BAPTISAN SULUNG
Views: 0
Bahan: Kisah P. R 2:41-47, (41-42),
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. (47).. sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang.
Peristiwa pencurahan Roh Kudus pada hari raya Yahudi yaitu Pentakosta, membuat suatu kejadian yang menakjubkan, bahkan secara positif menghebohkan. Secara spontan orang-orang di Yerusalem yang karena hari raya itu sangat ramai (bandingkan hari Idul Fitri di kota-kota Jawa Tengah), dikejutkan karena pencurahan Roh Kudus dengan fenomena ajaib yaitu suara desau dan dari rumah sumber suara itu rasul-rasul Kristus bersukacita, mereka menjadi tontonan orang banyak, sampai mereka menyindir, mengatakan rasul-rasul itu mabuk anggur, tetapi justru sindiran itu menjadi jembatan menghubungkan khotbah Petrus di depan orang banyak itu.
Dengan sabar dan tegas Petrus berdiri dan menyampaikan apa yang telah dan sedang terjadi atas bangsa Israel khususnya di Yerusalem. Mesias memang harus menderita, mati, bangkit, dan telah naik ke sorga, itu telah terjadi, namun yang sedang terjadi, sesuai dengan rangkaian rencana keselamatan manusia, maka Roh Kudus dicurahkan, itu pun sesuai dengan nubuat nabi di Israel. Sebagian pendengar khotbah itu, sepertinya dalam pelajaran ber-P.A, membuat mereka terhenyuh sadar bahwa sungguh Yesus adalah Mesias, Kristus yang diurapi untuk keselamatan umat manusia. Bukan secara kebetulan orang yang berkumpul itu bukan hanya penduduk Yerusalem tetapi dari kota-kota Palestina, dari Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Pamfilia, Mesir, Libia, Kirene, orang Roma dan orang Arab. Tentu mereka ini bila kembali ke daerahnya akan memberitakan peristiwa pencurahan Roh Kudus dan mempercakapkan khotbah Petrus ini. Inti khotbah itu ialah perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah. Atas gerakan Roh Kudus ini, berlanjut terjadi pertobatan dan sebagai tanda pertobatan, mengaku Yesus Kristus Tuhan, memberi diri dibaptis. Tiga ribu orang berarak ke tempat pembatisan, menerima baptisan, yang tema kita berbunyi: BAPTISAN SULUNG, itulah yang terjadi.
Terbentuklah suatu komunitas, yang dijalin oleh satu Roh, satu ikatan iman yang Yesus Kristus sebagai Kepala. Komunitas ini yang disebut suatu persekutuan dengan ketentuan: tekun dalam pengajaran rasul-rasul, memecahkan roti dan berdoa, sebagai kelanjutan apa yang Kristus telah lakukan untuk keselamatan manusia. Rasul-rasul yang adalah “saksi mata” atas kehidupan, pengajaran dan karya Yesus, mereka menjadi tiang utama untuk kelanjutan persekutuan yang telah berdiri. Tiga setengah tahun murid-murid bersama Yesus, waktu yang pendek (bandingkan S D butuh 6 tahun), tetapi itu telah cukup untuk digerakkan oleh Roh Kudus melanjutkan karya keselamatan dalam diri Yesus Kristus. Cara hidup persekutuan ini disukai semua orang, kecuali oleh imam-imam kepala, tua-tua Israel, ahli Taurat, orang Farisi, mereka iri hati dan berusaha menghambat. Tidak terbantah, tidak bisa dihambat oleh apa pun Roh Kudus terus bekerja dan pada zaman ini giliran kita untuk digerakkan Roh Kudus meneruskan karya Kristus sampai akhir zaman.
Kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Apakah cara hidup jemaat Anda disukai orang lain, kecuali oleh yang iri hati?
- Tanda-tanda apa yang terlihat sebagai kehidupan Jemaat Anda?
- Karena Roh Kudus bekerja, maka Anda: …. (mohon dilengkapi)
Mari berdoa:
Ya Roh Kudus, gerakkan hati kami agar sampai pada pertobatan, menerima Yesus Tuhan dan Juruselamat. Ya Roh Kudus, lengkapi kami dengan karunia-Mu agar mampu bertumbuh untuk bersaksi dan melayani Tuhan. Jangan biarkan kami berpuas diri sebagai orang Kristen, panggilan Kristus kami nantikan. Dalam Yesus Kristus kami mohon. Amin. [AS290523]