MELIHAT TUHAN
Views: 0
Bahan: Yesaya 6:1-8,
Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. (5), Lalu kataku: “Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam.”
Dalam P L banyak peristiwa, Tuhan memperlihatkan diri. Di taman Eden Tuhan datang untuk menemui Adam dan Hawa, namun tidak ada keterangan bagaimana sosok Tuhan dalam pertemuan itu. Abraham dipanggil Tuhan, terlihat mereka berbicara, juga tidak terungkap sosok Tuhan itu, namun pada kesempatan lain malaikat Tuhan mendatangi Abraham. Musa ditemui dan dipanggil Tuhan Allah, diawali dengan semak belukar yang menyala, dan mereka berbincang, yang akhirnya Musa diutus membali ke Mesir membebaskan umat Israel dari perbudakan Mesir. Musa bertemu dengan Allah di gunung Sinai, dijelaskan kehadiran Tuhan di gunung itu sangat dahsyat, tetapi bagaimana sosok Tuhan itu tidak jelas. Samuel hamba Tuhan yang disebut sebagai pelihat ditemui oleh Tuhan Allah, Allah menyampaikan firman yang harus dilakukan oleh Samuel, pertemuannya sekedar suara hati yang diberikan oleh Allah kepada Samuel, sedangkan sosok Allah itu tidak dijelaskan.
Bahan renungan kita ketika nabi Yesaya melihat Tuhan Allah, yang ternyata sangat mengejutkan, kekudusan dan kemuliaan Allah sungguh tak terhampiri. Sosok Allah itu duduk di atas takhta-Nya, berpakaian jubah. Kalau kita simak penjelasan penglihatan nabi Yehezkiel tentang Allah, penjelasan kemuliaan, kebesaran Allah sosok yang tak tergambarkan kehebatannya. Demikianlah sekelumit keberadaan Allah semesta alam. Penggambaran tentang sosok Tuhan Allah itu yang tak terlukiskan dengan kata, sebanding dengan ciptaan-Nya, alam semesta ini hingga ruang angkasa yang masih rahasia besar bagi manusia. Allah menampakkan diri dengan maksud tertentu dan untuk memahami panggilan-Nya, namun bagaimana bentuk sosok Allah, Alkitab belum mengungkapkan yang sesungguhnya.
Untuk satu tujuan keselamatan manusia Allah mengutus Putra-Nya yang tunggal Yesus Kristus. Kita berpuas diri mengenal Allah dalam Yesus Kristus, terutama menjadi Juruselamat kita. Untuk melanjutkan karya keselamatan Kristus itu Roh Kudus diutus, sehingga oleh Roh Kudus yang akan tinggal di hati kita menghadirkan Allah dalam hidup kita. Sepanjang hidup dan pelayanan Yesus, Dia telah menghadirkan Allah yang mengasihi untuk menyelamatkan kita. Kalau kita mau mencari tahu tentang sosok diri Allah, kita bisa mencarinya dalam Yesus Kristus. Setelah Dia bangkit, justru Dia yang mencari dan menghimpunkan murid-murid-Nya untuk suatu tujuan yaitu mengutus mereka menjadi saksi-Nya, menyampaikan berita keselamatan ke suluruh dunia. Dalam kesaksian banyak orang mengatakan bagaimana mereka bertemu dengan Yesus Kristus masing-masing dengan cara yang unik yang tak lain untuk menyelamatkan dan menjadikan dia menjadi saksi-Nya. MELIHAT TUHAN, dalam bentuk sosok badan pasti tidak mungkin bagi kita, namun terjadi bagi kita dengan mata iman, bukan gambaran sosok diri-Nya, tetapi tentang pribadi-Nya, kuasa, kemuliaan, keagungan, kasih, kesetiaan-Nya yang dulu terlihat oleh Adam, Musa, Abraham, Yesaya, Yehezkiel, saat ini menjadi terang bagi kita oleh Alkitab dalam bimbingan Roh Kudus.
Mari kita dalami renungan ini melalui pokok-pokok berikut:
- Menurut Anda mengapa Yesaya berkata: “celaka aku”, kalau melihat Sang Raja.
- Menurut Anda adakah sosok diri Tuhan Allah yang mengutus Yesus Kristus?
- Cukupkah bagi Anda melihat sosok diri Allah dalam Yesus Kristus?
Mari berdoa: Bapa dalam Sorga yang mulia, agung, berkuasa yang tak terhampiri manusia berdosa seperti kami; tetapi Bapa mengutus Yesus Anak Bapa agar manusia bisa berjumpa dengan Dia. Sudah cukup, Yesus Anak Allah bagi kami yang membawa kami berjumpa dengan Bapa, inilah kerinduan kami. Dalam Kristus Tuhan. Amin. [AS240423]