RAJA MENCINTAI HUKUM
Views: 0
Mazmur 99
Salam sejahtera, semoga kita makin memuji Tuhan Raja yang kuat dan yang mencintai hukum, menegakkan kebenaran dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari kita , seperti diungkapkan dalam Mazmur 99:4 Raja yang kuat, yang mencintai hukum, Engkaulah yang menegakkan kebenaran; hukum dan keadilan di antara keturunan Yakub, Engkaulah yang melakukannya.
Ada sebuah kisah yang mengusik rasa kebenaran dan keadilan. Ibu M menyampaikan keluhan agar volume suara di tempat ibadah tertentu dikecilkan. Keluhan ini membuat sekelompok masyarakat marah, melakukan pelemparan batu ke rumah ibu M, dan membakar rumah ibadah agama lain. Pengadilan menetapkan ibu M bersalah dengan tuduhan melakukan penistaan agama, dan mendapat hukuman beberapa bulan di penjara. Ibu M berada pada posisi yang lemah, merasa diperlakukan tidak adil oleh kelompok yang besar dan kuat. Keluhannya dibalikkan menjadi penistaan agama.
Bagaimana kisah ibu M dilihat dalam terang firman Tuhan? Tuhan mencintai hukum, menegakkan kebenaran dan keadilan melalui pemimpin yang diurapi Tuhan. Pemimpin ini bisa pemimpin negara, pemimpin kerajaan, pemimpin daerah, pemimpin persidangan di pengadilan, pemimpin organisasi masyarakat, pemimpin agama, pemimpin keluarga. Melalui pemimpin yang taat dan menyembah Tuhan, maka Tuhan mewujudkan kebenaran dan keadilan. Tuhan menegakkan hukum agar hidup serasi dalam masyarakat, memelihara dan mempertahankan kedamaian. Tuhan tidak menerima suap dan tidak membuat jalan pintas dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. Pemimpin yang taat dan menyembah Tuhan, juga tidak menerima suap atau membuat jalan pintas, dalam menegakkan kebenaran dan keadilan, tidak mengikuti tekanan dari kelompok yang kuat.
Tuhan menegakkan hukum sesuai hukum Tuhan, bukan sesuai hukum manusia atau kelompok orang tertentu, dengan harapan agar sikap atau tingkah laku manusia sesuai kehendak Tuhan yaitu mengasihi Tuhan dan sesama. Tuhan Raja, yang mencintai hukum, dalam rangka mengasihi manusia yang diciptakanNya, dan tidak fokus untuk menghukum manusia dengan kemarahanNya. Pemimpin yang menyembah dan meninggikan Tuhan akan fokus pada mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama, bukan fokus pada kemarahan yang menyebabkan main hakim sendiri. Dalam kasus ibu M, pemimpin masyarakat, yang menyembah Tuhan, akan mengajak anggota masyarakat untuk tidak marah dan tidak main hakim sendiri, mencegah kerusuhan, melempar batu ke rumah orang, membakar rumah ibadah orang.
Tuhan tidak akan meninggalkan orang-orang yang dikasihiNya, Tuhan akan memelihara orang yang dikasihiNya (Mazmur 37:28). Tapi orang fasik, yaitu orang yang menolak hukum-hukum Tuhan, yang merampas, berlaku curang, berlaku jahat, akan dilenyapkan Tuhan. Orang fasik adalah orang yang memutarbalikan perkataan orang benar, menyebarkan berita dan data palsu, menjatuhkan orang yang benar. Tuhan adalah hakim yang adil dan benar, maka Tuhan akan menyatakan kebenaran dan keadilan Tuhan, terhadap orang fasik.
Raja Ahab adalah contoh pemimpin yang tidak taat pada Tuhan, lebih taat pada istrinya Izebel. Ia merampas kebun anggur Nabot, dengan cara yang jahat, dengan cara, Izebel membuat data palsu di pengadilan sehingga Nabot dihukum mati, dan kebunnya diambil Ahab. Pengadilan terhadap Yusuf juga menggunakan data palsu dari istri Potifar, sehingga Yusuf masuk penjara. Pengadilan terhadap Yesus juga menggunakan data dan berita palsu dari saksi-saksi palsu. Pemimpin Yahudi tidak taat pada Allah, tidak menegakkan kebenaran dan keadilan, malah membawa saksi palsu, membuat data dan berita palsu, berita kebencian terhadap Yesus. Pilatus, sebagai pemimpin pengadilan, lebih taat pada desakan orang banyak, dan tidak taat pada kebenaran dan keadilan Tuhan. Pemimpin Yahudi, juga tidak taat pada Allah pada saat mengadili Paulus, mereka juga membuat saksi palsu, data palsu yang diputar balikan sehingga Paulus di penjara.
Tapi Tuhan mengasihi orang yang taat dan Tuhan terus memelihara orang yang taat pada Tuhan. Allah membangkitkan Yesus, Allah membebaskan Paulus dan temannya dengan cara yang ajaib. Yusuf juga dibebaskan Tuhan dengan cara yang ajaib. Orang yang taat pada Tuhan, kemudian masuk penjara karena perbuatan orang fasik yang menggunakan data dan berita palsu, maka Tuhan akan terus mengasihi dan memeliharanya.
Tuhan menggunakan kekuatan, kekuasaan yang sangat besar untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, tidak semena-mena terhadap semua orang, baik yang miskin, lemah. Pemimpin yang tidak taat pada Tuhan, menggunakan kekuatan dan kekuasaannya untuk memperkaya diri sendiri, untuk kemuliaan diri sendiri, bukan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan seperti yang dilakukan Ahab terhadap Nabot.
Tuhan adalah Raja yang Maha Besar, maka para raja dan pemimpin negara, pemimpin daerah, pemimpin pengadilan, hormat kepada kuasa Tuhan, yang mampu mengatasi segala masalah, yang ada di dalam masyarakat. Tuhan mampu melakukan perbuatan ajaib, kekuatanNya berlimpah. Tuhan itu besar, kuat dan dahsyat. Orang yang melawan hukum Tuhan akan mendapat celaka.
Tuhan ingin ditinggikan, disembah, karena Ia mencintai hukum, menegakkan kebenaran dan keadilan yang sesuai kehendak Tuhan, bukan kebenaran dan keadilan yang sesuai pemikiran manusia. Kebenaran dan keadilan Tuhan, tidak ada yang bisa mengoyahkan. Tuhan menegakkan kebenaran dan keadilan dengan karya keselamatan yang menciptakan kedamaian. Kedamaian adalah hidup serasi, lurus, benar, adil, tertib dalam hubungan dengan sesama dan dengan Tuhan. Orang yang main hakim sendiri ini tidak memuji Tuhan yang adil dan benar. Hanya kebenaran dan keadilan Tuhan yang paling tinggi dan paling dijunjung, bukan kebenaran dan keadilan kelompok sendiri.
Tuhan Allah demikian mengagumkan, dan kudus sehingga nama-Nya pun harus diperlakukan dengan penuh hormat. Jangan sekali-kali meremehkan nama Tuhan karena Dia bertakhta jauh di atas kekuatan, keadilan, kemurnian dan kebesaran manusia. Kita harus mengasihi dan takut akan Tuhan dan tidak memakai nama-Nya secara sembarangan. Marilah kita memuji Tuhan sebagai Raja, yang kudus, menegakkan dengan tegas keadilan dan kebenaran, penyayang, pengampun. Orang berdosa yang membuka hati, dibersihkan dan dipulihkan, diampuni. Orang sakit dipulihkan, orang miskin dibangun. Tuhan itu adil hukum dan rahmatNya seperti ungkapan dalam KJ 220 Hai pendosa, buka hati, orang sakit harap lagi dan yang miskin bangunlah! Lubuk hati dibersihkan dan yang sakit dipulihkan, adil hukum rahmatNya. Amin.
Berdoa:
Ya Tuhan mampukan kami makin memuji Tuhan, Raja yang kuat dan yang mencintai hukum, menegakkan kebenaran dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari kita. Tuhan mampukan pemimpin dunia, pemimpin negara, pemimpin daerah, pemimpin masyarakat, pemimpin agama, pemimpin dalam persidangan pengadilan, pemimpin keluarga untuk menegakkan kebenaran dan keadilan Tuhan bukan kebenaran dan keadilan menurut pendapat sendiri atau kelompok tertentu. Semakin kami meninggikan Tuhan semakin mencintai hukum Tuhan, semakin bertambah kedamaian. Tuhan juga mengampuni dan mengasihi kami semua yang berdosa, memulihkan yang sakit dan membangun yang miskin. Dalam Yesus kami berdoa amin
