MENGAKUI AKU DI DEPAN MANUSIA
Views: 0
Bacaan: Matius 10:32-33
Salam sejahtera, semoga kita makin dimampukan Tuhan untuk mengakui Tuhan Yesus di depan manusia, sehingga Tuhan Yesus juga mengakui kita di depan Allah Bapa di sorga seperti ungkapan dalam Matius 10:32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.
Mengaku iman bukan hanya pribadi tapi bersama-sama sebagai persekutuan gereja. Pengakuan iman itu adalah pernyataan bersama dalam gereja untuk mengakui Allah berdasarkan Firman Allah, dibuat secara ringkas dari ajaran Alkitab, dan diakui oleh anggota gereja. Pengakuan adalah dokumen gerejawi yang diterima sebagai patokan ajaran di dalam gereja ( J.P.D Groen, Terpanggil Untuk Mengakui Iman, BPK Gunung Mulia, 2012).
Dalam aliran Reformasi sangat ditekankan Sola Scriptura, hanya Firman saja, atau Alkitab merupakan satu-satunya yang berwibawa dalam gereja. Pengakuan iman tidak setara dengan Alkitab, tapi berada dibawah kuasa Alkitab. Ini berarti pengakuan iman perlu selalu dinilai dengan berpedoman pada Alkitab, dan dapat diubah jika ada kekurangbenaran dalam terang Firman Tuhan. Suatu pengakuan iman harus aktual dan konkret sesuai dengan kondisi budaya dan lingkungan masa kini.
Apa itu mengaku iman? Mengakui iman pada Tuhan Yesus berkaitan dengan kesetiaan padaNya. Barang siapa yang hidup setia kepada Yesus Kristus maka Yesus Kristuspun setia kepadanya. Barangsiapa dengan bangga mengakui Yesus Kristus adalah Tuhan, maka Yesus Kristuspun dengan bangga mengakui orang tersebut sebagai hambaNya.
Kalau tidak ada laki-laki dan wanita pada masa gereja mula-mula yang mempertaruhkan nyawanya untuk mengakui Yesus sebagai Tuhan, maka sekarang tidak akan ada, apa yang disebut gereja Kristen. Banyak anggota jemaat mula-mula mempertaruhkan nyawanya demi menunjukkan kesetiaan mereka pada Yesus Kristus. Kesetiaan mereka yang berkesinambungan dan tidak bisa dipatahkan, dalam memegang teguh iman. Mereka telah menjadi dasar bagi berdirinya Gereja Kristen sekarang ini.
Pemerintah Romawi telah berupaya agar orang Kristen tidak lagi memuja Yesus Kristus, sebaliknya didorong memuja dewa Romawi dan kaisar, serta mengutuki Yesus Kristus. Pemimpin Romawi tidak berhasil menggoyahkan kesetiaan orang-orang Kristen sejati.
Namun ada orang yang menyangkal, menolak, mengkhianati Yesus Kristus dengan kata-kata dan perbuatan orang tersebut. Seorang Bapak JM, ditanya, apakah dia seorang Kristen? JM menjawab: Ya saya seorang Kristen tapi tidak begitu giat. Maksud Pak JM adalah ia benar seorang Kristen, tapi kekristenan tidak memberi pengaruh pada kehidupan pribadi, kehidupan sosial dan kenikmatan hidupnya. Ada orang lain seperti pak JM ini, tapi kekristenan tidak mempengaruhi kehidupannya, bahkan ia tidak peduli pada kekristenan, tidak punya kemauan untuk menunjukkan nilai-nilai kristen dalam hidupnya. Untuk kehidupan yang tidak ada kaitan dengan kekristenan, dia sangat antusias, dan siap mengerjakan. Orang yang tidak mengakui Yesus Kristus, sengaja mengaburkan pikirannya tentang nilai-nilai Kristen.
Memang kita di dunia ini, tidak bisa menghindari kehidupan dan pikiran dunia, tapi orang yang mengaku iman pada Yesus Kristus, bukan menjadi sama dengan dunia ini, melainkan berubah, mengalami pembaharuan budi (Roma 12:2)
Orang yang menyangkal Yesus, seperti Petrus, orang itu takut dan tidak mau bersaksi tentang Yesus, tentang kasih Allah melalui Yesus Kristus, tentang Allah Bapa, yang dikenal dalam Yesus Kristus, tentang Roh Kudus. Ada orang beragama lain, menghina Yesus Kristus, karena mereka tidak mengenal dan tidak mengakui Tuhan Yesus, serta membenci Yesus Kristus. Orang Kristen, tidak takut, tidak perlu marah, sakit hati, atau membalas mereka. Tapi kita yang mengakui, mengenal Yesus Kristus, dalam bimbingan Roh Kudus, tidak diam, mencari jalan damai dan bersahabat untuk menceritakan tentang Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Sikap takut dan diam, terhadap perilaku orang yang salah, tidak adil, tidak benar, tidak membawa damai, ini berarti kita menyangkal kebenaran Yesus. Menyangkal Yesus termasuk ketika orang takut, tidak mau bersaksi, hanya diam, dan membiarkan kesalahanan, ketidakbenaran, ketidakadilan terjadi.
Kita menyangkal Yesus dengan tindakan sehari-hari kita, seperti ketidakjujuran yang terus menerus kita lakukan, hanya memikirkan diri sendiri, tidak berkorban seperti Yesus, tidak mengampuni, hidup dalam sakit hati, dendam, tidak mau melayani Tuhan dan sesama. Orang yang menyangkal Yesus, maka Tuhan Yesus menyangkal dia, menolak nama dia untuk masuk dalam daftar di Kerajaan Sorga, untuk hidup bersama Allah Bapa.
Murid-murid Yesus pada awalnya menolak Yesus sebagai Anak Manusia yang dijanjikan. Mereka tidak mengakui Yesus sebagai Juruselamat, Anak Allah yang diutus oleh BapaNya di surga untuk menyelamatkan manusia. Mereka menolak panggilan Yesus. Tapi setelah hidup bersama Yesus, mereka melihat apa yang diperbuat Yesus, mereka akhirnya mengungkapkan pengakuan mereka seperti “sungguh Engkau Anak Allah” (Matius 14:33). Pengakuan iman ini tidak diucapkan satu kali saja, tapi berulang kali. Pengakuan iman murid-murid terus diuji, terutama pada saat penganyiaan dan penderitaan. Petrus sempat menyangkal Yesus, tapi pengakuan iman tetap diulang dan diuji sampai akhir hidup Petrus. Pengakuan iman, terus diucapkan, dan terus diuji pada saat sakit atau sehat, menderita atau senang, miskin atau berkelimpahan, sampai kita mengakhiri hidup. Kita terpanggil untuk mengakui dan mempertahankan pengakuan iman kita. Kita mengaku iman tidak sendirian, tapi bersama-sama dalam persekutuan yang saling menguatkan dan mendukung agar orang bertahan dengan pengakuan iman.
Orang yang mengaku iman sampai akhir hidup adalah orang yang telah menang dalam Yesus. Namanya ditulis di kitab kehidupan baka, namanya di akui dihadapan Allah Bapa. Orang yang menang adalah orang yang mengaku Yesus Tuhan untuk selamanya dan menerima keselamatan seperti ungkapan dalam KJ. 263 :4 Yang t’lah menang, namanya ‘kan tertulis di kitab kehidupan yang baka; ia pun tampil dalam jubah putih, mengaku: “Kau Tuhanku s’lamanya!” Dan dari Dia, ia terima tajuk mulia s’lamat kudus, tajuk mulia s’lamat kudus. Amin
Berdoa:
Ya Tuhan mampukan kami untuk mengakui Tuhan Yesus dengan setia dihadapan semua manusia. Mampukan kami bersaksi tentang Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus kepada dunia, melalui perkataan dan perbuatan kami. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.