ANDA ADALAH ISTIMEWA
Views: 0
Bacaan: Mazmur 139:13-14
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
Hai sahabat GKI Kwitang, umat Allah, selamat berjumpa kembali dalam perenungan ini.
Adakah saat engkau merasa bahwa diri begitu tak berdaya dan berharga?. Ini dapat terjadi karena gambar diri yang buruk. Gambar diri buruk, dapat menjadi penyebab beberapa penyakit mental antara lain: mudah menyerah atau malah sebaliknya, ketika menyadari kelemahan, alih-alih mengakui malah malah menyalahkan orang kain. Gambar diri buruk spt itu tentu tak mendatangkan kebaikan. Mudah menyerah, membuat seseorang sulit maju dan berkembang, atau malah hidup jadi tak menggairahkan. Persoalannya adalah: bagaimana mungkin kita tak akan pernah menghadapi tantangan dan persoalan kehidupan? Selama kita hidup, maka kita pasti akan menghadapi persoalan dan tantangan. Kalau mungkin, kita dapat mengatakan bahwa adanya persoalan dan tantangan itulah yang menandakan bahwa kita masih hidup. Atau jika kita menghadapi tantangan dan persoalan lalu memecahkannya dengan menyalahkan orang lain, maka yang terjadi kemungkinan besar adalah: semakin banyaklah musuh kita (memang, siapa orang dapat menerima disalahkan begitu saja oleh karena kekurangan dan persoalan yang kita hadapi)? Jalan keluar seperti itu, hanya akan membuat kita menambah dosa, persoalan dan tantangan lainnya lagi. Ingat Adam dan hawa. Keinginan untuk menyalahkan orang lain .menjadi penyebab kehancuran nya setelah kejatuhannya melanggar perintah Tuhan Allah.
Nah semua bentuk ketidakpercayaan diri seperti itu dalam menghadapi persoalan dan tantangan kehidupan, sekali lagi hanya mendatangkan kepada kita hilangnya semangat juang dan atau semakin berkembangnya dosa dan pelanggaran dalam kehidupan kita.
Firman Tuhan di atas mau mengingatkan kita agar kita sembuh dari citra diri yang buruk, yang menghasilkan kehilangan semangant dan diikat oleh kuasa dosa.
Bayangkan saja, bagaimanakah kita tak bisa mengucap syukur atas apa diri kita? Jika kita merenungkan bagaimana pertemuan antara zigote dan telurterjadj di dalam rahim ibu kita, lalu terjadilah perpecahan sel yang lalu membentuk bayi “saya” yang demikian ini, apa adanya. Bagaimana semua itu dapat terjadi? Ketika kita lalu memiliki perbedaan kita masing2. Setiap orang demikian uniknya. Lebih jauh bacaan kita mau mengatakan bahwa Tuhan Allah telah menjadi pokok dan sentral dalam pembentukan kita sejak dalam kandungan. Itulah yang membuat pemazmur merasakan ketakjuban dalam hidupnya. San tentu saja, dalam ungkapan ketakjuban itu terkandung makna bahwa pemazmur sedang meyakini sungguh akan kebesaran Tuhan Allah dan akan percaya bahwa Tuhan Allah demikian mengenal dan mengasihinya yang diciptakan dengan istimewa.
Memahami hal di atas, maka selayaknya kita sebagai manusia yang percaya bahwa Tuhan telah membentuk kita secara istimewa sejak dalam kandungan, maka kita akan menghargai diri bentukan Tuhan yang istimewa ini. Itulah sebabnya: persoalan dan tantangan kehidupan, yang tak lepas juga dari kebesaran dan kekuasaan dan pengetahuan Tuhan Allah, rak boleh membuat kita merusakkan citra setiap orang yang bergantung dan percaya kepadanya. Persoalan akan kita pandang sebagai kesempatan untuk terus tumbuh, untuk semakin memahami segala yang ada di dunia ini, terlebih untuk membuat kita semakin beriman dan percaya kepadaNya.
Dengan Mazmur ini, kita menjadi orang-orang yang percaya diri, bahwa walau bagaimanapun tantangan dan persoalan hidup, kita ingat pertama; kita layak percaya diri, nahwa kita tak pernah sendirian. Ada Tuhan Allah bersama kita, yang mana itu telah terjadi sejak kita dalam rahim ibu kita. Tuhan yang maha tahu, yang membuat membuat kita percaya diri, bahwa dalam keadaan apapun kita akan terus dan tetap menjadi pengikutNya yang setia, taat kepadanya, dan berusaha selalu melihat dan mensyukuri kuasa dan.penyertaan Tuhan, bahkan sejak dibentuk si dalam kandungan. Dengan itu, kiranya semangat juang kita terus ada dan tumbuh. Tak dikalahkan dan digoyahkan oleh tantangan dan persoalan kehidupan. Ingat lah, tantangan dan persoalan ini adalah kesempatan kita untuk tumbuh. (Bagai daun dan batang yang harus menembus cangkang benih, yang ditabur). Ingatlah juga yang terpenting, kita tak pernah sendirian. Tuhan Allah yang telah membentuk sejak dalam kandungan, Ia juga ada bersama kita.
Iman bahwa Tuhanlah yang memberi kesuksesan pembentukan kita sejak dalam kandungan, membuat kita menjadi mawas diri dan tak angkuh. Tak sekejapun kita membiarkan diri dengan arogan mengatakan, tak apa-apa akan semua dosa dan kesalahan ini, saya sanggup mengatasinya. Lalu ternyata itu dapat membuat kita terlilit lalu terjerat di dalamnya. Ingat Tuhanlah yang selama ini berperan dalam hidup kuta bahwa sejaaaaak awalnya, sejak dalam kandungan…maka selayaknya kita selalu dengar-dengaran san taat kepadaNya. Kiranya segala kebaikan, keberhasilan dan segala macam bentuk kelimpahan yang kita alami dan terima, membuat kita dipenuhi syukur kepada Tuhan Allah yang telah berperan utama dalam segalanya. Dan minta Tuhan menyempurnakan segalanya itu dengan kehendak dan tindakan berbagi kasih kepada sesama. Biarlah kita menjadi alat kecil di tangan Tuhan untuk membuat seseorang yg Tuhan taruh di jalan hidup kita untuk merasakan kehadiranNya.
Nah, bersyukur lah selalu karena anda dan saya Istimewa dan mwlekatlah selalu kepadaNya lalu membawa berkat bagi sesama. Roh Kudus menyertai dan menolong kita.Amin (LiN-RH, 31-05-2023)