SATU PAKET
Views: 0
Bacaan: Kejadian 4:5
”… tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas dan mukanya muram.”
Syalom jemaat yang terkasih didalam Tuhan.. Semoga bapak/ibu/saudara-saudari dalam keadaan baik..
Jemaat yang terkasih.. Tanpa disadari bahwa iri hati merupakan dosa yang mungkin sering kita lakukan. Tanpa berusaha menggeneralisasi, setiap orang umumnya pernah merasakan iri hati meskipun dalam kadar yang berbeda-beda. Bahkan seorang anak-anak pun dapat iri hati, ketika ia diperlakukan berbeda dengan saudaranya. Oleh sebab itu, firman Tuhan saat ini mengingatkan kita bahaya iri hati yang dapat merusak diri sendiri, merusak hubungan dengan sesama, bahkan dengan Tuhan Allah.
Kain merasakan iri hati terhadap Habel, adiknya. Dimana Tuhan mengindahkan kurban persembahan Habel, namun tidak dengan persembahan Kain.
Tidak diindahkan-Nya mempunyai arti tidak dipedulikan dan tidak diperhatikan Tuhan. Tuhan sungguh lebih memperhatikan hati dan pribadi Kain, daripada persembahan yang dihaturkan. Bukan apa dan berapa banyak persembahan Kain, tetapi bagaimana sikap Kain menghaturkan persembahan itu. Sebab Tuhan menyelidiki hati dan lebih mengerti segala niat manusia. Kain memancarkan wajah yang muram, tidak sumringah, bahkan suasana hatinya diliputi rasa iri, sehingga ia hilang kendali dan mengambil tindakan untuk membunuh Habel. Dan inilah yang menjadi sejarah pembunuhan pertama dalam Alkitab. Iri hati berbuah menjadi tindakan keji, membuat hidup Kain menjadi terkutuk, di mana tanah yang menjadi segala sumber berkat dan hidup, kini tidak akan memberikan hasil sepenuhnya bagi Kain.
Kisah Kain dan Habel mengajarkan kita bahwa hati, hidup, dan persembahan kita adalah satu paket yang tak terpisahkan. Bukan soal berapa banyak yang kita persembahkan bagi Tuhan, tetapi bagaimana hati dan hidup kita berkenan bagi Tuhan. Bukan soal berapa kali kita beribadah, berdoa, dan membaca firman-Nya, tetapi bagaimana kita melakukan kehendak-Nya dalam hidup kita. Andai saja, tidak ada peristiwa Kain dan Habel, maka kita akan sulit mengerti bagaimana bersikap yang baik sebagai seorang saudara.
Buanglah setiap rasa iri hati, baik kepada saudara kita maupun kepada sesame kita, karena iri hati akan selalu membangkitkan amarah untuk melakukan tindakan keji. Ketika Broery Marantika mengatakan, “Jangan ada dusta di antara kita”, kita pun juga menghidupi untuk “Jangan ada iri hati di antara kita.” Amin.