HARI MINGGU, HARI YANG MULIA
Views: 0
Bapak Ibu, Saudara Saudari, Opa-Oma, Para Pemuda Remaja dan Anak-anak sekalian yang dikasihi Tuhan, Syalom Alekhem!
Hari ini kita merenungkan firman Tuhan dengan tema: “HARI MINGGU, HARI YANG MULIA”.
Firman Tuhan yang mendasari renungan kita terambil dari Injil Yohanes 20: 19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid- murid Yesus di suatu tempat dengan pintu- pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata : “Damai sejahtera bagi kamu!” Demikianlah firman Tuhan.
Yang berbahagia ialah setiap orang yang mendengar firman Tuhan dan yang memeliharanya.
Jemaat Tuhan, tahukah Saudara, mengapa hari Minggu disebut hari Tuhan, hari yang mulia? Bukankah semua hari adalah sama? Bagi umat Kristen, hari Minggu adalah hari yang istimewa. Hari Minggu berasal dari bahasa Latin “Dies Dominica ” dan dalam bahasa Portugis dikenal “ Dominggo” artinya hari Tuhan. Dari penjelasan arti hari Minggu dalam dua bahasa tersebut memuat makna yang sama yakni hari Tuhan.
Apa dasarnya?
Dasarnya adalah dari Alkitab. Pada hari Minggu bertepatan hari Paskah Yahudi, pagi-pagi benar Tuhan Yesus bangkit dari antara orang mati ( Mrk . 16:2-6). Tuhan Yesus telah menampakkan diri kepada Maria Magdalena, dan ia menceritakan kepada murid-murid yang lain. Tetapi mereka belum percaya, mereka masih diliputi kesedihan, kekecewaan, dan ketakutan.
Pada hari Minggu itu ketika hari sudah mulai malam, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu terkunci. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” Tuhan Yesus tahu pergumulan hati murid-murid, Ia hadir untuk memberi syalom atau damai sejahtera di dalam hati mereka!
Jadi, hari Minggu disebut sebagai Hari Tuhan itu berdasarkan pengalaman hidup para rasul yang menyaksikan Tuhan Yesus bangkit dari antara orang mati pada hari Minggu Paskah.
Hari Paskah merupakan pusat iman umat Kristen yang merayakan kemenangan Kristus atas kuasa kubur dan maut, sekaligus kita merayakan anugerah keselamatan kita. Maka umat Kristen memiliki kebiasaan setiap hari Minggu berkumpul bersekutu memuliakan Tuhan!
Selain itu, Hari Tuhan juga mengingatkan kita peristiwa Pentakosta, yaitu hari dimana Roh Kudus dicurahkan atas para rasul pada hari Minggu ketika mereka sedang berkumpul.
Kebiasaan berkumpul ini berlanjut pada seluruh umat Kristen yang dipersatukan oleh Allah di dalam Kristus. Umat Kristen berkumpul dengan saudara dan saudari seiman demi mengenang kebangkitan Kristus, yang mendorong umat menyatakan perbuatan kasih kepada sesama.
Meskipun umat Kristen menghadapi tantangan besar ketika Kekaisaran Romawi melarang Ibadah Hari Minggu, bahkan disertai dengan ancaman. Tetapi mereka menyatakan: “Tanpa merayakan hari Tuhan kami tidak dapat hidup!” Artinya, mereka akan tetap setia beribadah merayakan hari Minggu sebagai Hari Tuhan, meskipun jiwa mereka terancam.
Oleh karena itu, sampai saat ini umat Kristen di seluruh dunia merasa berkewajiban dan tetap setia beribadah pada Hari Tuhan yang suci dan mulia itu.
Seperti kesaksian pujian yang dinyanyikan oleh para Remaja GKI Kwitang: “Hari Minggu, hari mulia, itu hari Tuhanku. Ia bawa rasa bahagia masuk dalam hatiku” Melalui nyanyian ini para Remaja hendak mengajak teman-teman Remaja: “Ayo teman-teman, kita nikmati Hari Minggu, hari mulia, hari Tuhanku”. Mengapa? Karena dalam persekutuan dengan Tuhan, hati kita merasa bahagia. Firman Tuhan turun membawa nikmat untuk hati yang sedih.” Tuhan memberkati hari Tuhan, hari suci dan teduh!
Kita sangat bersyukur Komisi Remaja GKI Kwitang saat ini sudah mulai mengadakan ibadah onsite terbatas. Nyanyian ini bukan hanya mengajak para Remaja untuk menikmati hari Tuhan, tetapi juga mengajak Bapak, Ibu, Opa, Oma, Adik, Kakak, semua untuk menikmati persekutuan dengan Tuhan dan dengan sesama pada hari Minggu.
Hari Minggu adalah hari yang mulia, namun sayang sekali, terkadang masih dipahami hanya sekedar hari libur, tanggal merah. Atau sekedar hari untuk istirahat untuk melepaskan diri dari segala jenis pekerjaan. Bagaimana dengan Anda?
Setelah mendengar kebenaran firman Tuhan ini, bersediakah Saudara berkomitmen untuk menyatakan kesediaan memberikan waktu untuk bersekutu, beribadah, dan melayani pada hari Minggu? Lakukanlah saja, itu sudah cukup! Amin.
Mari kita berdoa:
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada-Mu, ya Tuhan. Engkaulah Tuhan yang memberi anugerah keselamatan bagi kami melalui kematian dan kebangkitan Kristus. Berilah kasih-Mu dan damai sejahtera-Mu selalu menaungi kami, supaya kami dapat melayani sesama kami.
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Tuhan memberkati Saudara dan keluarga.
(AM 28042022)