BERSUKARIA KARENA TUHAN
Views: 0
Bacaan: Ulangan 26:1-16
Salam sejahtera semoga kita dimampukan untuk bersukaria di dalam menghadapi penderitaan, kedukaan, kesulitan hidup karena kita mengingat segala yang baik yang diberikan Tuhan, seperti diungkapkan dalam Ulangan 26 :11 dan haruslah engkau, orang Lewi dan orang asing yang ada di tengah-tengahmu bersukaria karena segala yang baik yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu dan kepada seisi rumahmu.”
Bersukaria karena Tuhan ini dikaitkan dengan memberi persembahan melalui sikap memuliakan, sujud menyembahNya. Tuhan akan menerima persembahan dari orang merendahkan diri, sujud menyembah dan memuliakan Tuhan serta bersukaria. Dengan hati yang merendah, hormat, rasa syukur, bersukaria, maka persembahan yang kita berikan akan berguna bagi Tuhan. Tanpa sikap hati seperti ini, Tuhan tidak akan menerima persembahan materi atau persembahan hidup kita, seperti kisah persembahan sebagian hasil pertanian Kain yang tidak diterima Tuhan, tapi persembahan domba dari Habel diterima Tuhan. Kitab Kejadian tidak menjelaskan mengapa persembahan Habel diterima Tuhan, tapi melalui tulisan kitab yang lain kita tahu bahwa persembahan yang diterima Tuhan adalah jika dilakukan dengan merendah, hormat, rasa syukur dan bersukaria. Bukan karena jenis dan besar persembahan yang menentukan untuk diterima Tuhan tapi sikap hati saat memberi persembahan.
Kita memberi persembahan dengan hati sukaria, karena kita telah menikmati pemberian, pemeliharaan Tuhan, menerima segala yang baik dari Tuhan. Segala pemberian Tuhan, telah kita manfaatkan sebaik-baiknya bagi kemuliaan Tuhan. Kita bersukaria karena mengingat, mengenang pemberian dan pemeliharaan Tuhan sejak kita lahir sampai saat ini dan sampai akhir hidup seperti bangsa Israel mengingat sejarah bangsa mereka, dari perbudakan, penindasan, penganiayaan, disuruh melakukan pekerjaan yang berat di Mesir kemudian Tuhan melepaskan dengan tangan Tuhan yang kuat dan lengan yang teracung, dengan kedahsyatan yang besar dan dengan tanda-tanda serta mujizat-mujizat.
Yang perlu kita ingat dan kenang adalah pada saat mengalami kesengsaraan, kesukaran, penindasan, kita berseru kepada Tuhan, dan Tuhan mendengar seruan doa kita, serta memperhatikan, bertindak menolong, menyelamatkan kita dari kesengsaraan, kesukaran dan penindasan, seperti kisah bangsa Israel. Dengan mengingat, mengenang kebaikan Tuhan, maka orang bersyukur kepada Tuhan, mengakui kebaikan Tuhan, bukan hanya pada diri sendiri dan juga kepada semua orang yang lain. Kita bersukaria mengenang tindakan Allah yang penuh belas kasih dalam menolong kita dari kesengsaraan. Tangan Tuhan yang kuat mengeluarkan kita dari kesengsaraan hidup kita. Keselamatan yang dilakukan Tuhan, terus kita ingat, maka hal itu membuat kita bersukaria. Dengan mengenang kebaikan Tuhan, maka kita bersukaria memberi persembahan materi dan persembahan hidup kita pada Tuhan dengan melayani Tuhan dan sesama.
Ada kisah orang yang tidak mau mengingat dan mengenang segala yang baik dari Tuhan. Pemudi C, sangat sedih, terus menangis karena ibu yang dikasihinya telah dipanggil Tuhan, ayahnya sudah lebih dulu dipanggil Tuhan. Ia merasa kesengsaraan hidupnya akan terus dialami, karena ibu yang sangat memperhatikan dirinya tidak ada lagi, ibu yang selalu mengucapkan selamat ulang tahun pada dirinya tidak ada lagi. Pemudi C merasa tidak ada yang bisa melepaskan dirinya dari kesengsaraan dan kesedihan ini, dan berpikir bahwa kesengsaraan dan kesedihan akan terus menimpa hidupnya. Dia tidak mau mengingat dan mengenang segala yang baik dari Tuhan di tengah kesengsaraan dan kesedihan hidupnya, dan tidak berseru pada Tuhan. Tangan Tuhan yang kuat dan dahsyat tidak bisa melepaskan dia dari kesengsaraan dan kesedihan tersebut, karena pemudi C tidak mengulurkan tangannya pada Tuhan. Berseru pada Tuhan, menggambarkan orang mengulurkan tangan pada Tuhan, maka tangan Tuhan yang kuat memegang tangan kita erat dan melepaskan kita dari lumpur kesengsaraan dan kesedihan. Kalau dengan kekuatan dan pikiran sendiri, maka kita akan tetap berada dalam lumpur kesengsaraan dan kesedihan hidup. Tangan Tuhan yang kuat, dahsyat dapat melepaskan kesengsaraan dan kesedihan kemudian memberikan damai yang melampaui akal dalam hati. Tangan Tuhan yang kuat mampu melepaskan kita yang tenggelam dalam lumpur kesengsaraan dan kesedihan. Tuhan memberi kelepasan dari kesengsaraan dan kesedihan, maka segala yang baik dari Tuhan terus diingat dan dikenang, itu yang membuat kita bersyukur dan bersukaria untuk mempersembahkan hidup dan materi pada Tuhan, melayani Tuhan dan melayani sesama.
Mengapa bersukaria ketika memberi persembahan pada Tuhan? Karena hidup kita, pekerjaan kita adalah milik Tuhan, yang kita kelola dan sebagian hasil dari yang kita kelola, kita berikan kepada Tuhan. Mengapa hidup kita menjadi milik Tuhan? Karena kita sudah ditebus Tuhan, diselamatkan Tuhan, seperti bangsa Israel yang diperbudak di Mesir, ditindas, dianiaya, disuruh melakukan pekerjaan yang berat, diperbudak, tidak ada kemerdekaan, kemudian Allah melepaskan dan memberikan tanah perjanjian untuk mereka kelola, dan menghasilkan susu dan madu yang berlimpah, sebagian dari hasil pengelolaan mereka persembahkan pada Tuhan. Penghasilan yang berlimpah, kita imani adalah pekerjaan Tuhan, karena itulah kita tidak mungkin melupakan kebaikan Tuhan.
Dengan mengingat kebaikan Tuhan, maka orang menjadi tidak sombong, tapi makin merendah, makin menghormati Tuhan, memuliakan Tuhan. Karena kita diubah dari orang yang diperbudak dosa menjadi orang yang merdeka dari dosa, bebas dan bersukaria melakukan kehendak Tuhan, memuji Tuhan, melayani Tuhan dengan melayani sesama.
Selama penderitaan di Mesir dan di padang gurun, orang Israel terus diuji kesetiaan untuk mengasihi Tuhan. Hanya orang yang setia mengasihi Tuhan, setia pada perjanjian dengan Tuhan, bergantung pada Tuhan pada akhirnya masuk ke tanah perjanjian. Semua janji Tuhan terpenuhi, itulah yang menghibur dan membuat bersukaria.
Bersukaria karena Tuhan berarti kita yakin Tuhan Yesus melepaskan kita dari yang malang. Pada Yesus saja kita percaya dan berseru agar kita tidak jatuh dalam dosa. Kita berlindung dalam kasih Yesus. Jika Yesus hadir kita tidak kuatir, sebab Yesus mengalahkan setiap ancaman iblis, Tuhan mengenyahkan kemelut, kita mengagungkan Tuhan dan terus bersukaria karena Tuhan, terus memuji Tuhan, seperti ungkapan dalam KJ 443:2 Bila Kau hadir, kami tak kuatir kuasa iblis, kuasa maut. Kau mengalahkan tiap ancaman; Kau enyahkan kemelut. NamaMu, Tuhan, kami Agungkan. Di hadapanMu kami umatMu bersukaria. Haleluya! Kar’na percaya kami pun jaya; puji-pujian Kami nyanyikan: Tuhan setia! Haleluya! Amin
Berdoa:
Ya Tuhan mampukan kami untuk bersukaria di dalam menghadapi penderitaan, kedukaan, kesulitan hidup karena kami mengingat segala yang baik yang diberikan Tuhan. Kami percaya bahwa tangan Tuhan yang kuat mampu melepaskan kami dari lumpur kesengsaraan, kesedihan, kesukaran hidup jika kami berseru pada Tuhan. Dengan mengenang kebaikan Tuhan kami bersukaria dan memberi persembahan materi, persembahan hidup kami dengan melayani Tuhan dan sesama melalui sikap memuliakan, sujud menyembah Tuhan. Dalam Yesus kami berdoa, amin.