ANAK CUCUNYA PERKASA
Views: 0
Bacaan: Mazmur 112
Salam sejahtera, semoga anak, cucu kita menjadi orang perkasa di dalam kehidupan masyarakat, dan menjadi orang yang benar, serta diberkati Tuhan, seperti ungkapan dalam Mazmur 112:2 Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang sudah merdeka 77 tahun, dibutuhkan orang yang perkasa, orang benar, dan orang yang diberkati Tuhan untuk memimpin, membangun bangsa Indonesia agar menjadi negara yang maju, adil, damai sejahtera. Indonesia bisa merdeka karena ada orang-orang yang berjuang dengan perkasa dalam membangun kesatuan untuk mengusir penjajahan dari tanah air. Orang yang berjuang secara perkasa adalah orang yang kuat, gagah dan tangguh serta berani, walau di sekitarnya menghadapi berbagai masalah, ancaman, pergumulan. Pada masa kini, kita berjuang dengan perkasa untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang sudah diraih dengan susah payah.
Bagaimana berjuang dengan perkasa untuk mengisi kemerdekaan? Tentu harus ada orang yang bersemangat kuat, untuk mengabdi kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Baik itu seorang pemimpin maupun rakyatnya. Ada orang mau berjuang dengan kuat dan tangguh untuk mengembangkan produk dalam negeri, memajukan pendidikan untuk memperbaikan kualitas sumber daya manusia, memajukan dan memperkenalkan budaya Indonesia, menerapkan prinsip bersaudara dalam kesetaraan dan saling berbagi satu sama lain. Ada orang yang berjuang dengan perkasa untuk meraih pendidikan setinggi mungkin. Dengan pendidikan, rantai kemiskinan diharapkan makin terputus dan sumber daya manusia Indonesia makin berkualitas. Ada yang berjuang untuk keluarga di Indonesia agar hidup sejahtera dan berkecukupan. Berjuang untuk menumbuhkan rasa toleransi kepada sesama, bekerjasama tanpa melihat agama, ras, atau etnis seseorang untuk memajukan Indonesia. Berjuang untuk melakukan hal-hal positif yang berdampak baik untuk lingkungan dan masyarakat.
Bagaimana cara mempersiapkan anak dan cucu kita menjadi orang perkasa ? Mazmur 112 mengajarkan kita bahwa hidup yang kuat, tangguh, gagah, berani, optimis dengan cara berbahagia dalam takut akan Tuhan. Ini berarti orangtua yang berbahagia karena takut akan Tuhan, juga mengajarkan anak dan cucunya untuk berbahagia dalam takut akan Tuhan. Orang tua yang takut akan Tuhan adalah orangtua yang menghormati dan mengagumi Tuhan. Mereka juga mengajarkan dan mencontohkan agar anak dan cucunya menghormati dan mengagumi Tuhan.
Orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang mengandalkan kuasa Tuhan, karena ia percaya Tuhan sangat Maha Kuasa, melebihi kuasa dan kekuatan apapun di dunia ini. Orang yang dekat dengan Tuhan, taat secara sukarela pada kehendak Tuhan. Orang yang sangat bergantung pada perintah Tuhan maka tidak suka bergantung pada kehendak sendiri atau kehendak dunia. Orang yang mengandalkan kuasa Tuhan akan membuat orang makin optimis dalam perjuangan hidup. Hidup yang perkasa adalah hidup yang optimis, tidak takut menghadapi tantangan.
Orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang mengasihi Tuhan dan kehendakNya. Kepadanya, Tuhan berjanji untuk memberkati mereka dan memberi sukacita dalam melakukan perintah dan firman-Nya. Sukacita itu dari Tuhan, bukan sukacita karena materi, makanan, minuman dan hiburan dunia. Takut akan Tuhan tidak membuat orang stres, tapi mendapatkan sukacita yang melampaui akal manusia. Orang yang takut Tuhan adalah orang yang mengabdi pada Tuhan yang dinyatakan dengan mengabdi kepada masyarakat atau sesama; orang yang mengasihi Tuhan dengan mengasihi sesama; orang yang beribadah sejati pada Tuhan dengan mempersembahkan hidup yang telah diperbaharui Yesus; orang yang hidup menurut jalan Tuhan bukan jalan sendiri.
Karena menghormati dan menggagumi Tuhan maka orang merelakan dirinya untuk berbakti pada Tuhan dengan seluruh hidupnya, mengenal Tuhan dan cerita perbuatan Tuhan yang besar, merenungkan, menghayati firman Tuhan serta menerapkan dalam kehidupan masyarakat, dengan sungguh berbahagia, tidak terpaksa. Bertindak benar, adil dan damai dalam hubungan dengan sesama. Orang yang takut akan Tuhan diberi sejahtera, karunia dari Tuhan, nama baik, ketenteraman hati, kemurahan hati.
Anak-anak, cucu-cucu yang takut akan Tuhan akan menjadi orang yang perkasa dalam hal membantu orang lain dalam masyarakat. Sifat-sifat membantu orang lain sangat berakar dalam hidup orang yang dekat Tuhan. Orang yang perkasa karena takut akan Tuhan, maka ketika dia dicemooh, diancam dianiaya oleh orang-orang fasik, orang yang mencemooh Tuhan, tapi ia akan tetap tenang menghadapi semua ancaman dan tantangan. Anak-anak dan cucu-cucu yang perkasa adalah yang mampu mengalahkan orang yang memikirkan kepentingan diri sendiri. Dalam jangka panjang anak-anak, cucu-cucu yang perkasa dan takut akan Tuhan, akan menentukan hidup bermasyarakat, akan mampu memimpin, membangun masyarakat yang adil, damai sejahtera dan benar.
Orang yang perkasa dan takut akan Tuhan maka ia akan dituntun Tuhan dalam setiap tindakannya, dengan bijaksana menurut kehendak Tuhan. Tindakan bijaksana adalah tindakan adil dan benar, mengasihi, menolong, menyelamatkan orang yang membutukan pertolongan bukan merusak, menganiaya, merampas, menindas seperti dilakukan orang fasik.
Dalam sebuah negara yang dipimpin oleh seorang presiden yang perkasa dan takut akan Tuhan, maka anak-anak dan cucunya juga akan diajarkan perkasa dan takut akan Tuhan. Pemimpin negara akan memimpin dengan memberi kesejahteraan pada masyarakat, bukan kepada diri sendiri atau kelompok sendiri. Bukan memberi uang kepada kelompok tertentu untuk mengamankan jabatannya, tapi menggunkan uang masyarakat untuk membangun masyarakat yang berkeadilan sosial dan damai. Pemimpin negara yang perkasa dan takut akan Tuhan, akan bertindak bijaksana dalam merangkul orang yang berbeda agama suku ras golongan, dan bertindak tegas dan adil terhadap orang yang merusak kesatuan bangsa seperti orang yang merusak dengan gerakkan intoleransi, rasis, radikal dan terorisme. Anak-anak dan cucu-cucu yang diajarkan takut akan Tuhan oleh pemimpin negara seperti ini, maka anak dan cucunya juga akan perkasa dan takut akan Tuhan.
Masyarakat yang takut akan Tuhan akan menghargai dan menghormati nama Tuhan Yang Maha Esa yang dipercaya oleh berbagai agama, bukan menghina, merendahkan nama Tuhan Yang Masa Esa yang dipercaya agama tertentu. Anak-anak dan cucu-cucu diajarkan untuk menghargai dan menghormati nama Tuhan Yang Maha Esa, yang dipercaya agama sendiri dan agama lain. Ketika anak-anak dan cucu- cucu takut akan Tuhan maka Tuhan juga akan memberi keperkasaan bagi anak-anak dan cucu dalam berjuang bagi masyarakat yang adil, damai sejahtera, sebagai wujud mengisi kemerdekaan Indonesia.
Orang yang tidak takut Tuhan, seperti orang fasik akan mencemooh Tuhan dan firmanNya, benci kepada orang benar , dan sangat suka kepada orang yang bergantung pada kehendak sendiri dan kehendak dunia. Orang fasik, termasuk orang yang suka menghina, merendahkan Tuhan dari agama lain, hidup tidak bijaksana di dalam masyarakat, merusak kesatuan masyarakat. Orang fasik adalah orang yang iri, sakit hati jika orang yang takut akan Tuhan berhasil dalam hidupnya.
Anak-anak dan cucu-cucu dari orang yang perkasa dan takut akan Tuhan, mereka berani, tidak tertunduk, dalam menghadapi musuh, orang fasik, orang yang mencemooh nama Yesus. Imannya tidak goyah dengan keadaan yang tidak baik di sekitarnya. Ia tidak takut dengan kabar yang tidak baik, karena hatinya penuh percaya kepada Tuhan. Ia tidak takut dan giat terus dalam berbuat baik, mengasihi, menyayangi orang dan berlaku adil.
Tuhan mengasihi orang yang takut akan Tuhan maka keadilan diberikan bagi anak cucu, bagi orang yang berpegang perjanjianNya, orang yang ingat untuk melakukan segenap titahNya seperti ungkapan PKJ 204 ayat 2 Tetapi kasih Tuhan sekarang dan s’lamanya bagi orang-orang yang takut, sungguh takut hanya padaNya. Keadilan bagi anak cucu, bagi yang pegang perjanjianNya, yang ingat untuk melakukan segenap titahNya. Amin
Berdoa:
Ya Tuhan mampukan kami, anak cucu kami menjadi orang perkasa di dalam kehidupan masyarakat, dan menjadi orang yang benar, serta diberkati Tuhan. Mampukan kami berjuang dengan perkasa dalam mengisi kemerdekaan Indonesia dengan semangat yang kuat, untuk mengabdi kepada masyarakat memajukan pendidikan untuk memperbaikan kualitas sumber daya manusia, menerapkan prinsip bersaudara dalam kesetaraan dan saling berbagi satu sama lain. Jadikan kami perkasa dengan tidak goyah iman kami karena Tuhan selalu bersama kami dalam Yesus kami telah berdoa. Amin.