DARAH MARTYR UNTUK PERTUMBUHAN GEREJA
Views: 0
Bacaan: Kisah Para Rasul 7: 59 – 60, Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, jangalah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.
Ludwig Ingwer Nommensen, missionaris yang berhasil mengabarkan Injii di tanah Batak. Sebelum Nommensen tiba di tanah Batak, sudah pernah missionaries, Rev Samuel Munson dan Rev Henry Leyman dari Gereja Baptis Amerika memberitakan Injil di tanah Batak Toba, tetapi karena salah pengertian yang mereka sampaikan dengan berkata: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Yoh3:30) yang ditanggapi orang Batak biar orang kulit putih makin besar dan orang Batak makin kecil, maka dua Missionaries ini dibunuh dan dikanibal oleh mereka. Kemudian disadari bahwa darah penginjil itu menjadi benih-benih pertumbuhan gereja. Nommensen sampai di tanah Batak dan kehadirannya yang menemui tantangan yang tidak kecil dari “raja-raja” Batak, akhirnya berdirilah gereja HKBP yang secara organisasi yang terbesar di negeri kita ini. Demikianlah tema kita berbunyi: DARAH MARTYR UNTUK PERTUMBUHAN GEREJA.
Setelah Roh Kudus turun pertobatan, percaya dan menerima Kristus oleh kesaksian para rasul mengalami kemajuan besar. Orang-orang yang menyaksikan sengsara dan kematian Yesus di kayu salib, termasuk imam-imam dan orang Farisi, ada dari mereka percaya terima Kristus. Tetapi pemimpin agama Yahudi tetap memprovokasi untuk menghambat pengikut Kristus. Saat itu tampillah Stefanus yang penuh dengan Roh Kudus, memberitakan Injil yang disertai dengan mujizat. Ada kelompok Yahudi yang mengajak berdebat dengan Stefanus, dan kelompok itu tidak mampu membungkemkan Stefanus. Akhirnya kelompok itu dengan kekerasan menyeret Stefanus dengan fitnahan agar disingkirkan dengan merajam, karena dituduh menista Taurat. Beberapa pokok yang menjadi teladan bagi kita: pertama, dalam kebenaran Roh Kudus menguasai Stefanus. Kedua, dalam suasana “hidup di unjung tanduk” Stefanus tidak menyangkal Kristus. Ketiga, dalam derita yang diterima Stefanus Roh Kudus melingkupi dia, Keempat, Stefanus jauh dari balasan negative, justru doanya sama dengan doa Tuhan Yesus agar orang yang menyakiti dia sampai meninggal agar diampuni Tuhan. Kelima, Stefanus, meninggal, tetapi dia disambut Kristus dalam kemenangan. Darah Stefanus yang menjadi bagian dalam Injil menjadi benih Gereja di seluruh dunia, di mana Injil diberitakan.
Saatnya sekarang kitalah yang berada dalam posisi Stefanus, dengan situasi dan para pendakwa. Di negeri kita ini, tidak jarang terjadi perlakuan para pendakwa yang telah merajam anak-anak Tuhan dengan terror, dan telah banyak darah korban terror ini, dengan penuh prihatin akhirnya kita harapkan darah orang benar itu menjadi benih untuk pertumbuhan Gereja. Pelayanan pemberitaan Injil, dan kesaksian karya Kristus tidak makin surut. Demikian juga kita harapkan pembinaan iman tidak makin lemah di jemaat Gereja. Doa kita agar NKRI dan Pancasila tetap jaya yang telah terbukti membawa kesatuan bangsa dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Cukuplah anak-anak Tuhan yang darah mereka telah menjadi benih pertumbuhan Gereja di negeri kita ini. Di atas semua impian ini Roh Kudus bekerja.
Mari kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Masih adakah posisi Stefanus yang Anda hadapi pada zaman ini, walau tidak sampai di rajam dengan batu?
- Pernahkah Anda berdoa seperti doa Tuhan Yesus di atas salib dan doa Stefanus yang sedang dirajam?
- Apakah pertumbuhan jemaat gereja anda berdiri dan bertumbuh dalam keadaan mulus, menyenangkan?
Mari berdoa:
Bapa Tuhan Yesus Kristus, Roh Kudus terus bekerja, tidak mampu dihambat walaupun oleh kekerasan dan kekejaman yang terjadi terhadap orang Kristen. Kami berdoa agar kekerasan karena Injil yang disertai oleh curahan darah dihentikan di negeri ini. Kami akan terus menjadi saksi Injil, saksi Kristus, karuniakan suasana dan waktu yang menyenangkan agar makin banyak jiwa percaya akan Kristus. Kami berdoa untuk negeri ini agar NKRI makin teguh sebagai bentuk negara ini dan Pancdasila kami amalkan untuk kesejahteraan masyarakat. Inilah doa kami dalam Kristus Tuhan. Amin. [AS130622]