BUTUH KESABARAN
Views: 0
Bahan: I Samuel 28:5-7, Ketika Saul melihat tentara Filistin itu, maka takutlah ia dan hatinya sangat gemetar. Dan Saul bertanya kepada TUHAN, tetapi TUHAN tidak menjawab dia, baik dengan mimpi, baik dengan urim, baik dengan perantara para nabi. Lalu saul berkata kepada pegawainya: “Carilah bagiku seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah; maka aku hendak pergi kepadanya dan meminta petunjuk kepadanya.” Para pegawainya menjawab dia: “Di En-Dor ada seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah.”
Teringat ketika penyakit mendera sehingga tidak ada harapan lagi yang dijanjikan dokter, karena usahanya sudah maksimal, maka keluarga sangat gampang tergoda oleh saran dari teman agar pergi ke “orang pintar” yang katanya sangat manjur untuk penyakit seperti yang kami derita, kami tahu teman ini sangat mengasihi kami. Pengobatan yang sama sekali tidak terterima oleh logika, tetapi apakah tidak mau mencobanya demi kesembuhan yang sudah di ujung tanduk? Apakah tidak menyesal di kemudian hari, karena tidak mau mencobanya? Di sini dibutuhkan kesabaran. Katanya kalau pun gagal, akan bisa kembali kepada Tuhan, tetapi sangat menakutkan kalau fatal di tangan orang pintar itu.
Panik dan putus asa adalah situasi membuat logika, dan iman menghadapi ujian, apakah runtuh atau makin kokoh, maka dibutuhkan kesabaran. Raja Saul karena tidak taat akan firman (aturan) Tuhan, akibatnya dia ditolak oleh Allah sebagai raja Israel. Allah tidak toleransi raja yang tadinya dipilih dan diurapi atas nama Tuhan, ternyata tidak taat, mendahului aturan yang telah ditetapkan. Samuel yang mendampingi raja Saul berkata: “perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN ..” (I Sam 13:13), dia butuh kesabaran. Sebaiknya Saul berpikir, apa pun yang terjadi Tuhan menyertai saya. Kesulitan Saul makin bertambah, pasukan Filistin makin dekat dengan kekuatan yang jauh lebih besar, membuat Saul putus asa. Untuk itu dia berdoa, bertanya kepada Tuhan, bagaimana petunjuk Tuhan dalam ketakutan itu, tetapi Tuhan tidak menjawab, karena kebodohannya tadi, Tuhan sungguh meninggalkan Saul, Tuhan sudah memilih raja pengganti Saul.
Samuel yang dulu mengurapi Saul atas nama Tuhan, telah lama meninggal. Saul berusaha mendengarkan Samuel, tetapi melalui perempuan petenung yaitu pemanggil roh orang mati. Pada hal Saul sendiri telah memerintahkan agar para petenung, tukang sihir dan mantra, harus dibinasakan di seluruh Israel, karena mereka ini membuat orang tidak taat pada Tuhan. Diperolehnya khabar bahwa di En-Dor ada perempuan pemanggil roh orang mati, akhirnya dia sampai kepada perempuan pemanggil roh orang mati itu. Dengan kepergiannya ke En-Dor, bagi kita pun makin jelas bahwa Saul tidak pantas lagi menjadi raja Israel, sebagaimana dia telah ditolak oleh Tuhan, kepergiannya meminta pendapat dari roh orang mati menambah kebodohannya. Perempuan pemanggil roh orang mati itu, ternyata berkata sama dengan keputusan Tuhan, bahwa Saul telah ditolak sebagai raja. Menyinggung pengalaman menghadapi penyakit dengan usulan teman tadi kami memilih untuk tetap bersama Tuhan. Memang kematian harus kami terima, suatu pengalaman pahit dan berat hati, tetapi dia tetap dalam naungan tangan Juruselamatnya.
Aplikasi:
- Menurut Anda, bagaimana sebaiknya sikap Saul dalam ketakutannya itu.
- Apakah Anda telah membuang ketahyulan dalam hidup Anda, seperti menyimpan benda keramat, cincin keberuntungan, mencari hari baik untuk hajatan, dll.
- Bagaimana prinsip Anda untuk menolak saran, nasihat, atau suatu benda yang membuat terlibat dalam ketahyulan.
Mari berdoa:
Bapa kami yang di sorga, pengatur kehidupan kami, di dalam kuasa dan kasih Tuhan hidup kami terpelihara. Namun Iblis tidak pernah berhenti menggoda agar kami mendua hati di dalam Tuhan. Godaan yang terlihat indah, manis, tetapi meninggalkan Tuhan walau terlihat sementara, maka sesungguhnya hati kami tidak utuh bulat di dalam Tuhan. Pimpinan Roh Kudus kami butuhkan senantiasa menjadi penasihat untuk ikut jalan Tuhan, walau sukar, butuh kesabaran, tetapi berbuah keselamatan. Demikianlah doa kami dalam nama Tuhan Yesus. Amin. [AS190922]