam, karena malu, telah menghukum Paulus dan Silas tanpa diadili. Allah tidak mempermalukan orang yang menantikan, berserah, berharap pada Allah, seperti yang dilakukan Paulus dan Silas, mereka hanya berdoa dan menyanyikan pujian di penjara, Allah yang bertindak sesuai kebenaran Allah (Kisah Para Rasul 1:25).
Yusuf juga mengalami penderitaan, dipermalukan oleh saudara-saudaranya, dengan mengalami hidup sebagai budak Potifar dan juga dipermalukan oleh istri Potifar, di penjara karena tuduhan palsu dari istri Potifar. Yusuf ketika dipermalukan, menjadi budak dan dipenjara, ia tetap berdoa menantikan, berharap pertolongan, pemulihan dari Allah. Yusuf tidak mendapat malu ketika Allah memberi hikmat pada Yusuf agar mampu menjelaskan mimpi Firaun. Kemudian Yusuf ditetapkan Firaun menjadi pejabat penting di Mesir. Saudara-saudara Yusuf yang berkhianat pada Allah, mendapat malu ketika mereka kelaparan, dan datang menghadap Yusuf dengan sujud menyembah Yusuf (Kejadian 42:6).
Seorang pemimpin daerah, mengasihi Tuhan, melayani Tuhan, mengasihi masyarakat dan melayani masyarakat dengan jujur, terbuka, tidak korupsi, memperhatikan kesejahteraan masyarakat, tapi dipermalukan dengan tuduhan palsu, kemudian dipenjara. Semua ini dilakukan oleh musuh, iblis, melalui tokoh-tokoh intoleran. Tapi setelah bebas dijadikan pejabat penting oleh seorang presiden. Tuhan tidak mempermalukan orang yang menantikan Tuhan, yang berharap, bergantung pada Tuhan. Malah pemimpin intoleran, ada yang dipermalukan, masuk penjara.
Dalam menghadapi musuh, kita akan kesulitan menghadapinya sendiri, karena itulah kita meminta kepada Tuhan agar diberitahu jalan-jalan Tuhan kepada kita, dan kita makin mengenal Tuhan. Tuhan memperkenalkan diri sebagai Allah yang menyelamatkan, seperti menyelamatkan Israel dari perbudakan Mesir. Kita terus menanti-nanti Tuhan sepanjang hari, berdoa sepanjang hari agar kita tetap hidup di jalan Tuhan, jalan penuh kebenaran dan keadilan. Jalan Tuhan kita jalani dengan teguh tanpa menyimpang. Tuhan terus mengajarkan dan menunjukkan jalan Tuhan, dengan perkataan, dengan latihan, dengan pendengaran yang dipertajam setiap pagi, supaya kita mendengar seperti seorang murid sejati, yang rindu pengajaran.
Orang yang mendapat kasih karunia di hadapan Tuhan, dosa diakui dan Tuhan mengampuninya, maka Tuhan akan memberitahukan jalan Tuhan kepada kita, sehingga kita mengenal Tuhan. Ia hendak membimbing kita dan memberikan ketenteraman kepada kita.
Orang mengetahui tentang perbuatan Tuhan seperti keselamatan, mujizat, tapi tidak sungguh-sungguh mengenal Allah dan jalan-jalan Allah, tidak memahami jalan-jalan Allah. Semakin tidak mengenal Allah dan tidak mengenal jalanNya, akhirnya orang menyimpang, berkhianat, orang seperti inilah yang mendapat malu atau dipermalukan (Mazmur 25:3).
Tuhan membebaskan kita yang menderita terpasung, Tuhan menghapus segala aib dan malu. Dan memberi mahkota mulia, kebahagiaan abadi, mendapat harta Kerajaan Allah yang baka seperti ungkapan dalam KJ 85:4 Di saat ‘ku terpasung, Kau membebaskanku; segala aib dan malu terhapus olehMu. Padaku Kautambahi mahkota mulia, Bahagia abadi, pusaka yang baka!
Walau dosa kita banyak, kita tidak perlu merasa takut, gentar, karena anugerah Tuhan akan menebus dosa kita, jika kita mengakui dan menyesalinya dan mau bertobat. Yesus Tuhan Raja akan datang dengan penuh karunia, membawa kemenangan selama-lamanya, dan orang yang bertobat tidak dipermalukan. Orang yang berkhianat dan tidak bertobat, tidak mau ditebus Yesus akan mendapat malu, ketika Yesus datang kembali.amin
Berdoa:
Ya Tuhan tolonglah kami agar makin setia menantikan Tuhan, sangat berharap, bergantung pada Tuhan, menyerahkan hidup hanya pada Tuhan, sehingga kita tidak akan mendapat malu. Kami mengangkat jiwa kepada Allah, seluruh perhatian diarahkan kepada Allah, agar kami tidak dipermalukan oleh musuh. Kami percaya Allah pasti membela orang yang percaya padaNya dan menanti-nantikan Tuhan. Tuhan akan membuka masa depan kami , karena Tuhan menyelamatkan kami. Dalam Yesus kami berdoa amin.