PERJALANANMU BERHASIL DAN BERUNTUNG
Views: 0
Bacaan: Yosua 1:1-9
Salam sejahtera, semoga kita makin ingat memperkatakan firman Tuhan, merenungkannya siang dan malam, sehingga kita akan bertindak hati-hati dan perjalanan hidup kita berhasil dan beruntung seperti ungkapan dalam Yosua 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Perjalanan yang berhasil dan beruntung kita pelajari dari Yosua, seorang pemimpin yang berhasil membawa bangsa Israel masuk ke Kanaan, tanah perjanjian. Keberhasilan Yosua karena kuasa Allah yang memberi kemenangan menghadapi bangsa Kanaan. Setelah 40 tahun di padang gurun, sekarang bangsa Israel menetap di Kanaan dan hidup merdeka.
Kanaan masa kini adalah wilayah yang meliputi Israel, Palestina, Lebanon, serta sebagian Yordania, Suriah, dan sebagian kecil Mesir timur laut. Ketika bangsa Yunani menguasai Kanaan, wilayah ini dinamakan Palestina. Dalam Alkitab, Palestina disebut sebagai tanah perjanjian, negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya (Ulangan 6:3). Allah berjanji akan memberikan tanah itu kepada Abraham dan keturunannya. Dari sejak Abraham sampai Yosua, sekitar 600 tahun, akhirnya janji Tuhan digenapi.
Perjalanan Yosua berhasil dan beruntung karena menerima dan mengikuti perintah Allah, untuk mengambil alih kepemimpinan dari Musa yang telah meninggal. Yosua menjadi pemimpin, dengan rendah hati, mengikuti perintah, kehendak, tujuan, rencana Allah, bukan mengikuti kehendak, tujuan, rencana sendiri. Keberhasilan dan keberuntungan Yosua karena rendah hati menaati perintah, kehendak, tujuan dan rencana Tuhan. Yosua setia memegang janji Tuhan yang sudah disampaikan Tuhan kepada Abraham. Tuhan memberikan berkat kepada bangsa Israel yang taat dan setia pada janji Tuhan. Kutukan, hukuman dari Tuhan diberikan kepada orang Kanaan yang hidup dengan penyembahan berhala dan perbuatan jahat mereka. Keberhasilan dan keuntungan karena rendah hati, taat dan setia pada Tuhan dan janjiNya.
Keberhasilan dan keberuntungan Yosua tidak terlepas dari kerendahan hati untuk berproses melalui belajar dari teladan Musa. Yosua dibimbing Musa untuk taat dan setia pada Tuhan. Yosua telah belajar banyak dari Musa dalam memimpin bangsa Israel. Melalui proses belajar tersebut, iman dan keberanian Yosua bertumbuh. Yosia tidak takut dalam berjuang, tidak mudah tawar hati dan kecut. Sebab Ia yakin akan menang dalam kuasa Tuhan. Keberhasilan dan keberuntungan karena taat setia pada Tuhan, tidak takut berjuang, tidak kecut dan tawar hati karena yakin diberi kemenangan oleh Tuhan.
Keberhasilan dan keberuntungan Yosua juga terkait dengan kemampuan sebagai panglima perang, yang diberikan Tuhan kepada Yosua, serta latihan dalam berbagai perang sebelum masuk ke Kanaan. Kemenangan dalam peperangan bukan karena kekuatan pribadi Yosua, tapi karena Tuhan menyertai, kuasa Tuhan bekerja melalui Yosua. Seluruh bakat, latihan, pengalaman, bersatu menjadi kekuatan yang diberikan Allah kepada Yosua. Melalui hati yang menerima panggilan Allah, maka Yosua dibuat berhasil dan beruntung dalam perjuangan yang dilakukannya untuk memimpin bangsa Israel, menaklukan Kanaan dan masuk ke Kanaan. Keberhasilan dan keberuntungan karena menggunakan seluruh potensi dirinya untuk menjalankan tugas panggilan dari Tuhan, dan melalui latihan dan menggunakan kekuatan dari Allah.
Keberhasilan mengalahkan Kanaan adalah awal membangun bangsa Israel, menjadi bangsa yang besar, umat pilihan Allah. Bangsa yang besar terjadi bukan karena kekuatan dan kehebatan diri sendiri tapi karena taat, bergantung pada perintah, kehendak, tujuan dan rencana Tuhan. Hati yang kuat dan teguh menjalankan kehendak, tujuan, rencana Tuhan, membuat orang tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri, tujuan Tuhan pasti tercapai.
Ketika Tuhan menyertai Yosua dan umat maka Yosua berhasil dan beruntung. Bangsa lain tidak ada yang dapat bertahan menghadapi Yosua. Tuhan tidak membiarkan dan tidak pernah meninggalkan Yosua. Janji Allah menyertai Yosua juga berlaku bagi kita yang menerima panggilan dari Tuhan untuk berkarya di rumah, di kantor dan gereja di tengah masyarakat. Tuhan tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita. Tuhan penolong kita maka kita tidak takut menjalankan tugas panggilan, perjuangan hidup yang melayani Tuhan.
Yosua berhasil dan beruntung karena yakin akan kehadiran Allah dalam pekerjaannya yang dikerjakan sebagai panggilan Tuhan. Penghiburan yang besar bagi orang Kristen bahwa anugerah pada Yosua juga akan diberikan kepada kita yaitu keberhasilan dan keberuntungan. Allah berjanji tidak akan pernah meninggalkan Yosua. Kita memerlukan kehadiran Allah, ketika kita memulai dan menjalankan pekerjaan. Kita membutuhkan pertolongan Tuhan terus-menerus dalam meneruskan pekerjaan itu. Kita mengimani bahwaTuhan beserta kita, selama kita beserta Dia.
Cara Yosua memimpin umat dengan mempercakapkan firman Tuhan dengan umat, mengajak umat merenungkan firman Tuhan. Yosua teguh dan kuat untuk mempercakapkan firman Tuhan dalam segala hal dan bersama umat. Yosua merenungkan firman Tuhan siang dan malam, supaya ia bisa memahaminya dan siap sedia bertindak hati-hati. Yosua juga mengajak umat merenungkan firman Tuhan agar bertindak hati-hati sesuai dengan firman Tuhan. Kita melakukan pekerjaan harus memiliki tekad yang kuat, teguh hati, dalam merenungkan firman Tuhan, mempercakapkan firman Tuhan dan melakukan bersama-sama. Hati yang kuat dan teguh membuat kita tidak kecut dan tidak mudah tawar hati. Hati yang kuat dan teguh membuat komitmen kita bertambah terus, motivasi melayani Tuhan bertambah terus. Hal ini juga membuat kita berhasil dan beruntung.
Keuntungan kita sangat besar jika Tuhan Yesus milik kita, menyertai kita selalu, hati kita bersukacita dan damai. Walau banyak tantangan, badai dunia, hati kita tidak goyah, kuat , teguh, karena Yesus milik kita, menyertai kita seperti ungkapan dalam NKB. 197:1 Besarlah untungku jika Yesus milikku, bersuka jiwaku kar’na damai yang penuh. Meskipun angin k’ras badai dunia menderu, tak goyah hatiku kar’na Yesus milikku. Reff Benar, benar, besarlah untungku. Benar, benar, besarlah untungku. Benar, benar, besarlah untungku. Ketika Yesus sungguhlah tetap milikku. amin
Berdoa:
Ya Tuhan mampukan kami memperkatakan firman Tuhan, merenungkannya siang dan malam, sehingga kami bertindak hati-hati dan perjalanan hidup kami berhasil serta beruntung. Berilah kerendahan hati mengikuti panggilan dan kehendak Tuhan. Dalam nama Yesus kami berdoa amin.