UNIK DAN MENARIK SI POHON BAMBU
Views: 0
Bacaan: Amsal 12:3,12
“Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang… Orang fasik mengingini jala orang jahat, tetapi akar orang benar mendatangkan hasil”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Suatu kali seorang anak bertanya kepada kakeknya, “Kek, masih ingat tunas bambu yang kita tanam di belakang rumah dekat sungai itu?” “Emm… sebentar, ooooo yang kita tanam 3 tahun lalu itu?”, sahut kakek. “Betul, kek”, timpal si anak. “Memang kenapa dengan tunas bambu itu? Apakah mati?”, sambung kakek. Anak itu menjawab, “mati sih tidak, kek. Hanya saja sudah empat tahun ini kok enggak tambah-tambah tinggi. Jangan-jangan ada yang salah, ya kek?” Kemudian kakek menjelaskan, “begini, Cu. Pada tahun-tahun awal, biasanya antara 1 – 5 tahun, tunas bambu itu memang sangat lambat pertumbuhannya. Namun setelah melewati tahapan itu, maka pohon bambu dapat tumbuh sangat cepat. Dalam sehari ia bisa bertambah tinggi 60 cm. Jadi tunas pohon bambu di belakang rumah itu masuk dalam tahapan 1 – 5 tahun pertama ini, Cu”. “Oooo begitu, ya kek. Tetapi mengapa di tahun-tahun awal itu, pohon bambu itu sangat lambat pertumbuhannya?” tanya si anak. Si kekek menjawab, “ya, karena di tahun-tahun awal itu si pohon bambu sedang menumbuhkan akarnya. Akarnya akan mencengkeram bumi ini dengan erat. Baru setelah akarnya kuat, pohon bambu itu akan dapat bertumbuh dengan pesat. Sehingga ketika di panen, pohon bambu itu banyak manfaatnya”. Si anak menyahut, “Ooo pantas pohon bambu itu bisa menjadi tanaman pelindung untuk mencegah erosi dan tanah longsor, ya kek? Dan kalau terkena angin keras, pohon bambu itu tidak patah, beda dengan pohon yang lain yang mudah patah”. “Betul, cucuku. Pintar kamu. Jadi kamu mesti sabar, paling setahun lagi tunas bambu di belakang rumah itu akan segera bertumbuh besar,” timpal di kakek dengan tertawa. “Baik, kek”, sahut si anak.
Percakapan kakek dan cucu tentang pohon bambu itu, sarat dengan pelajaran kehidupan. Kita semua tahu bahwa bambu adalah tanaman yang sarat dengan manfaat. Selain sebagai bahan bangunan dan kerajinan, pohon bambu juga menghasilkan 35 % oksigen lebih banyak dari tanaman lain dan mampu menyerap karbon dioksida (CO2) 4 kali lebih banyak dari tanaman lain. Akan tetapi sebelum ia dapat bermanfaat dengan baik, maka ia harus menumbuhkan akarnya sebanyak dan sedalam mungkin di tanah agar dapat menyerap nutrisi bagi pertumbuhannya.
Bukankah seharusnya kita juga belajar dari pohon bambu ini? Kita akan dapat menjadi berkat bagi lingkungan dan banyak orang lain di sekitar kita apabila kita benar-benar telah berakar di dalam iman kepada Tuhan. Sebab pengenalan yang sejati akan Tuhan akan menolong kita untuk mengenal apa yang menjadi kehendak Tuhan itu. Apabila kita tidak mengenal Tuhan dengan baik, maka kita juga tidak akan dapat mengerti apa yang dikehendaki oleh Tuhan, sehingga kita hanya hidup menurut kemauan diri sendiri. Padahal seringkali kemauan diri sendiri itu bertentangan dengan kehedak Tuhan.
Maka benarlah apa yang dinasihatkan oleh penulis Amsal, “Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang. Orang fasik mengingini jala orang jahat, tetapi akar orang benar mendatangkan hasil”. Berkar kuat di dalam iman kepada Tuhan akan membuat kita terhindar dari keinginan berbuat fasik dan jahat. Bila kita benar-benar berkar di dalam Tuhan, maka hidup kita akan menjadi berkat.
Oleh karena itu, mari kita terus berakar dan bertumbuh di dalam Tuhan agar hidup kita memancarkan terang Injil bagi dunia. Mari kita bersedia belajar dari unik dan menariknya pohon bambu.
Selamat berjuang, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Ya Tuhan, kami rindu untuk selalu berakar dan bertumbuh di dalam iman kepada-Mu. Dengan demikian, maka hidup kami dapat menjadi berkat dan menyukacitakan Engkau. Kiranya roh kudus menolong kami. Amin.