MENGANGKAT ORANG MISKIN
Views: 0
Bacaan: Mazmur 113:1-9
Salam sejahtera, semoga kita makin berbahagia, makin memuji Tuhan dan berpengharapan memiliki Allah yang peduli kepada orang yang hina, miskin, dan yang mengangkatnya, seperti diungkapkan dalam Mazmur 113:6-7 yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.
Melalui Mazmur 113 ini, kita sebagai hamba Tuhan didorong untuk makin memuji Tuhan. Hamba Tuhan artinya kita penyembah Tuhan, mengenal dan mengakui Tuhan dengan sukacita, mengakui kuasa, kekuatan dan wibawa Tuhan, serta memuji nama Tuhan. Kita memuji nama Tuhan yang telah menunjukkan jalan kebenaran, yang peduli, memelihara orang yang hina dan miskin, mengangkatnya agar sama kedudukannya dengan para bangsawan. Tuhan juga mengangkat perempuan mandul agar menjadi ibu yang penuh sukacita. Kita memuji nama Tuhan berarti kita mau memberitakan perbuatan-perbuatan Tuhan yang besar dan sifat-sifatNya.
Nama Tuhan mengambarkan sifat Tuhan yang tidak ada bandingnya, kuasa, kekuatan Tuhan yang luar biasa, yang melampaui akal manusia, Allah yang dekat dan memperhatikan kebutuhan manusia, pemurah, yang memberi berkat bagi kita. Kita memuji nama Tuhan karena Tuhan bertindak sebagai hakim, yang membetulkan yang salah dan menolong yang hina dan miskin. Tuhan yang kita puji berbeda dengan raja dunia, yang lebih memperhatikan kelompok bangsawan. Tuhan lebih memperhatikan orang yang hina, miskin, lemah, serta menegakkan keadilan dengan menolong mereka, melepaskan dari penindasan agar mereka tidak tertunduk malu, dan diperbaharui kedudukan mereka. Beberapa orang merendahkan perempuan mandul, tapi Tuhan mengangkatnya dan memberi sukacita.
Tuhan mengangkat orang yang hina, miskin, contohnya kisah Daud, yang badannya kecil, dianggap lemah dan dihina oleh saudaranya, dan dihina oleh Saul, tapi Tuhan dengan kuasa dan pertolonganNya, yang melampaui akal manusia, membuat Daud menjadi raja Israel yang paling dihormati oleh bangsa Israel, bukan raja Saul yang paling dihormati. Contoh lain adalah Yusuf yang ditindas, dianiaya, dianggap hina oleh saudaranya, menjadi budak Potifar, dipenjara, tapi kuasa Tuhan menolong orang yang terhina, miskin namun mencari Tuhan. Melalui pertolongan kuasa Tuhan, akhirnya Yusuf menjadi pejabat penting di Mesir dan menjadi tokoh besar bagi bangsa Israel. Pada masa kini, kuasa Tuhan juga bisa menolong orang miskin, hina, lemah, menjadi presiden, menjadi gubernur, menjadi pejabat tinggi, pemilik perusahaan besar. Tapi orang yang hina, miskin, percaya pada pertolongan Tuhan yang maha kuasa, yang melampaui akal manusia. Melalui firman Tuhan ini, orang hina dan miskin, lemah, tidak punya alasan hidupnya akan tetap hina dan miskin. Kita percaya kuasa Tuhan mampu mengangkat hidup kita yang hina, miskin, lemah tidak berdaya. Kita punya pengharapan besar pada Tuhan yang kita puji.
Kuasa Allah mampu mendudukan perempuan mandul menjadi ibu anak-anak yang bersukacita. Contoh, Hana yang mandul ditolong kuasa Tuhan sehingga melahirkan Samuel. Hana sangat memuji Tuhan dan mencari pertolongan Tuhan. Kuasa Tuhan yang kita puji sangat luar biasa, melebihi kuasa yang ada di dunia ini. Bagi perempuan yang mandul dan memuji Tuhan, kita percaya Tuhan mampu mengangkat kita menjadi ibu dari anak-anak dan mengalami sukacita penuh dari Tuhan. Cara Tuhan menolong, melampau akal manusia.
Allah yang maha tinggi dan mulia, dipuja setiap waktu dan di mana saja, tidak harus di gereja. Kita terus memuji Tuhan di rumah, di kendaraan, di kantor, di tempat rekreasi, di cafe. Tidak ada waktu dan tempat berhenti memuji Tuhan. Kita tidak membatasi waktu dan tempat untuk memuji Tuhan. Karena di manapun kita berada pasti Allah hadir dengan kuasa yang lebih hebat dari kuasa atau kekuatan yang ada di dunia ini. Tuhan bertindak di surga, di atas bumi dan di bumi, tidak ada waktu dan tempat tanpa kehadiran Allah.
Memuji Tuhan sekarang sampai selama-lamanya, setiap waktu, berarti anak, cucu sebagai generasi penerus tetap memuji Tuhan, jangan sampai anak dan cucu merosot iman mereka, meninggalkan Tuhan menjadi ateis, tidak mau bersekutu di gereja. Ini berarti orangtua tekun mengajarkan, mendorong anak-anak cucu-cucu memuji Tuhan, mengenal sifat Tuhan dan mengikuti sifat Allah, sehingga sepanjang generasi, selama-lamanya, sampai akhir zaman, keturunan kita dan orang lain memuji Tuhan. Jangan sampai nama Tuhan dipuji oleh orangtua saja, seperti yang terjadi di luar negeri, orang muda tidak lagi menjadi hamba Tuhan yang memuji Tuhan.
Melalui Yesus, Allah hadir mendampingi orang lemah, orang hina, membuat mereka menjadi anak Allah. Apa yang menjadi sikap Yesus, itu juga sikap gereja dan warga gereja, untuk mendampingi orang yang hina lemah, miskin, orang sakit. Sebuah gereja membuat persekutuan bersama orang lemah miskin untuk menguatkan, memberdayakan mereka, menolong mereka jika kekurangan bahan makanan, pakain dan biaya pendidikan. Persekutuan gereja ini bersama-sama saling membantu, tidak ada yang tinggi dan rendah.
Apakah Allah yang menolong orang hina, miskin, lemah, sakit, juga menolong orang yang mampu, terhormat? Tentu, Tuhan menolong orang yang punya kemampuan lebih dalam usaha dan pekerjaan mereka tapi semua hasil usaha dan pekerjaan mereka bukan untuk diri sendiri, bukan untuk sesama orang yang mampu, sebaliknya mereka makin memiliki belas kasih kepada orang hina dan miskin, mengangkat orang hina, miskin, agar menjadi lebih terhormat, kuat, mandiri. Kita tidak menolong orang yang hina dan miskin agar mereka tetap hina dan miskin, bermental pengemis, tapi mereka harus diangkat menjadi setara dengan orang yang kuat terhormat lainnya.
Yesus telah menolong kita, maka tugas panggilan kita adalah menolong mereka miskin. Yesus mengubah dan mengangkat yang hina dalam terang kebangkitan Yesus seperti ungkapan dalam PKJ 236:1 Jikalau Kristus Penolongku, apakah tugas panggilanku? Kaum fakir miskin berapakah; siapa menyelamatkannya? Sang Kristus datang di dunia untuk mengubah semuanya: yang hina dina diangkatNya di dalam t’rang kebangkitanNya! Amin.
Berdoa: Ya Tuhan mampukan kami makin berbahagia, makin memuji Tuhan dan makin berpengharapan, memiliki Allah yang peduli kepada orang yang hina, miskin, dan mengangkatnya. Melalui firman Tuhan kami makin didorong untuk memuji Tuhan, menyembah Tuhan, mengenal dan mengakui Tuhan dengan sukacita, mengakui kuasa, kekuatan dan wibawa Tuhan, serta memuji nama Tuhan. Mau memberitakan perbuatan-perbuatan Tuhan yang besar dan sifat-sifat Tuhan. Kami makin dimampukan untuk mengasihi, menolong orang yang hina dan miskin, dan mengangkat hidup mereka. Dalam nama Yesus kami berdoa amin.