GADO-GADO
Views: 0
Bacaan: Roma 12: 4-5
“Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Gado-Gado merupakan sajian khas Indonesia yang terdiri dari berbagai campuran sayuran, tempe, tahu, kentang, dan telur rebus lalu disajikan dengan siraman bumbu kacang nan gurih. Sayuran yang digunakan antara lain rebusan kangkung, bayam, labu siam, kacang panjang, kubis, pare, jagung dan taoge. Sebagai pendampingnya terdapat kerupuk, potongan lontong, ketupat, atau nasi putih.
Konon gado-gado berasal dari masa Kesultanan Mataram di bawah Sultan Agung yang berangkat berperang ke Batavia zaman VOC. Ketika itu mereka kehabisan bahan makanan terutama beras. Banyak lumbung beras yang ada di sekeliling Batavia sudah dibakar oleh VOC. Keadaan itu membuat para prajurit warok dari Ponorogo yang juga ikut dalam rombongan beinisiatif membuat sambal bumbu pecel dari kacang. Sambal kacang itu kemudian disiramkan ke atas berbagai macam potongan sayuran mentah yang dipetik dari sekitar persawahan. Tindakan itu dilakukan dengan tujuan untuk bertahan hidup. Dalam bahasa Jawa, kata ‘gado’ berarti makan hanya lauknya saja tanpa nasi. Apa yang dilakukan oleh prajurit warok itu akhirnya diikuti oleh prajurit lainnya.
Nah, kembali kepada gado-gado. Menurut Anda, apakah yang menarik dari gado-gado ini ketika disantap? Betul, Anda pasti akan mengatakan bahwa Anda sedang makan gado-gado, meskipun yang sedang dikunyah itu adalah potongan lontong atau telur. Demikian juga ketika di dalam sendok jelas nampak potongan kentang atau sayur kangkung, pastilah Anda akan tetap mengatakan bahwa Anda sedang menyantap gado-gado, bukan menyantap kentang atau kangkung. Jadi meski bentuk sayuran, tempe, tahu, kentang, telur rebus, kerupuk, potongan lontong, ketupat, atau nasi putih dan bumbu kacangnya masih jelas kelihatan, Anda akan menyebut semuanya itu sebagai gado-gado. Dengan kata lain, meski masih jelas kelihatan bentuknya – masing-masing bahan itu rela untuk tidak disebutkan namanya dan sedia terhisab ke dalam nama ‘gado-gado’ tersebut.
Gado-gado kali ini mengingatkan kita tentang Gereja. Gereja terdiri dari berbagai macam orang dengan segala keunikan dan talentanya masing-masing. Akan tetapi semuanya itu telah dipersekutuan Tuhan ke dalam ikatan kasih yang menyatukan dan menyempurnakan. Rasul Paulus mengajarkan, “Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain”. Kita semua merupakan anggota tubuh Kristus yang harus hidup dalam satu kasih, kesatuan dan kerukunan. Praktik kerukunan perlu kita terapkan dalam kehidupan kekristenan kita. Di tengah-tengah dunia yang semakin kehilangan semangat untuk saling memperhatikan, menolong dan menopang, maka nasihat Rasul Paulus ini mengajak kita untuk hidup di dalam kasih yang saling memperhatikan dan memberi ruang kepada setiap anggota tubuh Kristus untuk turut serta berkarya dan melayani sesuai dengan talenta masing-masing. Kita harus selalu ingat dan waspada bahwa kuasa gelap tidak menyukai terjadinya kerukunan, keakraban dan kasih di dalam persekutuan Gereja.
Kiranya sajian ‘gado-gado’ hari ini menyadarkan kita semua, bahwa Tuhan menginginkan kita semua untuk tetap menjadi satu, sama seperti Kristus dan Bapa adalah satu. Mari kita wujudkan persekutuan yang hangat dan saling melayani demi kemuliaan Nama Tuhan. Selamat berjuang, Saudaraku, Tuhan Yesus memberkati!
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Ya Tuhan, Engkau telah menyatukan kami menjadi satu tubuh. Tolonglah agar kami selalu menempatkan Engkau sebagai kepala dari Gereja-Mu, sehingga kami dapat menyatakan kasih yang menyatukan dan menyempurnakan itu. Kiranya Roh Kudus menolong kami untuk mewujudkannya. Di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, kami telah berdoa. Amin.