TERGODA
Views: 0
Bahan: Kej 3:5-6, “… Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian, Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
Seorang remaja di bawa temannya dua orang masuk ke tempat hiburan, hiburan utama ialah “berdisko.” Anak remaja tadi yang baru pertama masuk ke ruangan seperti itu, merasa muak, bau asap rokok bercampur dengan bau yang lain bagi dia menyiksa. Tetapi apa boleh buat demi pertemanan dia bertahan. Seorang temannya menyodorkan sebatang rokok, dengan menghisamp rokok itu maka perasaannya jadi enak, segala bau jadi hilang dan lampu-lampu akan sangat menyenangkan. Akhirnya dia menghisap rokok itu beberapa kali sampai batuk-batuk, tetapi entah bagaimana perasaannya berubah, dia ikut bergorang dibimbing temannya. Mereka pulang lewat tengah malam. Inilah salah satu akibat TERGODA, tetapi tergoda negative. Ada juga tergoda atas penjelasan (iming-iming) temannya, akhirnya beli polis asuransi dan ternyata sangat bermanfaat.
Bahan renungan kita ialah penjelasan Iblis (dalam rupa ular) yang menjelaskan (iming-iming), mengapa Allah melarang Adam dan Hawa memakan buah pohon yang ditunjukkan Allah itu. Penjelasan Iblis sangat menggoda dan meyakinkan, dia berkata: “… pada waktu kamu memakannya, matamu akan terbuka dan kamu akan menjadi seperti Allah …” Dengan tindakan yang kecil dan sederhana yaitu: memakan buah pohon yang dilarang Allah, maka Hawa dan Adam, matanya terbuka dan akan menjadi sama seperti Allah. Dalam keraguan, Hawa memandang buah itu, sedap kelihatannya dan menarik hati dan memberi pengertian. “Menjadi sama seperti Allah, yaitu sama kuasanya, sama tingginya, sama mulianya, tentang yang baik dan yang jahat ditentukan sendiri.” Dengan memakan buah pohon yang dilarang itu, Hawa mendapatkan kuasa seperti kuasa Allah, itulah salah satu yang terkandung dan mendorong Hawa dan Adam memakan buah itu. Dengan sadar dan cukup pertimbangan, bukan paksaan, Hawa mengambil buah itu, memakannya dan memberikannya kepada Adam suaminya dan memakannya. Dengan maksud mau menyamai kuasa Allah dan akan melepaskan diri dari kuasa Allah. Tindakan ini adalah suatu “pemberontakan atau makar,” yaitu menyingkirkan yang berkuasa atas dirinya, yaitu kuasa Allah, menyanyingi kuasa Allah.
Hawa dan Adam termakan godaan, hati mereka telah mengikuti Iblis dan mengingkari kuasa Allah, karena Hawa dan ternyata Adam tidak sama seperti Allah. Peristiwa memakan buah itu tidak mungkin dibatalkan, sudah menjadi darah daging mereka. Dalam Minggu Prapaskah ini, mengingatkan kita bahwa kita ikut dalam barisan Adam dan Hawa si pemberontak terhadap Allah. Namun kita tetap tinggal dan mengusahakan hidup dari dunia yang diciptakan Allah, kita tetap dalam kuasa-Nya.
Mari kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Menurut Anda, apa sebaiknya dilakukan Hawa sewaktu Iblis menggoda dia?
- Anda pernah tergoda ke hal yang negative, pernah tergoda ke hal yang positif?
- Apa yang harus kita miliki agar tidak termakan godaan yang negative?
Mari berdoa: Bapa dalam Sorga, inilah kami dalam barisan manusia berdosa namun tetap dalam kuasa Allah. Kami hidup dengan segala keberadaan kami di dunia ciptaan Bapa, dalam kuasa Bapa, kami mohon Roh Kudus membimbing kami melalui pertobatan agar lepas dan bebas dari dosa. Kami mohon dalam nama Tuhan Yesus. Amin. [AS130323]