HIBURKANLAH , HIBURKAN UMAT-KU
Views: 0
Bapak Ibu dan Saudara sekalian yang sedang menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus, Syalom Alekhem! Kita sudah memasuki Minggu Adven ketiga, artinya kita menyambut kedatangan Tuhan sudah makin mendekat, dilambangkan dengan penyalaan lilin berwarna merah muda dalam ibadah kita. Seharusnya kita menyambut dengan sukacita dan syukur. Namun berapa banyak di antara kita yang hatinya masih diliputi kekuatiran, ketakutan, kesedihan dan dukacita? Dampak pandemi yang belum usai masih tergores dihati kita. Kita sadar sebenarnya kita hidup dalam kelemahan dan kerapuhan.
Di tengah situasi dan kondisi kita saat ini, Firman Tuhan hendak menyapa kita pribadi lepas pribadi.
Firman Tuhan yang mendasari renungan kita terambil dari kitab nabi Yesaya 40:1-2 “Hiburkanlah , hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu, tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni.”
Demikianlah Firman Tuhan. Berbahagialah setiap orang yang mendengar Firman Tuhan dan yang memeliharanya.
Firman Tuhan ini disampaikan oleh nabi Yesaya kepada umat Tuhan. Tuhan menjanjikan keselamatan umat-Nya yang berada dalam pembuangan.
Saat itu umat Tuhan hatinya masih kacau balau. Mereka masih terbayang Yerusalem yang hancur, Bait Allah kebanggaan mereka yang telah hancur. Mereka mengalami kesusahan dan penderitaan yang berkepanjangan selama hampir tujuh puluh tahun akibat pembuangan di Babel, mereka sadar sebagai bangsa yang rapuh. Mereka tak berdaya, tak ada semangat hidup, tak punya pengharapan.
Di saat-saat seperti itu datanglah Firman Tuhan melalui nabi Yesaya yang mengatakan: “Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku.” Tenangkanlah hati Yerusalem! Firman ini memberikan pengharapan dan semangat yang baru bagi umat Tuhan. Puji Tuhan!
Di awal renungan ini kita telah mendengar pujian yang dinyanyikan bersama-sama dalam ibadah di GKI Kwitang hari Minggu lalu, sebuah pujian yang berjudul: “Hiburkanlah, Hiburkanlah umat-Ku” Ketika kita menyanyikan pujian ini, hati kita yang rapuh disapa oleh Tuhan yang memberikan pengharapan dan semangat yang baru bagi kita. Tuhan Allah menjanjikan keselamatan umat-Nya. Tuhan menyatakan bahwa perhambaan umat-Nya akan berakhir dan kesalahannya diampuni. Sungguh, luar biasa Tuhan menjanjikan adanya pemulihan. Tuhan menjanjikan adanya restorasi bagi kehidupan umat-Nya.
Tuhan menyapa kita untuk kita mempersiapkan diri menyambut kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Supaya hati kita tenang menyambut Kristus yang sudah datang, sedang datang dan akan datang. Dalam beberapa hari ini kita akan merayakan Natal di tengah situasi pandemi yang belum usai. Namun biarlah kita dapat menyambut kehadiran Kristus dalam hati kita yang membawa penghiburan, sukacita dan damai sejahtera.
Saudara-saudara, kedatangan Tuhan bukan hanya untuk kita, tetapi juga untuk semua umat manusia yang berada dalam perhambaan dosa. Serukanlah kabar baik ini bahwa melalui kedatangan Kristus, perhambaan sudah berakhir, dosanya sudah diampuni. Bersediakah Saudara diutus menjadi pembawa penghiburan, sukacita dan damai sejahtera Tuhan? Mulailah dari dalam rumah tangga masing-masing, kepada persekutuan jemaat, dan kepada masyarakat di mana Saudara berkarya.
Lakukanlah saja! Itu sudah cukup! Amin.
Mari kita berdoa:
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada-Mu, ya Allah. Oleh karena kasih karuniaMu yang besar bagi umat manusia, sehingga Engkau mengutus Putera-Mu yang tunggal untuk menjadi Juruselamat dunia. Berilah pengharapan dan semangat yang baru supaya kami mampu menyongsong kedatangan Kristus. Karuniakanlah kepada kami kemampuan untuk menjadi pelayan-pelayan-Mu yang ikut serta mempersiapkan jalan bagi umat-Mu menyongsong kedatangan Kristus. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Tuhan memberkati Saudara dan keluarga! Maranatha!
(AM 9122021)