KOPI TUBRUK
Views: 0
Bacaan: Mazmur 52:10
”Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Bagi para pecinta kopi, nama kopi tubruk tidaklah asing. Secara berkelakar, orang menyebut kopi ini sebagai “accidental coffee”, karena kata ‘tubruk’ berarti tabrak atau menabrak. Disebut sebagai kopi tubruk karena air panas langsung ditubrukkan dengan bubuk kopi yang ada di dalam gelas. Ada juga yang menyebut bahwa nama tubruk ini terkait dengan proses penghancuran biji kopi pada zaman dahulu dengan cara dipukul-pukul sampai menjadi halus di dalam sebuah lesung atau cobek batu.
Kopi tubruk merupakan kopi hitam yang paling sederhana dan mudah karena untuk membuat kopi ini tidak membutuhkan peralatan seduh kopi yang mahal. Kopi tubruk ini awalnya berasal dari daerah Jawa dan Bali. Karena perkembangan zaman dan migrasi penduduk, metode ini pun hampir digunakan di seluruh Indonesia. Kopi tubruk adalah metode penyeduhan yang paling tua. Menurut sejarah, metode seduh ini awalnya diperkenalkan oleh para pedagang dari timur tengah pada era kolonial.
Untuk membuat segelas kopi tubruk tidaklah sulit. Bubuk kopi yang sudah di letakkan di dalam gelas diseduh dengan air panas. Dan segelas kopi tubruk sudah siap disajikan. Meski mudah dalam pembuatannya; namun jumlah perbandingan antara air, kopi dan pemanis / gula perlu diperhatikan agar bisa menghasilkan kopi tubruk yang nikmat. Sebagian orang suka meminum kopi tubruk secara langsung, tetapi ada juga yang dibiarkan mengendap terlebih dahulu baru meminumnya. Minum kopi tubruk akan semakin nikmat apabila disertai dengan camilan gorengan hangat. Oh ya, ketika menikmati kopi ini, kita juga akan dapat menikmati ampasnya.
Ada pelajaran indah yang dapat kita petik dari kopi tubruk ini. Pertama, ketika air panas ‘ditubrukkan’ dengan bubuk kopi, maka wangi kopi akan segera tercium. Hal ini mengajarkan bahwa persoalan apapun yang datang seharusnya akan membuat kita semakin ‘wangi’ bukan sebaliknya. Persoalan tidak boleh menghancurkan kita melainkan menjadi sarana agar kita semakin dewasa dan kuat. Kedua, untuk meminum kopi ini perlu menunggu sejenak agar kopi menjadi agak dingin baru kemudian bisa dinikmati. Dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah kita perlu diam sejenak, perlu waktu untuk melihat dengan jelas dan menata rencana dengan baik, namun tentunya jangan terlalu lama agar tidak menjadi dingin dan kehilangan semangat. Ketiga, saat meminum kopi tubruk kita harus dapat merasa cukup agar endapan bubuk kopi tidak ikut tertelan. Artinya, kita perlu mengukur diri agar tidak kebablasan dan menjadi euforia.
Sebagai orang beriman, maka kita bisa memetik hikmat dari kopi tubruk ini. Manakala ada berbagai persoalan yang muncul, maka kita tidak segera putus asa ataupun kecewa, melainkan berproses di dalam persoalan itu sehingga kita semakin kuat di dalam iman dan menjadi berkat. Tentunya dengan kayakinan bahwa tangan Tuhan yang akan menolong tepat pada waktunya. Selain itu, kita tentu juga belajar berkecukupan di dalam Tuhan.
Daud pernah mengalami situasi konflik dengan Saul yang membuatnya menderita. Ketika ia bersembunyi di rumah Abimelekh, ternyata Doeg, orang Edom, memberitahukan kepada Saul tentang keberadaan Daud itu. Akibatnya Abimelekh dan imam-mam di Nob kemudian di bunuh oleh Saul. Di tengah persoalan itu, Daud hanya bersandar kepada Tuhan. Karena Daud bersandar kepada Tuhan maka Daud mampu berkata, “Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya”. Iman Daud tetap bertumbuh dan kuat di dalam Tuhan, meski berbagi persoalan menimpa dirinya.
Kiranya, inspirasi kopi tubruk kali ini dapat mengingatkan kita agar tetap bertahan di dalam berbagai persoalan dengan demikian kita akan merasakan Tuhan yang sedang membentuk kita menjadi pribadi yang kuat dan akhirnya dapat menjadi berkat. Selamat berjuang, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Ada berbagai persoalan yang hadir di dalam kehidupan, namun kami rindu untuk tetap bertahan dan berpegang pada kasih-Mu, ya Tuhan. Kiranya Roh Kudus menolong kami untuk dapat menghadapi dan mengatasi persoalan. Terimakasih Tuhan Yesus. Amin.