PELANGI KASIH
Views: 0
Bahan: Kejadian 9: 12-15
Dan Allah berfirman: “Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selamanya; Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. … sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup…”
Sudah menjadi tradisi umat manusia untuk mengingat atau melestarikan peristiwa penting diwujudkan dengan membangun tanda, atau monument. Di Jakarta berdiri tugu Monas (monument Nasional) yang menjadi ikon kota Jakarta, ibu kota RI. Di jalan Proklamasi, yang dulu Jl. Pegangsaan Timur 56, tempat diproklamirkan kemerdekaan RI ada patung Bung Karno dan Bung Hatta. Masih banyak lagi tugu dan patung yang mengandung nilai sejarah penting. Dalam lingkup kecil dalam kehidupan pribadi atau keluarga ada foto atau piala yang bagi pribadi itu mengandung nilai sejarah penting. Tanda seperti tugu, patung, bangunan, foto dipelihara dan dijaga yang menunjukkan memelihara sejarah yang diungkapkan oleh tanda itu. Hanya saja tentu kita tidak meng-illahkan tanda itu karena dianggap memiliki kekuatan.
Di dalam Alkitab banyak terdapat tanda yang mengandung nilai peristiwa atau sejarah. Selain itu tanda dijadikan juga sebagai piagam perjanjian. Yakub mengambil batu yang dipakainya menjadi alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menamai tempat itu Betel. Yakub dan Laban mendirikan timbunan batu sebagai “saksi” atau sebagai piagam, bahwa mereka tidak akan melewati demarkasi ini dengan maksud atau niat jahat. Samuel mendirikan sebuah batu dan menamakan Eben-Haezer dengan nilai peristiwa kemenangan yang diberi Tuhan bagi Israel. Dapat kita pastikan dari Alkitab tugu dan tanda dari batu dan buatan manusia ini telah lama hilang, daerah tempat batu atau tugu itu pun sudah sulit ditentukan. Dalam bacaan kita Allah berjanji, secara singkat janji Allah berisikan, Allah tidak lagi mendatangkan air bah seperti pada zaman Nuh, air bah yang memusnahkan segala yang hidup. Untuk janji itu Allah tidak mendirikan atau menunjuk timbunan batu, karena timbunan batu akan berubah dan hilang. Tetapi Allah menunjuk suatu fenomena alam, yang secara logika bisa dianalisa, yaitu pelangi. Untuk memberi makna janji itu maka Allah sebutkan: “Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.” Ada fenomena lain yang mungkin bisa Tuhan pake, seperti gerhana matahari, gempa, atau hujan es atau tsunami. Tetapi Allah menunjuk Pelangi, karena dia indah, bisa terlihat di semua tempat yang dihuni manusia. Dengan tanda itu Tuhan menunjukkan tanggung jawab-Nya untuk memelihara ciptaan-Nya, tidak akan buang waktu dan energi untuk memusnahkan kejahatan seperti zaman Nuh.
Kejahatan manusia tidak diatasi dengan pemusnahan. Namun resiko janji yang ditunjukkan oleh Pelangi, bahwa kejahatan ditanggung oleh Allah dengan mengutus Anak-Nya untuk mengalahkan, membinasakan kejahatan itu. Kalau dulu Nuh, cukup membangun bahtera, masuk ke dalam bahtera, selanjutnya kejahatan tenggelam dalam diri manusia-manusia yang jahat. Tetapi dalam Pelangi tanda janji Tuhan, maka kejahatan, dosa manusia ditanggung oleh Allah dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dalam keadaan itu kita mempunyai tugas dan tanggung jawab, kita ikut memelihara janji itu menjadi pelaku-keselamatan itu. Dengan demikian Pelangi bukan sekedar fenomena alam yang indah, tetapi Pelangi mengingatkan kita sebagai pemelihara dan pelaku janji itu. Akhirnya akan tiba akhir zaman, dengan langit dan bumi baru, janji Tuhan yang pasti
Kita refleksikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Adakah tanda, atau tugu, patung, gambar di negeri ini yang sangat bermakna sejarah bagi Anda?
- Di beberapa daerah di negeri kita di atas bukit didirikan “patung Yesus”, yang cukup besar, bagaimana pendapat Anda?
- Dengan menyebut Pelangi yang indah, mungkin saat Anda menyaksikannya, janji apa yang Tuhan berikan kepada Anda?
Mari berdoa:
Bapa Tuhan kami Yesus Kristus, terima kasih atas kemunculan Pelangi tanda kasih dan keselamatan bagi dunia yang dikuasai oleh dosa. Pelangi tanda kasih Allah yang berbicara tidak akan ada lagi air bah seperti zaman Nuh. Walau pun dosa tetap berkuasa di bumi yang fana ini, tetapi dosa dan maut telah ditanggung oleh Yesus, sehingga kami selamat. Akhirnya Pelangi Kasih Tuhan sebagai janji Tuhan yang akan digenapi pada akhir zaman dengan Yerusalem baru untuk orang-orang yang diselamatkan. Inilah Doa dan harapan kami dalam Kristus Tuhan, Amin. [AS07022022]