BERIKANLAH HUKUM-MU KEPADA RAJA
Views: 0
Bacaan: Mazmur 72
Salam sejahtera, semoga kita terus memohon kepada Tuhan agar Tuhan memberikan hukumNya kepada seorang pemimpin negara, pemimpin daerah, pemimpin lembaga pengadilan, lembaga kepolisian dan lembaga lainnya agar mereka bisa berlaku adil bagi semua orang, termasuk bagi orang yang tertindas, seperti ungkapan dalam Mazmur 72:1-2 Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
Mazmur 72 ini menggambarkan raja yang adil. Raja itu memimpin rakyat dengan adil dan damai. Pada masa Perjanjian Lama, raja yang adil dan dimuliakan adalah raja Daud. Ia adalah raja yang dipilih Allah. Cara Allah memilih bukan berdasarkan penampakan fisik, atau tampak luar, tapi Tuhan melihat hati Daud, yang rendah hati, bergantung pada Tuhan, mau menerima hukum Tuhan dalam hatinya. Raja Daud menggunakan hukum Tuhan menjadi dasar untuk membuat keputusan, dan tindakan dalam melakukan tugas, dalam memimpin rakyat dengan berlaku adil. Daud juga bergantung pada Tuhan dalam menjalankan tugas-tugas, mulai dari tugas sebagai gembala, menjaga domba-domba dari ancaman binatang buas sampai berjuang melawan musuh bangsa Israel. Tuhan memberi hikmat, keberanian, kemampuan bagi Daud untuk menghadapi musuh, yang mengancam keamanan orang Israel. Tuhan memampukan Daud mengalahkan Goliat dan pasukan musuh lainnya. Setelah itu Tuhan memampukan Daud memimpin sebagai raja. Harapan manusia yang sangat besar adalah hadirnya seorang pemimpin, yang adil, yang membawa damai. Keadilan seorang pemimpin, membuat dia mulia, seperti yang dialami raja Daud. Pemimpin yang mencari kekayaan, kekuasaan untuk diri sendiri dan kelompoknya, bukan pemimpin yang mulia, seperti raja Ahab dan istrinya Izebel, yang merampas tanah Nabot dengan cara Izebel merekayasa pengadilan, sehingga Nabot dihukum mati, dan tanahnya diambil alih oleh Ahab. Pemimpin seperti ini sangat dibenci Tuhan dan rakyat. Ada juga pemimpin yang lebih membela orang kaya, orang kuat, kelompok mayoritas, dan tidak membela orang lemah, miskin, kelompok minoritas, ini termasuk pemimpin atau raja yang tidak mulia.
Melalui Mazmur 72 ini, kita diajarkan untuk berdoa terus-menerus agar Tuhan memberikan pemimpin negara, pemimpin daerah, pemimpin lembaga pengadilan, lembaga kepolisian dan lembaga lainnya agar bisa berlaku adil bagi semua orang, termasuk bagi orang yang tertindas, bagi kelompok minoritas, serta tidak ada diskriminasi hukum bagi semua warga negara. Mengapa kita terus berdoa, karena hanya Allah yang mampu memberikan kepada kita seorang pemimpin yang adil, membela semua orang termasuk membela orang miskin, orang lemah, orang tertindas. Allah yang memberikan hukumNya kepada pemimpin untuk bersikap tegas menghakimi, menghukum para pemeras, penindas, pelaku yang merugikan orang lain, yang menghina dan merendahkan orang lain. Pemimpin yang adil akan memberi damai dan sejahtera kepada semua warganya, menurut kebenaran dan keadilan.
Pemimpin yang menerima hukum dari Tuhan berarti Roh Tuhan akan ada padanya. Tuhan memberikan hikmat dan pengertian, nasihat dan keperkasaan, pengenalan dan takut akan Tuhan. Pemimpin ini tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tapi mendalami, memperhatikan masalah, memperjuangkan perkara orang lemah, tidak berdaya. Pemimpin ini akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas dengan kejujuran. Pemimpin yang adil, tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan pada hukum Tuhan. Kesetiaan pada hukum Tuhan digambarkan seperti ikat pinggang, tetap terikat pada pinggang. Pemimpin ini akan mengatur hidup orang yang berbeda suku, golongan, ras dan agama, agar hidup berdampingan dalam damai, tentram, aman, tercukupi makanan dan minuman, saling menolong, tidak ada saling menerkam, tidak ada berbuat jahat atau berlaku busuk.
Pemimpin yang menerima hukum Tuhan dan membawa keadilan, membawa damai sejahtera, adalah pemimpin yang rendah hati, mengakui membutuhkan Tuhan, mengakui dosa dan Tuhan memberikan pertobatan, serta menghasilkan buah pertobatan dalam bentuk bertindak adil, membela orang tertindas, menolong orang lemah dan miskin. Pertobatan itu karena pemimpin itu menyadari hidupnya bukan hanya di dunia ini, tapi dilanjutkan dalam Kerajaan Sorga. Para pemimpin dan semua orang, tanpa pertobatan dan menghasilkan buah pertobatan, maka tidak akan diterima Tuhan dalam Kerajaan Sorga.
Dalam Perjanjian Lama dan Baru, dijelaskan bahwa Yesuslah yang paling sempurna, paling lengkap, yang dijanjikan menjadi Raja yang Mulia, Adil, Damai. Di dalam Yesus sepenuhnya ada hukum Allah, sebab Yesus adalah gambar Allah yang sempurna. Yesus hadir di dunia untuk memerintah bangsa-bangsa. Kepada Yesuslah, bangsa-bangsa dan kita semua akan menaruh harapan. Cara Yesus memerintah Kerajaan Sorga tidak sama dengan cara dunia. Orang lemah diberikan hak sebagai anak Allah. Pemeras, orang yang menyalahgunakan kekuasaan, kedudukan, akan dipermalukan Yesus.
Kita menantikan kedatangan Yesus sebagai Raja Adil, Damai, dengan pengharapan dari Tuhan memenuhi kita, dengan segala sukacita dan damai sejahtera. Kita diberi kekuatan oleh Roh Kudus agar berlimpah-limpah dalam pengharapan. Yesus adalah Raja yang besar, tiada bandingnya; sabdaNya adil dan benar selama-lamanya. Kita memuji namaNya seperti ungkapan NKB 93 ayat 4 Dialah Raja yang besar, tiada bandingnya sabdaNya adil dan benar selama-lamanya Ref: Puji namaNya, puji namaNya, mari pujilah namaNya! Puji namaNya, puji namaNya, mari pujilah namaNya! amin
Berdoa:
Ya Tuhan kami terus memohon kepada Tuhan agar Tuhan memberikan hukum Tuhan kepada pemimpin negara, pemimpin daerah, pemimpin lembaga pengadilan, lembaga kepolisian dan lembaga lainnya agar bisa berlaku adil bagi semua orang, termasuk bagi orang yang tertindas. Berikan kerendahan hati untuk bergantung pada hukum Tuhan. Kami menanti kedatangan Yesus sebagai Raja Mulia, Adil dan Damai, dengan pengharapan yang berlimpah-limpah dan memuji nama Tuhan. Dalam nama Yesus kami berdoa, amin.