ORANG YANG DIKASIHINYA
Views: 0
Bacaan: Mazmur 30
Salam damai sejahtera, semoga kita makin percaya bahwa kita adalah orang yang dikasihi Tuhan, dan kita memuji Tuhan yang telah mengalahkan musuh, telah memulihkan kita, serta mempersembahkan syukur kepada Tuhan seperti ungkapan dalam Mazmur 30:5 Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!
Dari sebuah video, dikisahkan tentang ibu S yang merasakan kasih Tuhan terhadap dirinya. Ketika anak-anak, ibu S ditanamkan orangtua dan kakak untuk membenci orang Kristen, mengolok-olok ajaran Kristen. Waktu kelas 3 SD, S diajak mengikuti natal di rumah teman. Ada banyak hadiah natal yang dibungkus, dan dibagikan sinterklas, ternyata S memilih hadiah yang isinya Alkitab. Di rumah, secara sembunyi S membaca Alkitab dengan senang hati, sampai ia kelas 6 SD. Ketika Kelas 6 SD, kakak S menemukan Alkitab tersebut, kemudian dibakar oleh keluarga. S dipukuli oleh keluarga dan sangat bersedih. Saat kelas 3 SD, pernah melihat yang sinar di sebuah taman. Sinar ini terus diingat samapi dewasa.
Ketika di SMP kelas 2, S mengikuti teman-teman yang membenci Yesus dan orang Kristen. Ia ditantang teman-temannya untuk membuang kotoran manusia ke gereja, dan S melakukannya. S juga melihat teman-temanya membakar gereja malam hari , tapi gereja tidak terbakar, hanya dapur gereja yang terbakar, karena tiba-tiba hujan. S melihat kuasa Tuhan yang melindungi sehingga gereja tidak terbakar. S pulang ke rumah, merasa stres karena dia dan teman telah berbuat jahat pada orang Kristen.
Waktu S masuk SMEA, berteman dengan orang Kristen, dan mengisi formulir sebagai orang Kristen karena ia mau belajar agama Kristen. S pergi ke gereja, diam-diam. Ketika keluarga tahu S ke gereja ia dipukuli. Setelah lulus SMEA, S memutuskan ikut Yesus. Dia diusir dari rumah. Kalau S ke gereja di pukuli terus. Akhirnya S ikut kelompok teman yang jahat, mabok. Orangtua tahu perilaku S, kemudian S di bawa ke Jakarta tempat kakak dan abangnya. Di Jakarta, S kecelakaan waktu naik angkot. S dirawat di rumah sakit, dan koma. Pada suatu waktu S didatangi sinar yang dilihat waktu kelas 3 SD, dan ada suara dengan ucapan “anaku, bangunlah”. S akhirnya sadar dan pulih. Setelah kembali ke rumah abangnya, S mendapat suatu mimpi agar dia pergi ke suatu tempat. Ketika ada kesempatan, dia pergi ke tempat tersebut dan menemukan Alkitab perjanjian lama. Setelah beberapa waktu Alkitab itu ditemukan abangnya dan dibakar.
S akhirnya melarikan diri ke Batam, di sana dia minta di baptis di sebuah gereja. Kemudian beberapa tahun, ia menikah dengan pria Kristen. Ketika S kerja di Malaysia 2 tahun, ia ditinggal suami, menikah dengan orang lain dan anak di bawa. S mengalami stres, dia diajak teman-teman masuk kelompok narkoba dan mabuk. Beberapa waktu kemudian S bersama teman mengalami kecelakaan maut, S koma, di rawat di rumah sakit. S bertemu lagi dengan sinar ketika kelas 3 SD, yang mengucapkan anakKu, bangunlah. S sadar dan pulih. Beberapa waktu kemudia S kembali bergabung dengan kelompok pemabuk dan narkoba, karena stres. Suatu ketika ia mengikuti perjamuan kudus, S berdoa agar dibebaskan dari kerusakan hidup dan diberi jalan menemui anaknya di Alor. Tuhan menjawab doanya dan ia mendapat uang dari bos di Malaysia, cukup untuk biaya ke tempat anaknya di Alor. Setelah sampai di Alor, ternyata keluarga besar menolak S karena takut anaknya dibawa oleh S. Akhirnya S hidup di daerah dekat anaknya, berharap suatu waktu bisa bertemu anaknya. S hidup bersama teman-teman persekutuan doa di daerah tersebut, ikut dalam kegiatan pelayanan. Walau banyak penderitaan dan kerusakan hidup, S tetap merasakan betapa besar kasih Tuhan kepadanya.
Kasih Tuhan adalah suara Tuhan, kuasa Tuhan yang terus menopang, mengalahkan musuh-musuh yang merusak jiwanya, dan merasakan perlindungan dari Tuhan. Ketika ibu S menderita ia berseru kepada Tuhan, dan Tuhan mendengar teriaknya minta tolong dan mengangkat dia dari jiwa yang mati. Jiwa yang mati seperti terlibat narkoba, mabuk, kejahatan, kebencian, merusak gereja. Tuhan terus menyembuhkan orang dari jiwa yang rusak. Tuhan mengasihi dengan cara tidak meninggalkan orang yang dikasihiNya. Ibu S mengalami karya kasih Tuhan, akhirnya sadar bahwa kasih Tuhan sangat setia pada dirinya, walau jatuh dalam kejahatan, Tuhan terus hadir, menjumpai orang yang stres, tertekan, hidup rusak. Kasih Tuhan adalah menghidupkan jiwa yang mati, yang stres, tertekan, menderita.
Ibu S mengalami kasih Tuhan maka dia mempersembahkan syukur melalui hidup yang melayani Tuhan, memberitakan tentang pertobatan, memberitakan keselamatan dari Yesus kepada orangtua dan keluarganya dan juga orang-orang di sekitar dia tinggal. Walau dibuang keluarga, ditinggal suami, anak tidak boleh ditemui, tapi ibu S tetap mengalami kasih Tuhan, melayani Tuhan. Orang yang mengalami kasih Tuhan akan melihat masa depan secara baru, sesuai terang dari kasih Tuhan. Sinar dari Tuhan selalu datang memberi kekuatan, membangun jiwa, seperti yang dialami ibu S.
Orang yang mengalami kasih Tuhan, penderitaan itu digambarkan sebagai tangisan di malam hari, tapi menjelang pagi terdengar sorak sorai. Tuhan memberi kesenangan, sukacita dengan iman dan pengharapan yang tidak goyah, sebab Tuhan itu pengasih, sangat murah hati, mudah memberikan kebaikan, keselamatan pemulihan. Ketika kita melihat sinar Tuhan, maka kita kokoh, kuat, tapi kalau wajah Tuhan tidak terlihat, maka kita menjadi terkejut, tidak tenang, tidak bahagia. Karena itu orang yang dikasihi Tuhan akan mengasihi Tuhan dan mencari wajah Tuhan selalu.
Orang yang mengalami kasih Tuhan, maka hanya Tuhan yang menjadi penolong hidupnya. Tuhan pasti mengubah hidup yang meratap, tertekan, stres, penuh kebencian, sakit hati, menjadi hidup yang menari-nari, bersukacita. Kuasa Firman, sinar Tuhan, Roh Kudus penuh kuasa mengubah manusia dari meratap menjadi menari-nari. Orang yang menari-nari adalah orang yang bersukacita, orang yang selalu bersyukur, memuji Tuhan.
Melalui Kasih Tuhan kita merasakan kehangatan, kepedulian, dari Tuhan, merasa pengorbanan dari Tuhan, menumbuhkan rasa diterima Tuhan, merasa dihargai Tuhan, dan merasa aman dalam perlindungan dan pelukan Tuhan, merasa diselamatkan, dipulihkan. Kasih Tuhan berguna untuk mengembangkan kepribadian, memberikan arah dan dorongan agar kita berani dalam menghadapi kehidupan. Kita mengimani bahwa kita dikasihi Tuhan, diselamatkan dari dosa, dipulihkan, dipimpin Tuhan dalam suka dan duka hidup kita seperti ungkapan PKJ 192 ayat 2 : Engkau dikasihi Tuhan; dis’lamatkan dari dosamu. Dia yang selalu memimpinmu dalam suka duka hidupmu. Amin.
Berdoa:
Ya Tuhan kiranya kami makin percaya bahwa kami adalah orang yang dikasihi Tuhan, dan kami memuji Tuhan yang telah mengalahkan musuh, telah memulihkan kami. Kami mau mempersembahkan syukur kepada nama Tuhan yang kudus.
Kasih Allah akan membuat jiwa kita bertumbuh menjadi lebih baik lagi, sehingga kami mampu mengasihi Tuhan dengan jalan mengasihi sesama kami. Melalui Kasih Tuhan kami merasakan kehangatan, kepeduliaan, dari Tuhan, merasa pengorbanan dari Tuhan, yang menumbuhkan rasa diterima oleh Tuhan, merasa dihargai Tuhan, dan merasa aman dalam perlindungan dan pelukan Tuhan. Kiranya kasih Tuhan berguna untuk mengembangkan kepribadian, menanamkan disiplin, memberikan arah dan dorongan agar kami berani dalam menghadapi kehidupan. Kasih dari Tuhan mendorong orang kami untuk mengasihi sesama dan melayani sesama. Dalam nama Yesus kami berdoa, amin.