SIOMAY BANDUNG
Views: 0
Bacaan: 1 Korintus 1:10,31
“Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir… Karena itu seperti ada tertulis: “Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Meskipun jajanan kaki lima ini dikenal sebagai jajanan khas dari kota Bandung, siomay sendiri ternyata bukan berasal dari Indonesia. Siomay berasal dari Mongolia dalam. Dalam bahasa Mandarin, siomay disebut sebagai shaomai atau siu maai. Siomay dibuat dengan menggunakan bahan utama tepung terigu dan ikan sehingga memiliki aroma yang cukup kuat. Jenis ikan yang sering digunakan adalah ikan tenggiri.
Pernahkan Anda memerhatikan seporsi siomay di dalam piring yang sudah disajikan oleh penjual siomay. Ya betul! Siomay merupakan salah satu elemen saja yang dipadankan dengan ‘teman-temannya’ seperti potongan dari rebusan tahu, kentang, kol, telur, pare dan dipadukan dengan bumbu kacang serta kecap manis. Dan untuk menambah kelezatan, biasanya diberi perasan jeruk limau. Nah, sepiring campuran berbagai eleman ini disebut sebagai ‘seporsi siomay’, bukan? Dengan kata lain, elemen siomay ini menutup – bahkan menghilangkan elemen-elemen lainnya. Kelezatan dari paduan berbagai eleman dalam seporsi makanan itu seakan-akan hanya dimonopoli oleh siomay saja.
Betul seporsi siomay Bandung ini merupakan nama salah jenis makanan, namun sebagai orang-orang Kristen, kita dapat belajar melalui seporsi makanan ini. Kadang kala di dalam sebuah persekutuan, ada pribadi-pribadi yang ingin menonjol seolah-olah persekutuan itu bergantung hanya kepadanya saja. Tanpa disadari pribadi-pribadi tersebut telah terperangkap ke dalam kesombongan. Kecenderungan untuk jatuh pada kesombongan biasanya didorong oleh anggapan bahwa dirinya lebih hebat dari orang lain. Kesombongan bukan hanya berkaitan dengan kekuasaan dan kekayaan, melainkan kesombongan juga bisa berkaitan dengan hal-hal rohani seperti pelayanan ataupun kedudukan gerejawi.
Kesombongan pribadi menjadi celah yang sempurna bagi kuasa kegelapan untuk bisa memecah belah persekutuan. Di dalam persesekutuan Jemaat Korintus pada masa pelayanan Rasul Paulus, jemaat pernah mengalami keretakan yang disebakan oleh anggapan bahwa diri / kelompok mereka lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang lain. Masing-masing kelompok itu menyebut diri sebagai kelompok Apolos, Paulus, Kefas bahkan kelompok Kristus. Menyikapi situasi ini, maka Rasul Paulus menasihati, “Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir”. Jemaat diingatkan bahwa kepala dari persekutuan Gereja itu adalah Kristus. Karena hanya melalui karya Kristus sajalah, maka persektuan jemaat itu dapat terbentuk bukan karena Apolos, Paulus atau Kefas. Oleh karena itu, masing-masing pribadi tidak boleh memegahkan diri. Selanjutnya Paulus menasihati, “Karena itu seperti ada tertulis: “Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan”. Persekutuan jemaat ibarat tubuh yang mempunyai banyak anggota dan masing-masing anggota itu mempunyai tugas masing-masing. Dan bila kita dapat melakukan pelayanan, itu bukan karena kehebatan diri kita melainkan karena anugerah Tuhan Yesus Kristus. Oleh sebab itu marilah kita melakukan tugas pelayanan kita sesuai dengan talenta masing-masing.
Kiranya seporsi Siomay Bandung hair ini, mengingatkan kita untuk saling rendah hati dan bekerjasama demi kemuliaan nama Tuhan. Ingat di dalam seporsi siomay ternyata masih ada kentang, kol, pare, tahu dan telor rebusnya juga. Selamat berjuang, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Terimakasih, ya Tuhan, karena Engkau telah mengingatkan kami agar mampu bekerja sama untuk membangun tubuh-Mu. Kiranya Roh Kudus memampukan kami untuk bermegah di dalam Negkau bukan di dalam diri kami sendiri. Terimakasih Tuhan Yesus, Amin!