PERCAYALAH KEPADA YESUS
Views: 0
Bacaan: Kisah Para Rasul 16: 16-34
Salam sejahtera, semoga kita dan seisi rumah, makin percaya pada Yesus dengan menuruti Firman Tuhan seperti diungkapkan dalam Kisah Para Rasul 16:31 Jawab mereka: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”
Penulis Kisah Para Rasul bersaksi tentang percaya pada kuasa Yesus. Paulus menggunakan kuasa Yesus untuk menyuruh keluar roh tenung dari seorang hamba perempuan, dengan berkata: “ demi nama Yesus Kristus, aku menyuruh engkau keluar dari perempuan itu”. Demi nama Yesus artinya tidak mengikuti kehendak sendiri, tapi kehendak Yesus, menggunakan kuasa Yesus, bukan kuasa Paulus. Kita percaya hanya kuasa Yesus yang dapat menyuruh roh tenung, roh jahat keluar dari tubuh manusia. Ketika roh tenung keluar dari tubuh perempuan tersebut, maka yang dimuliakan hanya Yesus, bukan Paulus, bukan manusia. Kita juga belajar percaya pada kuasa Yesus, yang mampu menyuruh keluar roh jahat, iblis, kuasa gelap dalam hidup kita dan orang lain.
Penulis Kisah Para Rasul juga bersaksi tentang percaya pada Yesus melalui perbuatan yang dilakukan Paulus. Salah satu firman Tuhan yang ditaati Paulus adalah menolong orang yang dikuasai roh tenung. Masa kini kita juga percaya pada Yesus dengan cara melakukan perintah Tuhan yaitu menolong orang yang terganggu jiwa, agar hidup orang lain menjadi tenang, menolong orang sakit agar menjadi pulih.
Orang yang tidak percaya Yesus digambarkan seperti tuan-tuan dari hamba perempuan, yang marah, benci dengan perbuatan Paulus, yang menyuruh keluar roh tenung. Orang yang tidak percaya Yesus, tidak suka orang lain menjadi tenang, dan terus membiarkannya dikuasai roh tenung, roh jahat. Tidak ada niat baik untuk memulihkan keadaan orang lain, karena dengan mempertahankan keadaan dikuasai roh tenung, maka orang yang tidak percaya Yesus mendapat keuntungan. Orang yang tidak percaya Yesus akan membiarkan orang lain dikuasai oleh kemalasan, kebodohan, keputus-asaan, mabuk, kekecewaan, kerusakan jiwa lainnya, karena ia bisa mengambil keuntungan dari kondisi yang lemah dan rusak dari orang lain. Orang yang tidak percaya Yesus, apa yang baik menurut firman Tuhan, dianggap tidak baik, dianggap merugikan. Bagi orang ini, melayani Tuhan, melayani sesama merugikan waktu, tenaga dan membuang kesempatan mendapat untung. Orang tidak percaya Yesus mencari keuntungan dengan memperbudak orang lain, menghalalkan segala cara untuk memperkaya diri seperti tuan-tuan memperbudak perempuan itu.
Orang yang tidak percaya Yesus akan marah, benci kepada orang yang taat mengikuti firman Tuhan. Paulus dan Silas dibenci oleh tuan-tuan, dan pembesar-pembesar kota. Orang yang tidak percaya Yesus, membuat ujaran palsu, ujaran kebencian terhadap orang yang taat pada firman Tuhan seperti dialami Paulus dan Silas. Ada ujaran kebencian dan palsu dengan menuduh Paulus dan Silas mengacaukan kota. Ada kebencian terhadap suku Paulus dan Silas. Orang yang tidak percaya Tuhan menggunakan kebencian terhadap agama dan suku lain, kemudian menindas orang yang dibenci itu. Tuan-tuan dari hamba perempuan dan pembesar-pembesar kota, menindas Paulus dan Silas, padahal mereka tidak melakukan kejahatan. Kepala penjara memasukkan mereka di ruang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat. Paulus dan Silas dianggap penjahat paling kakap, sama seperti Yesus yang tidak berbuat jahat dianggap sama dengan penjahat paling kakap. Pada masa kini, ada pemimpin daerah yang taat pada Tuhan Yesus, dipenjara bukan karena melakukan kejahatan atau korupsi, tapi karena kesalahan yang direkayasa dengan tuduhan menista agama. Dibangun kebencian terhadap agama dan suku lain. Pengadilan, tidak lagi mampu menegakkan keadilan dan kebenaran, karena ikut desakan orang banyak yang dikuasai kebencian pada agama dan suku tertentu.
Penulis Kisah Para Rasul juga bersaksi tentang cara orang yang percaya Yesus menghadapi penderitaan, karena melakukan firman Tuhan, yaitu dengan berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah di dalam penderitaan. Paulus dan Silas tidak malu, tidak takut berdoa dan menyanyikan pujian kepada Allah, dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Melalui doa dan pujian menjadi saksi untuk memberitakan tentang kebesaran dan kemuliaan Tuhan. Orang yang percaya pada Yesus, tidak takut masuk penjara, tidak takut menderita, demi melakukan firman Tuhan. Paulus dan Silas juga mengimani bahwa dalam penjara dan penderitaan, Allah hadir dan melihat pergumulan mereka. Paulus dan Silas, bersatu dalam percaya pada Allah, bersatu memuji Allah. Dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama Tuhan maka Tuhan ada di tengah-tengah mereka (Matius 18:20).
Allah mendengar doa mereka, maka terjadilah gempa bumi yang hebat, sendi-sendi penjara goyah, terbuka semua pintu dan belenggu mereka terlepas. Percaya pada Yesus artinya percaya pada kuasa Tuhan yang sangat besar, lebih besar dari kekuatan tembok penjara dan pasungan yang kuat. Percaya pada Kuasa Tuhan lebih besar dari pergumulan dan penderitaan, ketidakadilan yang kita alami. Percaya pada Kuasa Tuhan memberi jalan keluar yang melampaui akal manusia.
Bagi orang yang tidak percaya Yesus, ketika menghadapi masalah, seperti kepala penjara yang takut para hukuman lari, maka jalan keluarnya adalah bunuh diri. Bagi orang yang percaya Yesus, ketika melihat orang mau bunuh diri, maka ia mencegah orang yang mau bunuh diri. Paulus melakukan firman Tuhan dengan mencegah kepala penjara bunuh diri. Paulus tidak dendam, tidak sakit hati dengan perilaku kepala penjara sebelumnya. Orang yang percaya Yesus, akan bertindak menolong orang yang pernah membenci, menindas dirinya.
Melihat kuasa Tuhan yang dahsyat hadir di penjara , maka gemetar dan tersungkurlah kepala penjara. Kepala penjara tergerak hatinya untuk selamat. Keselamatan itu diberikan jika ia dan seisi rumah percaya kepada Tuhan Yesus dan percaya pada firman Tuhan yang dijelaskan. Kepala penjara melakukan firman Tuhan yaitu melakukan kebaikan dengan membasuh bekas luka Paulus dan Silas, menghargai mereka dan mengajak makan bersama. Percaya pada Yesus membawa perubahan dan sukacita bagi kepala penjara dan seisi rumahnya. Orang percaya Yesus berarti percaya Yesus adalah jalan yang benar menuju ke damai yang baka. Percaya pada Yesus akan menerima berkatNya. Percaya pada Yesus berarti datang padaNya, seperti ungkapan dalam KJ. 358 ayat 3 Dialah Jalan yang benar ke damai yang baka. Percayalah kepadaNya dan t’rima berkatNya. Reff: Datang saja pada Yesus; kini saatnya! Datang saja pada Yesus, t’rima rahmatNya. Amin
Berdoa:
Ya Tuhan mampu kami agar makin percaya pada Yesus, mau taat menurut firman Tuhan yang diajarkan, dan seisi rumah juga percaya Yesus. Biarlah kami bersatu dalam percaya pada Yesus Kristus, sehingga dalam kuasa Yesus, maka roh jahat, kuasa iblis bisa disuruh keluar dari dalam hidup kami dan sesama kami. Dalam keadaan diperlakukan tidak adil, menderita, letih lesu, kami hanya datang pada Tuhan Yesus, dalam doa dan pujian, serta menaati firman Tuhan, agar kami menerima berkat Tuhan, diberi jiwa yang tenang teduh, dan Tuhan yang memberi jalan keluar dalam kemelut hidup kami. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.