BERSYUKURLAH WALAU TAK ADA ALASAN SEKALIPUN
Views: 0
Bacaan: Mazmur 86: 12
Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya;
Saya pernah mendengar, ada seorang yang mengajarkan: jika anda sedang dalam persoalan berat, maka buatlah tubuh anda dengan sengaja melompat-lompat. Apa yang dilakukan oleh tubuh akan juga berpengaruh pada situasi perasaanmu yang nantinya juga akan menular pada keadaan mentalmu. Aaah…bukankah itu adalah tindakan yang mudah….? Kita, yang dalam kehidupan ini menghadapi segala tantangan hidup, seringkali terlalu fokus pada kesusahannya, Sehingga kita menjadi semakin dalam mengalami kesusahan. Bagaimana agar kesusahan yang memang kita hadapi tak menghancurkan kita? Atau bagaimana membuat kesusahan dan tantangan itu malah memotivasi kita untuk menjadi kuat dan menemukan panggilan kita? Itulah hal yang perlu selalu kita cari. Nah meski awal pertama kita dapat melompat-lompat seperti bola yang riang di tempat kita masing-masing, ternyata Alkitab juga memberikan pelajaran pada kita bagaimana menghadapi tantangan.
Mazmur 86:12 di atas, adalah pesan Alkitab justru ketika kita sedang menghadapi tantangan yakni Bersyukur. Ternyata, bersyukur tidak hanya diajak untuk diungkapkan hanya dalam keadaan baik, senang dan nyaman. Bersyukur pun diajak untuk dilakukan pada saat hidup tak nyaman, hidup tak lancar, dan hidup menghadapi tantangan. Keadaan yang menjadi tantangan itu, mengajak kita sengaja datang kepada Tuhan untuk meminta jalan keluar dan petunjuk, namun berbarengan dengan itu kita juga diajak bersyukur kepada Tuhan Allah yang adalah sumber kehidupan kita. Dalam keadaan yang tak menyenangkan, seringkali kita tak menemukan alasan untuk bersyukur. Dalam keadaan ini, seolah semua hati dan pikiran kita begitu dibatasi oleh tembok tebal untuk bisa menemukan dan melihat kebaikan hidup. Namun sebagai orang yang beriman, yang menyadari bahwa ada “Suatu yang Besaaaaar di sana” yang meciptakan dan mengatur dunia ini, yakni Tuhan Allah, maka kita akan tetap bersyukur kepada NYA. Sebagai manusia yang terbatas, yang tak dapat selalu dapat melihat dan memahami kebesaran dan kebaikan Tuhan yang terjadi pada kita, kita tak akan menyerahkan diri kita hancur oleh karena kesusahan dan tantangan. Kesusahan dan tantangan akan kita terima sebagai bagian hidup yang harus dijalani pada saat ini, namun bersamaan dengan itu, ada keyakinan iman yang kuat pada keberadaan Tuhan Allah yang maha besar, yang selalu melakukan dan memberi yang terbaik sebagai Allah yang memelihara dunia ini dan juga memelihara kita, manusia ciptaanNya. Inilah yang diyakini oleh Pemazmur, sehingga ketika menghadapi tantangan dan kesusahan kehidupan, pemazmur dapat meminta pertolongan dan jalan keluar dan bahkan beriman bahwa ia bersyukur kepada Tuhan, Allah dan akan memuliakan namaNya selalu.
Kita memang tak perlu harus selalu dikelilingi perasaan senang atau melihat kebaikan terjadi sekitar kita seperti yang kita inginkan terjadi dahulu untuk dapat menunjukkan iman kita kepada Tuhan. Bahkan syukur tetap dapat kita ungkapkan kepada Tuhan dalam keadaan kita yang bagaimanapun juga. Karena ungkapan syukur kita akan membuka tirai hikmat dan pengertian kita bahwa ada Tuhan Allah di sana dalam segala hal, yang kita imani menuntun dan memberikan kita kekuatan, ketenangan dan menjadi sumber sukacita kita. Mirip ya, walau tak ada alasan melompat-lompat (seperti orang kegirangan) dengan walau tak ada alasan bersyukur, kita bisa melompat atau kita tetap dan selalu dapat bersyukur. Tuhan menolong kita (LiN29-06-22)