GAGAK MEMBERI MAKAN
Views: 0
Bacaan: 1 Raja-raja 17: 1-24
Salam sejahtera, semoga kita makin percaya akan pemeliharaan Tuhan yang melampaui akal manusia, seperti Tuhan memelihara Elia, dengan memerintahkan burung gagak untuk memberi makan seperti ungkapan dalam 1 Raja-raja 17:4 Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana.”
“Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, khalik langit dan bumi“. Inilah pengakuan iman, yang kita ucapkan setiap minggu. Pengakuan ini menyatakan bahwa Allah Mahakuasa, yang membuat kita tetap hidup. Allah digambarkan sebagai Bapa yang menyelenggarakan, memelihara, menjaga, mengatur, memerintah, dan menghukum anak-anakNya, serta memaafkan anak-anakNya. Allah itu baik, karena itu kita percaya pada pemeliharaanNya. Burung-burung diberi makan oleh Allah Bapa (Matius 6:26). Apalagi manusia yang diciptakan Allah menurut gambar Allah, maka Allah mengasihi manusia dan memelihara, melindungi, serta mengingat manusia dengan sangat baik. Allah setia, tidak meninggalkan perbuatan tanganNya. Allah menuntun dunia ini sesuai rencana Allah, Ia memelihara serta memerintah atasnya (providensia). Allah memelihara berarti Allah menyediakan seperti kisah Allah menyediakan domba untuk menggantikan Ishak yang akan dikorbankan Abraham. Allah juga telah menyediakan korban yaitu Yesus untuk menebus dosa manusia. Orang yang mempercayakan diri pada Yesus, maka Allah akan memelihara orang tersebut. Pemeliharaan Allah bukan berarti segala keinginan kita dikabulkan, tapi Tuhan memelihara sesuai kehendak dan rencana Allah saja.
Elia dipanggil Allah untuk memberitahukan hukuman Allah atas raja Ahab dan bangsa Israel yang telah menyembah berhala. Hukumannya adalah tidak ada embun dan hujan beberapa tahun. Penyembahan berhala ini karena raja Ahab sangat dipengaruhi oleh istrinya Izebel penyembah berhala dari kerajaan Sidon. Hal ini membuat sakit hati Allah. Raja Ahab dan Izebel percaya bahwa baal yang memberi hujan. Elia membuktikan bahwa hanya Allah yang berkuasa atas alam ciptaan Tuhan, termasuk berkuasa atas embun dan hujan. Ketika Allah menghentikan hujan beberapa tahun, baal tidak bisa menurunkan hujan.
Pemeliharaan Tuhan diberikan kepada orang yang taat pada perintah Tuhan, walaupun orang tersebut menderita. Pengalaman Yusuf yang ditolak saudara-saudaranya, dijual menjadi budak, kemudian dipenjara, ia tetap taat pada Allah. Seluruh kejadian yang menimpa Yusuf, diimani sebagai pemeliharaan Allah (Kejadian 45: 5). Yusuf tidak menyesali penderitaan yang dialaminya. Ketika Yusuf taat maka Allah terus memelihara dia.
Tuhan telah menciptakan langit dan bumi serta manusia dengan sangat baik maka Allah memelihara terus agar tetap baik, selamat, sampai selama-lamanya. Allah tidak mau dunia dan manusia berjalan sendiri, karena Allah terus memelihara, memerintah semua ciptaanNya. Allah memelihara dengan melestarikan, apa yang diciptakan Tuhan dipertahankan sebaik-baiknya. Tapi karena dosa, maka manusia merusak dunia dan isinya serta merusak sesama manusia. Kalau kita tidak ikut dalam melestarikan ciptaan maka ada resiko seperti terjadi banjir dan masalah lainnya. Allah memelihara dengan menyediakan apa yang diperlukan oleh ciptaan Tuhan, termasuk manusia dan binatang, serta tumbuhan. Setiap hari kita bisa makan lauk, sayur, nasi dan sumber karbohidrat lainnya, inilah pengakuan iman kita bahwa Allah memelihara setiap hari. Semuanya kita lihat sebagai kebaikan Tuhan. Inilah pekerjaan Tuhan yang besar. Kita memuliakan Tuhan, memuji perbuatan yang besar, yang telah memelihara, menyediakan kebutuhan kita.
Elia menderita karena hujan tidak turun beberapa tahun, tapi Tuhan tidak mau Elia menderita haus dan lapar. Tuhan memberitahu ada sungai Kerit yang ada aliran airnya. Elia diperintahkan Allah agar segera pergi ke sungai Kerit. Tuhan yang berkuasa juga memerintah burung gagak untuk memberi roti dan daging kepada Elia di tepi sungai Kerit. Tuhan juga memerintahkan seorang janda Sarfat untuk memberikan makan Elia, padahal persediaan tepung dan minyaknya sangat sedikit. Tuhan tidak memerintahkan orang yang punya banyak tepung dan minyak untuk memberi makan Elia. Cara Tuhan memelihara, melampaui akal manusia. Cara Tuhan memelihara sangat unik bagi masing-masing orang. Apapun penderitaan kita, cara Tuhan memelihara kita, tidak bisa kita tebak atau duga, kita percaya dengan segenap hati pada pemeliharaan Tuhan, mengenai caranya terserah Tuhan, kita hanya taat melakukan perintah Tuhan, seperti pengalaman Elia.
Elia rendah hati mengikuti perintah Tuhan, tidak menolak, dan hanya berserah, percaya pada perintah Tuhan. Ketika Tuhan memberi perintah pergi ke sungai Kerit, Elia segera pergi. Inilah ketaatan Elia. Ketika Tuhan memerintahkan burung gagak membawa roti dan daging, Elia percaya dan menanti burung gagak membawa roti dan daging. Tidak ada kata menolak, atau meragukan perintah Tuhan. Makanan utama bagi Elia bukan roti dan daging, tapi ketaatan, berserah pada perintah dan rencana Tuhan, maka Elia selamat dari kelaparan karena kekeringan akibat hujan tidak turun.
Bagi orang yang tidak mau ikut perintah Tuhan, memberontak pada Tuhan, ikut keinginan sendiri, seperti Ahab ikut keinginan sendiri, dan dikendalikan istri, bukan dikendalikan Tuhan, maka ia jatuh dalam dosa penyembahan berhala dan mendapat hukuman dari Tuhan.
Ketika mengalami penderitaan kita bertanya-tanya mengapa terjadi penderitaan? Kita tidak bisa menuduh Allah yang membuat penderitaan, sebab Allah pemelihara, Tuhan memberikan kebutuhan kita sebagai bukti kasih setia Tuhan. Setiap pemberian yang baik datang dari Allah, termasuk Allah memberikan roti dari sorga. Kita berterima kasih atas makanan yang telah Tuhan beri. Kita berterima kasih atas penghapusan dosa kita, melalui darah Yesus. Tuhan yang memberi roti hidup agar kita hidup dan Tuhan memberikan roti yang benar agar jiwa kita segar seperti ungkapan KJ. 471 Atas makananku ini yang telah Tuhan beri, terima kasih. Bahkan karena darahMu yang menghapus dosaku, terima kasih. Tuhan, Kaulah Roti Hidup, Engkaulah yang memberikan kehidupan; Kaulah Roti yang benar membuat jiwaku segar, Haleluya! Amin.
Berdoa:
Ya Tuhan mampukan kami makin percaya akan pemeliharaan Tuhan yang melampaui akal manusia. Kami mengimani bahwa Allah Mahakuasa, sebagai Bapa yang menyelenggarakan, menjaga, mengatur, memerintah, dan menghukum anak-anakNya serta memaafkan anak-anakNya. Walau ada penderitaan menimpa kami, kami percaya Allah itu baik, Allah setia, tidak meninggalkan perbuatan tanganNya. Allah menuntun dunia dan memelihara kami sesuai rencana Allah. Kami berdoa dalam nama Yesus amin.