YUUUK BERLOMBA
Views: 0
Bacaan: Filipi 3: 13-14
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Hai Sahabat Kristus, hari ini saya ingin mengajak kita untuk merenungkan soal perlombaan. Perlombaan bukan hal aneh dalam kehidupan kita, kita menjumpai banyak perlombaan yang ada di sekitar kita. Perlombaan catur, perlombaan balap motor, perlombaan Matematika dan berbagai perlombaan.
Dalam semua perlombaan itu, sudah biasa berlaku bahwa setiap orang yang berlomba akan berusaha agar dirinya pandai dan dan lebih unggul dari orang lainnya. Semua usaha dan perjuangan; latihan, persediaan perlengkapan, menjaga kesehatan dan lain sebagainya diusahakan agar dapat mengungguli diri dari orang lainnya. Baru dikatakan menang dari perlombaan jika bisa mengalahkan orang lain. Fokusnya adalah orang lain, yang tak boleh melebihi diri sendiri. Ketika seorang pelomba berjuang, seringkali yang selalu diperhatikan adalah kemampuan orang lain: “Saya harus lebih mampu dari dia”.
Bapak-ibu saudaraku dan para anak, berbeda dengan “jiwa” perlombaan pada umumnya seperti yang disebut di atas tadi, Paulus, kepada jemaatNya di Filipi memberi jiwa perlombaan bukan untuk mengalahkan orang lain melainkan untuk mengalahkan diri sendiri.
Diri seringkali tidak menjadi perhatian kita sendiri karena kita terlalu fokus pada mengalahkan orang lain. Kita seringkali mengabaikan diri sendiri demi menjadi lebih dari orang lain. Dalam hal ini malah orang lain di sekitar menjadi utamanya. Bukan tak boleh memperhatikan orang lain, namun jika itu semua malah membuat kita tak memperhatikan diri sendiri dengan segala kebutuhan dan potensinya, itu yang tak tepat.
Mengabaikan diri dan hanya fokus pada kelebihan orang lain untuk mengalahkannya, seringkali malah kita mengalami berbagai tekanan dan stress . Awalnya sedikit lalu lama kelamaan menggunung, dan kelak akan membuat diri ini bermasalah atas segala ketidak puasan dan tekanan karena fokus pada apa yg/orang2 di luar diri.
Namun apakah yang dimaksudkan oleh Paulus kepada jemaat di Filipi ini yang menggambarkan sebuah perlombaan. Yang dimaksudkan adalah perlombaan terhadap diri. diri tak pernah memandang bahwa ia telah sempurna. Ada saja banyak hal-hal yang akan diubah atau dikembangkan. Pelombaan ini fokus pada pertumbuhan. Pertumbuhan adalah utamanya. Dalam hal ini, kekurangan atau kesalahan sorang pelomba yang ada, akan diterima dan disadari. Namun ia tak boleh stuck pada kelemahan dan kekurangan yang terjadi.
Pada kasus tertentu, seorang pelomba diri berhadapan dengan tantangan bahwa ada orang di sekitar justru yang menariknya mundur, dengan selalu mengingatkannya atau mencelanya atas kelemahan atau kekuarangan masa lalu. Sadarilah bahwa itu tak apa-apa selama ia sendiri memaklumi bahwa ternyata masih ada orang-orang seperti demikian itu. Menerima diri bahwa diri tak sempurna untuk bisa mengubah semua orang, juga adalah.penerimaan diri. Ini akan membuat kita dapat memahami sekitar dan semoga tak membiarkan diri tersedot mundur.
Itulah sebabnya seorang Kristen, seperti yang diajari Paulus akan tetap memandang memiliki semangat maju.
Perlombaan terhadap diri, adalah sebuah semangat dari dalam diri agar diri lebih baik dari diri yang kemarin. Semangat ini disebut oleh paulus dengan “berlari”. Semangat, kiranya tak pupus dalam kehidupan kita sebagai seorang yang sedang Oleh karena itulah, dalam perlombaan terhadap diri. Bahkan ketika diri berhadapan dengan tantangan kondisi buruk yang bukan terjadi karena kesalahan dan kekurangan bahkan tak bisa atau akan lambaaat perubahannya, diri akan tetap bersemangat maju. Siapa yang merencanakan dan menginginkan jika diri sendiri sakit, atau terkena musibah yang tak dikehendaki? Tak ada yang dapat disalahkan dan untuk apa juga mencari kesalahan dalam kondisi ini?. Yang diperlukan dalam kondisi ini adalah tetap memiliki semangat untuk tetap melangkah ke depan. Itu yang kita tanamkan dalam diri.
Saudaraku bapak-ibu dan para anak, perlombaan terhadap diri seperti ini kita landasi atas panggilan
Sorgawi kepada kita semua. Kita percaya bahwa Tuhan Allah selalu bersama kita, Ia turut bekerja dalam segala sesuatu, sekalipun kita tak memahami bagaimana dan untuk apa segala kekuarangan dan kelemahan serta tantangan itu ada, kita akan menyerahkan diri kepadaNya, karena kita percaya bahwa Tuhan Allah melakukan dan memberi yang terbaik bagi kita. Ia akan memberikan segala kebutuhan dan berkat kepada kita untuk hidup dalam damai sejahtera dari Dia. Dan Tuhan Allah akan memberikan hadiah Sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Teruslah berlomba dengan diri. Teruslah memberi pancaran kebaikan dan kasih dari panggilan Sorgawi. Bersemangatlah karena kasih pemeliharaan Tuhan Allah beserta mu. (LiN13-07-2022