CANTIK KARENA KELAKUAN
Views: 0
Bahan: Rut 4:5-6,
Tetapi kata Boas: “Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya.” Lalu berkatalah penebus itu: “Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya, sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharapkan engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya.
Sudah banyak dijadikan kisah Naomi dan Rut menjadi pokok renungan dari berbagai segi. Naomi berkata tentang dirinya dulu dan saat itu, dia berkata: Dengan tangan penuh aku pergi, tetapi dengan tangan kosong Tuhan memulangkan aku. (Rut 1:21). Cukup memprihatinkan, dari perantauan dia kembali ke Betlehem kotanya. Rumah tempat tinggal masih ada, tetapi bagaimana kebutuhan hidup sehari-hari. Naomi memiliki tanah (ladang) warisan mendiang suaminya, menurut adat, namun belum sempat digarap, karena menggarap ladang membutuhkan modal dan tenaga.
Naomi dan Rut tiba di Betlehem pada musim menuai jelai, sesuai dengan musim semua ladang akan menuai hasil. Situasi itu tidak disia-siakan oleh Naomi, yang dapat mereka lakukan ialah memungut sisa-sia penuaian dari ladang yang sudah dituai dan memungut sisa penuaian adalah halal. Dalam hukum Taurat dikatakan sisa-sia tuaian baik gandum, jelai, buah anggur, buah ara dan buah zaitun, akan dikumpulkan oleh orang miskin, orang asing, itu menjadi bagian mereka. Rut sendiri mengambil inisiatif agar dia pergi memungut jelai, pemungut itu harus berada di belakang pekerja yang menuai. Ternyata dia sampai di ladang Boas, ladangnya sedang dituai pekerja. Demikianlah Boas melihat Rut dan setelah mendapat penjelasan dari pengawas pekerja, maka tahulah Boas keadaan dan status Rut. Ditambah lagi Boas telah mendengar kisah Naomi dan Rut, membuat Boas ikut prihatin dengan dengan keadaan Naomi dan Rut. Akhirnya atas nasihat Naomi agar Rut pergi ke tempat pengirikan Boas, karena penyabitan sudah selesai, untuk mengharapkan pemberian jelai lebih banyak, membuat Boas makin kasihan kepada Rut.
Akhirnya Boas hendak menebus semua peninggalan Elimelekh, suami Naomi, ladang, rumah, orang yang masih ada yaitu Naomi dan Rut menjadi kepunyaannya. Tetapi masih ada satu masalah yang harus dilalui oleh Boas. Sesuai dengan adat orang Yahudi, maka ada orang yang lebih berkewajiban untuk menebus peninggalan Elimelekh. Itulah yang menjadi bahan renungan kita. Sesuai dengan hukum Taurat, Boas menyampaikan persoalan itu kepada orang yang wajib menebus itu. Pada awalnya dia setuju, kalau hanya menebus ladang, tetapi harus berikut orang yang masih ada yaitu Rut, maka penebus itu mengundurkan diri. Walau dengan alasan merusak milik pusakanya sendiri, rusak kalau Rut ikut ditebus, menjadi isterinya. Ladangnya mau tetapi dengan Rut dia tidak mau, kenapa? Boas mau mengambil Rut karena kelakuan Rut yang cantik, karena kelakuannya yang rela mengikuti Naomi ke negeri lain, walau dalam status miskin. Di mata Boas, Rut cantik, karena kelakuannya.
Kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Menurut Anda apa yang perlu diteladani dari kehidupan Rut.
- Menurut Anda apa yang perlu diteladani dari sikap Boas yang bersedia menebus warisan milik Elimelekh yang juga harus mengambil Rut.
- Menikah karena kasihan, (bukan karena jatuh hati), apa kemungkinan baik dan buruknya.
Mari berdoa:
Bapa kami yang disorga, karuniakan kami hati yang setia yang dipimpin oleh Roh Kudus. Kesetiaan sarana untuk ikut dalam rencana Tuhan seperti Rut yang setia, akhirnya diikutkan untuk rencana Tuhan dalam garis keturunan Daud hamba Tuhan. Karuniakan kami kerelaan hati menolong sesama walau berkorban, seperti Boas menerima Rut dengan segala keberadaannya. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin. [AS260922]