AKULAH PERISAIMU
Views: 0
Bacaan: Kejadian 15:1-18
Salam sejahtera semoga kita makin berani menjalani hidup di masa depan, walau kita tidak tahu hari esok. Kita tidak perlu takut, gelisah untuk menjalani masa depan karena kita berjalan beserta Tuhan, yang adalah perisai, pelindung kita, yang membuat hati kita tenang, dan Tuhan akan memberikan upah yang besar dalam hidup kita, seperti diungkapkan Tuhan kepada Abram dalam Kejadian 15:1 Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: “Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.”
Walau kita orang yang percaya Tuhan, bukan berarti masalah, kesulitan, kekalahan, kegagalan, tidak ada dalam hidup kita. Pengalaman Abram sebagai Bapak orang percaya, ternyata ia juga menghadapi berbagai masalah dalam hidupnya. Abram mengalami kesulitan dan kesukaran hidup, ketika terjadi bencana kelaparan di tempat tinggalnya, dan harus mengungsi ke Mesir, dan menjadi orang asing. Ketika di Mesir, Abram takut, gelisah, karena merasa istrinya Sarai yang cantik akan direbut oleh Firaun, yang kaya dan penuh kuasa , dan dia akan dibunuh. Ketakutan dan kegelisahan seperti kisah Abram ini, pernah juga terjadi dalam keluarga atau pasangan yang sedang pacaran. Ada seorang suami bisa ketakutan dan gelisah kalau istrinya yang cantik diambil orang lain yang kaya dan tampan. Atau seorang istri ketakutan dan gelisah kalau suaminya yang tampan dan kaya banyak disukai wanita yang lain, bisa terpikat dan meninggalkan dirinya. Pemuda-pemudi yang pacaran bisa juga takut dan gelisah jika pasangannya diambil orang lain, bisa terjadi patah hati yang berat. Menurut pikiran Abram, cara yang cerdik adalah dengan berbohong dan meminta Sarai mengatakan pada Firaun, bahwa Abram adalah adiknya, bukan suaminya. Dalam hal ini, Abram berdosa dihadapan Allah, karena ia berusaha dengan pikirannya sendiri, menyelamatkan diri sendiri dan mengorbankan Sarai menjadi istri Firaun.
Tuhan bekerja untuk menjadi perisai, melindungi Sarai, agar tidak membahayakan janji Allah, yaitu dari kandungan Sarai akan ada keturunan yang besar. Allah menjadi perisai bagi Abram dan Sarai, dan membebaskan mereka dari Firaun dengan cara memberi tulah yang hebat bagi Firaun dan segala isi istananya (Kejadian 12:10-20). Firaun mengaku salah telah mengambil Sarai menjadi istrinya. Firaun juga menuduh Abram berbuat salah, karena tidak mengakui Sarai istrinya. Abram bukan orang sempurna seperti Yesus, tapi Allah tetap menjadi perisai, melindungi Abram demi janji Tuhan yang akan memberikan keturunan melalui Sarai.
Masalah lain yang dihadapi Abram adalah ketakutan, kegelisahan apabila raja yang pernah dikalahkan Abram akan membalas dan menyerangnya kembali. Demikian juga Abram takut dan gelisah karena Sarai yang mandul, tidak akan memberi anak, dan ia berpikir bahwa warisannya akan diberikan kepada hambanya. Dalam ketakutan dan kegelisahan itu, Tuhan meyakinkan Abram agar dia jangan takut dan gelisah, sebab Tuhan adalah perisai, pelindung bagi Abram. Bagaimana Allah menjadi perisai, pelindung bagi Abram yang takut dan gelisah mengenai keturunan? Tuhan mengajak Abram melihat langit, bintang-bintang. Tuhan menyakinkan bahwa sebanyak itulah keturunan Abram. Sebelum muncul ketakutan dan kegelisahan Abram tentang tanah air bagi keturunan Abram, maka Tuhan sudah memberikan janji akan memberikan tanah perjanjian. Tanah perjanjian akan digenapi setelah 400 tahun bangsa Israel di perbudak oleh bangsa Mesir.
Allah menjadi perisai bagi hidup kita, dengan cara, Allah selalu hadir dalam perjalanan hidup kita dan memberi petunjuk yang harus kita jalani dan lakukan. Tuhan hadir dalam hidup kita, dan kita merespon kehadiran Tuhan dengan beribadah, menyembah Allah. Ketika kita yakin Allah hadir, kemudian kita beribadah, menyembah Allah, maka kuasa kehadiran Allah, menjadi perisai, pelindung bagi kita.
Ketika kita percaya penuh pada Allah, maka kita menyingkirkan keraguan dan kecemasan hati kita. Kepercayaan yang total terhadap Allah, menyebabkan kita mempunyai hubungan yang benar dengan Allah. Kita percaya pada janji Allah, dan taat pada janji tersebut. Orang yang tidak percaya dan tidak taat pada janji Tuhan, tidak mendapat berkat Allah, tidak mendapat upah dari Allah.
Ketika Allah menjadi perisai, maka kita tidak takut menjalankan kehendak dan rencana Allah, walau ada bencana, masalah, ancaman, kelaparan. Kita berani menghadapi masalah, dan musuh, karena Tuhan menjadi sandaran dan kekuatan. Allah menjadi perisai, pelindung, maka kita tidak mengandalkan pikiran dan kekuatan sendiri atau orang lain, kita bergantung sepenuhnya pada Allah. Orang yang bergantung sepenuhnya pada Allah akan diberi upah yang besar, Tuhan akan tambahkan yang kita butuh sesuai kehendak Tuhan, seperti ungkapan : Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari (Matius 6:33-34)
Kita pernah bersikap berani dan menang, pada saat melawan beberapa musuh atau tantangan hidup, tapi kita harus hati-hati, jangan menjadi sombong dan menganggap bahwa keberanian itu datang dari diri sendiri. Kita mengimani seperti Abram yang dikuatkan Allah. Kita percaya hanya dari Allah muncul keberanian dan kemenangan sebab Allah adalah perisai kita. Karena itu kita perlu berdoa untuk mendapat kekuatan , perlindungan, keberanian dari Tuhan, perisai hidup kita. Tuhan melindungi janjiNya walau penggenapan janji itu bisa terjadi dalam waktu yang lama. Menanti penggenapan janji Tuhan merupakan ujian yang berat. Namun kita perlu diingatkan Tuhan tentang janji-janji Tuhan, termasuk janji Tuhan mau menjadi perisai hidup kita. Janji Tuhan akan memberi upah yang besar bagi yang taat dan setia pada Tuhan. Jangan sampai bosan mengulang-ulang janji-janji Tuhan atau Firman Tuhan, hanya dengan berulang-ulang mendengar, membuat janji Tuhan makin kuat dalam hati kita dan membuat kita makin berani menjalani hidup di masa depan, kuat menghadapi masalah, kesulitan hidup.
Kita tidak tahu, tidak memahami apa yang terjadi di masa depan, tapi kita mengimani bahwa tangan Tuhan memegang kita, menuntun kita, melindungi kita. Tuhan membuat beban hidup kita makin ringan. Di tengah kesulitan, kesukaran hidup, kita melihat yang baik dari Tuhan. Kita mendapat janji Tuhan yang pasti akan digenapi, kita memegang teguh janji Tuhan dan Tuhan menjadi perisai, pelindung bagi penggenapan janji Tuhan seperti diungkapkan dalam KJ 40 Kudapat janji yang teguh, kuharap sabdaNya dan Tuhanlah perisaiku tetap selamanya. Amin.
Berdoa:
Ya Tuhan, kami ingin makin berani menjalani hidup di masa depan. Kami ingin tidak takut ,tidak gelisah untuk menjalani masa depan. Kami ingin memegang janji Tuhan, bahwa Tuhan selalu berjalan beserta kami. Tuhan menjadi perisai, pelindung kami , yang membuat hati kami tenang, dan Tuhan akan memberikan upah yang besar dalam hidup kami. Tuhan terus bekerja bagi kami untuk menjadi perisai, melindungi kami agar janji Allah, digenapi. Kami akan terus mengingat janji janji Tuhan yang membuat kami kuat, berani menjalani hidup dan menghadapi pergumulan hidup kami, dalam Yesus kami berdoa. Amin.