HANYA DEKAT ALLAH SAJA AKU TENANG
Views: 0
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Syalom Alekhem! Apa kabar? Semoga Bapak Ibu dan Saudara tetap tenang menghadapi melonjaknya varian virus Omicron sejak awal bulan Februari ini. Meskipun ada banyak kabar Saudara kita yang sedang terpapar dan menjalani perawatan atau isoman. Hal ini terkadang membuat pribadi-pribadi dalam keluarga menjadi tidak tenang. Bagaimana kita harus menghadapi pergumulan-pergumulan seperti ini supaya kita tenang? Marilah kita merenungkan firman Tuhan yang berjudul: “Hanya dekat Allah saja aku tenang”
Firman Tuhan yang mendasari renungan ini diambil dari kitab Mazmur 62:2-3 “ Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.” Demikianlah firman Tuhan. Berbahagialah setiap orang yang mendengar firman Tuhan dan yang memeliharanya.
Mazmur 62 ini merupakan kesaksian raja Daud yang luar biasa: ia menunjukkan keyakinannya akan Allah dan kebergantungannya kepada Allah. Dalam Mazmur 62:2 ini dikatakan: “Hanya dekat Allah saja aku tenang!”. Kata “tenang” mempunyai arti: tidak gelisah, tidak kacau, tidak ribut, perasaan hati tenteram.
Mazmur ini mengungkapkan suatu kebenaran mendasar untuk kita saat ini. Ketika menghadapi masa-masa pandemi: kita harus datang kepada Tuhan Yesus, Sumber keselamatan kita. Tuhan Yesus mengatakan: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu…. dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (Mat . 11:28-29). Puji Tuhan!
Seperti kesaksian pujian yang dipersembahkan oleh seorang anggota jemaat GKI Kwitang, sebuah nyanyian: “Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku”. Mengapa? Karena “hanya Dia Gunung Batuku, hanya Dia Kota Bentengku.” Sehingga dalam segala pergumulanku, aku tidak akan goyah. Bahkan anugerah keselamatan di dalam Dia membuat kita tidak akan goyah selama-lamanya!
Saya yakin, setiap pribadi Anda sebagai orang percaya yang mengandalkan Allah pada masa pandemi ini akan dapat mengatakan:
Pertama, aku tidak akan membiarkan kesukaran, krisis, penyakit, atau penderitaan yang bagaimanapun menggoyahkan kepercayaan ku kepada Allah (Mzm. 62:2,7). Mengapa? Karena orang percaya mengakui, bukan saja karena keselamatanku datangnya dari Dia, tetapi DIA sendiri adalah Gunung Batu keselamatan, dan perlindunganku ( Mzm. 62:7-8).
Kedua, pada masa-masa penuh kekuatiran atau ancaman aku akan menyerahkan diri kepada Allah. Dengan doa yang sungguh-sungguh mencurahkan isi hatiku kepada-Nya ( Mzm. 62:9 bnd. Filipi 4:6-7)
Ketiga , aku akan menantikan Tuhan bertindak menolong aku, karena aku yakin bahwa Dia berkuasa dan akan bertindak dalam anugerah belas kasihan-Nya terhadap keadaanku (Mzm. 62:12-13).
Bapak Ibu dan Saudara sekalian, saya yakin Bapak Ibu punya pengalaman, saya persilakan saling sharing pengalaman untuk menguatkan Saudara-saudara kita yang saat ini sedang bergumul menghadapi masa-masa krisis, ada yang sedang isoman, dsb.
Oleh sebab itu, bersaksilah terus tentang kasih setia Tuhan dalam keluarga, dalam persekutuan jemaat dan masyarakat. Lakukanlah saja! Itu sudah cukup! Amin.
Mari kita berdoa:
Kami memuji dan bersyukur kepada-Mu, ya Allah yang kami kenal dalam Tuhan Yesus Kristus. “Hanya dekat Allah saja aku tenang”. Kami berdoa bagi Saudara-saudara kami yang terpapar covid, yang dirawat di rumah sakit atau isoman, kiranya Tuhan memberi pemulihan.
Mampukanlah kami untuk selalu tenang menghadapi segala pergumulan kami. Mampukanlah kami terus bersaksi tentang anugerah keselamatan dan kasih setia Tuhan. Kami berdoa dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Juruselamat kami. Amin.
Tuhan memberkati Saudara dan keluarga.
(AM 10022022)