CRAZY RICH
Views: 0
Bacaan: Kolose3:12
“Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Istilah crazy rich tentu sudah tidak asing di telinga kita semua. Apalagi baru-baru ini dua orang dengan label crazy rich ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan oleh kepolisian. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, crazy rich artinya super kaya. Menurut cnbcindonesia.com, seseorang dapat disebut sebagai crazy rich bila mempunyai kekayaan bersih sebesar Rp. 12,7 Milyar.
Banyak orang melihat bahwa istilah crazy rich ini mengalami penyempitan arti sehingga maknanya menjadi berubah. Perubahan makna ini terjadi karena tindakan beberapa orang yang dijuluki ‘crazy rich’ ini yang senang melakukan flexing. Flexing adalah sebuah istilah untuk menyebut tindakan memamerkan kekayaan di media sosial. Nah, tindakan flexing inilah yang menjadi concern renungan kita kali ini.
Sebelum istilah crazy rich ini dikenalkan oleh Kevin Kwan melalui novelnya yang berjudul ‘Crazy Rich Asians’, tentu kita tahu bahwa ada banyak orang Indonesia yang bisa disebut sebagai crazy rich. Akan tetapi banyak di antara mereka yang tetap rendah hati dan tidak memamerkan kekayaan mereka. Meskipun saat ini dunia media sosial sangat maju, namun orang-orang kaya tadi tetap saja woles – santai dan tenang-tenang saja – dan tidak tergoda untuk melakukan flexing. Mereka tetap menekuni pekerjaan dan karya mereka masing-masing. Ada juga di antara mereka yang merupakan anak-anak Tuhan yang setia.
Mengapa ada crazy rich yang senang melakukan flexing? Inilah pendapat psikolog terkait flexing ini seperti di sampaikan dalam laman klikdokter.com rabu, 16 Maret 2022, sebagai berikut:
Pertama, para pelaku flexing ini mengira bahwa orang lain akan terkesan dengan pencapaian mereka. Para psikolog menyebut bahwa pamer kekayaan (flexing) dilakukan untuk membuat orang lain terkesan. Bahkan flexing bisa dikategotikan sebagai tindakan membual atau menyombongkan sesuatu secara berlebihan. Dengan pamer dan menyombongkan diri, maka pelaku flexing akan merasa senang.
Kedua, individu yang gemar flexing juga memiliki kebutuhan besar akan eksistensi diri. Kebutuhan tersebut baru terpenuhi ketika orang lain mengakui sesuatu yang dimiliki oleh mereka.
Ketiga, kurangnya rasa empati. Orang yang gemar membual, termasuk melakukan flexing, tidak menyadari bahwa banyak orang lain tidak nyaman dan terganggu dengan tindakan mereka. Berdasarkan studi psikologi yang dilakukan ditemukan bahwa banyak orang cenderung tidak menyukai individu dengan profil berlebihan, termasuk pamer pencapaian dan harta. Akan tetapi orang yang gemar flexing, sangat sulit menempatkan diri mereka pada posisi orang lain.
Keempat, menutupi perasaan rendah diri. Pada dasarnya, flexing menurut psikologi disebabkan adanya perasaan tidak aman dan rendah diri. tindakan membual dilakukan guna meyakinkan diri sendiri bahwa mereka baik-baik saja. Para pelaku flexing merasa ada hal yang mereka tidak punya, lantas mereka menutupinya dengan hal lain, namun dengan cara berlebih.
Kekristenan tidak anti terhadap kekayaan. Akan tetapi di dalam kehidupan, tindakan etis dan moral seorang anak Tuhan itu menjadi sangat penting. Rasul Paulus memberikan nasihat demikian, “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran”. Nasihat ini merupakan bagian dari keseluruhan perikop yang memberi nasihat tentang ‘manusia baru’. Khusus dalam nasihat tadi, orang-orang percaya diminta untuk bertumbuh dalam kematangan spiritual. Sebagai orang-orang pilihan Allah hendaklah kita menampilkan keunggulan etis dan moral Kristiani yang baik. Dengan demikian kita akan menjauhkan diri dari tindakan sombong dan pamer. Seperti apapun keadaan kita, hendaklah kita tetap sedia untuk rendah hati dan berbagi.
Selamat berjuang, Saudaraku! Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Ya Tuhan, mempukan agar kami tetap dapat mengendalikan diri sehingga mampu untuk rendah hati dan tidak sombong dalam setiap laku kami. Kiranya Roh Kudus menolong kami. Di dalam Nama Tuhan Yesus, Amin.