HAMPIR SELAMAT
Views: 0
Bahan: Kejadian 19:17, 22
Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: “Larilah, selamatkanlah nyawamu; jangan menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap” … Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutinya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.
Kita sangat gembira dengan pembangunan infrastruktur khususnya jalan tol yang dibangun pemerintah hampir di semua propinsi dan pulau di negeri kita. Di pulau Jawa, bus AKAP bisa mencapai 5 jam dari Jakarta ke Yoyakarta, yang sebelumnya harus menghabiskan waktu 10 jam. Namun tidak sedikit nyawa menjadi korban di jalan yang kita sebut dengan “jalan mulus” itu, masing-masing dengan banyak alasan. Bagaimana dengan jalan keselamatan yang telah dibangun oleh Kristus? Tidak sedikit juga orang yang telah berada, berjalan, yakin dengan jalan itu, tetapi dengan banyak alasan ada yang disebut ‘mualaf’ ada yang meninggalkan Kristus, entah ke mana. Tidaklah mengada-ada kalau tema kita berbunyi HAMPIR SELAMAT, yang tentu artinya mereka binasa dengan kembali dalam genggaman maut. Walau demikian banyak juga mereka yang HAMPIR BINASA, ada mereka yang pernah membakar gereja, tetapi kemudian percaya, terima Kristus, ada mereka yang mencari kesalahan-kesalahan firman Tuhan dalam Alkitab, akhirnya mereka menemukan kebenaran Alkitab, terima Kristus Juruselamat. Selebihnya banyak kita yang sudah terima Kristus, tetapi tekun dan bertumbuh dalam iman, tetap dalam jalan selamat sampai akhirnya.
Cerita Lot di kota Sodom dan Gomora, kota yang telah dikeluhkan karena kejahatan mereka. Kejahatan itu terlihat Ketika dua orang malaikat Tuhan datang ke kota itu. Lot melihat tamu itu pada sore menjelang malam, memohon supaya mereka bersedia mondok dan dijamu oleh Lot, dari pada mereka bermalam di tanah lapang kota itu. Kejahatan penduduk kota itu terlihat, setelah malam tiba semua laki-laki mengepung rumah Lot dan meminta agar dua orang tamu itu dikeluarkan, mereka bilang: “kami mau pakai mereka.” Dengan kasus itu dapat kita pahami bahwa memang kejahatan sudah tak terhingga di kota itu. Maka tiba saatnya kemarahan dan hukuman Tuhan tak bertangguh lagi, kota itu akan dilenyapkan dengan api dari Allah. Memang Abraham sudah mencoba memohon pembatalan hukuman itu kalau ada sepuluh “orang benar” yang hidup tertib, bermoral, mengasihi dan mau mendengar firman Tuhan. Tetapi tidak ditemukan, hanya empat orang. Walau sudah dicoba oleh Lot agar laki-laki pacar dari kedua anak perempuannya, tetapi laki-laki itu menganggap Lot hanya berolok-olok saja, perkataan Lot dia anggap hoax. Lot sekeluarganya, khususnya dua anak perempuan dan dua orang malaikat telah selamat dari keganasan penduduk kota itu. Tiba saatnya mereka harus mendengar dan taat perintah malaikat Tuhan, yaitu pada pagi hari dengan menyingsingnya fajar, mereka diperintahkan harus keluar kota itu, karena api kemarahan Tuhan akan menunggang balikkan kota itu. Walau pun sedikit dengan dipaksa, karena malaikat itu, harus memegang tangan Lot dan tangan isterinya, yang seorang lagi memegang tangan kedua anak perempuan Lot, mereka sudah keluar berjalan “di jalan keselamatan” bagi mereka. Tetapi isteri Lot, melanggar printah malaikat Tuhan itu, di tengah jalan, dia menoleh ke belakang dan seketika itu dia binasa menjadi tiang garam. Lot dan kedua anaknya lebih taat pada perintah Tuhan, tidak peduli dengan ibu itu, mereka terus bergegas sesuai perintah Tuhan dan selamat. Istri Lot HAMPIR SELAMAT, namun dia binasa.
Mari kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Coba kita duga, apa motivasi istri Lot melanggar perintah, menoleh kebelakang?
- Berdasarkan Yoh 14:6 kita pastikan sudah dalam perjalanan keselamatan, berapa kali Anda telah “menoleh ke balakang,” walau tidak berakibat fatal?
- Ada orang katakan: “saya ditegor keras oleh Tuhan,” karena dia meyakini penderitaan atau bencana yang menimpa dia, karena dosa yang dia lakukan. Pernahkan Anda mengalaminya?
Mari berdoa:
Bapa kami yang di Sorga, kami bersyukur telah berada di jalan kehidupan dan kebenaran sejati dalam Kristus. Namun banyak tantangan, godaan yang membuat kami menyimpang dari ketaan akan Kristus, kami berdoa Roh Kudus meberi hikmat dan kuasa untuk kami kembali ke jalan Tuhan. Kami prihatin dengan saudara yang hampir selamat, tetapi telah menyangkal Kristus, karena godaan dan tawaran kenikmatan dunia yang sementara saja. Doa kami kiranya Roh Kudus mengasihi mereka, mengasihi kami agar kami tidak menoleh dan kembali ke jalan lama yang menuju maut. Kami mohon tangan gembala yang baik, Yesus Kristus tetap menuntun kami hingga akhir perjalanan dan kembara kami di bumi ini untuk masuk ke rumah Bapa. Inilah doa kami dalam Kristus Tuhan, Amin. [AS07032022]