KASIHANILAH AKU YANG LEMAH
Views: 0
Umat Tuhan yang dikasihi dan mengasihi Kristus, Syalom Alekhem!
Pada hari ini kita akan merenungkan firman Tuhan yang berjudul “Kasihanilah aku yang lemah” dengan dasar Mazmur 51:3-5 ”Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.” Demikianlah Firman Tuhan. Berbahagialah setiap orang yang mendengarkan firman Tuhan dan yang memeliharanya.
Mazmur ini ditulis oleh Daud setelah ditegur oleh Nabi Natan karena Daud telah melakukan dosa-dosa di hadapan Tuhan: berzinah dengan Batsyeba, dan membunuh Uria, suami Batsyeba.
Daud memulai Mazmur 51 ini dengan sebuah permohonan: ”Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!” Daud mendasarkan permohonannya hanya pada kasih-setia dan rahmat Allah sendiri.
Daud sadar betul, bahwa pada dirinya tidak ada lagi yang bisa dibanggakannya. Dia insaf: ”Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat…”
Di masa-masa Prapaskah ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk menghayati keberadaan diri kita sebagai manusia yang lemah dan tak berdaya di hadapan Tuhan. Kelemahan secara fisik, karena usia semakin tua, karena sakit penyakit, dsb. Tetapi juga kelemahan secara rohani, karena kita sering melakukan kesalahan dan dosa, karena iman yang goyah, pengharapan yang lemah, dan kasih yang makin memudar.
Namun firman Tuhan hari ini memberi pengharapan kepada kita: seperti Daud yang memohon belas kasihan Tuhan, maka Tuhan mau mengampuni dan memberi hidup baru. Sehingga Daud dapat bersyukur, bergemar, dan berbahagia di dalam Tuhan! Daud mampu menulis mazmur ini dan menjadi berkat bagi banyak orang. Puji Tuhan!
Seperti kesaksian pujian yang nyanyikan oleh pasangan suami istri lansia GKI Kwitang, sebuah lagu pujian yang berjudul: “Kasihanilah aku yang lemah”. Syair dan lagu ini diciptakan oleh: Helene Salamate Joseph. Sebuah lagu doa di hadapan Tuhan Maha Kuasa yang mengajak kita semua datang kepada Tuhan untuk memohon belas kasihan dari Tuhan, dan memohon pengampunan atas semua dosa dan kesalahan kita.
Oleh sebab itu Bapak Ibu dan Saudara-saudari semua, marilah kita datang kepada Tuhan dengan kerendahan hati menyadari segala kekurangan, kesalahan, dan dosa kita, serta mohon ampun dari Tuhan.
Marilah kita menyerahkan seluruh hidup kita untuk dituntun oleh Tuhan di jalan yang benar. Kita percaya Tuhan mau mengampuni dan menyucikan, hati kita penuh dengan syukur dan sukacita, serta bahagia, karena kita boleh hidup di dalam anugerah Tuhan.
Marilah kita mengisi kehidupan kita dengan bersyukur dan memuji Tuhan. Marilah kita bersedia menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan untuk dituntun dalam anugerah dan kasih-Nya. Lakukanlah saja. Itu sudah cukup! Amin.
Mari kita berdoa:
Ya Tuhan, kasihanilah kami yang lemah ini. Ampunilah dosa-dosa kami. Kuatkanlah kami, dan perbaruilah hidup kami. Kami percaya Engkau menerima kami, mengasihi kami dan melimpahkan anugerah-Mu. Terpujilah nama-Mu, kekal selama-lamanya. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Tuhan memberkati Saudara dan keluarga!
(AM9032023)