MENANG MELALUI TINDAKAN
Views: 0
Bacaan: Matius 26:10
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: “Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.
Salam kasih dalam Kristus bagi semua orang yang mengasihi Tuhan dan mau berusaha taat kepadaNya.
Kita mendengar sana-sini di jaman sekarang, banyak orang yang suka berdialog dan mendebatkan tentang Tuhan yang mereka mereka percayai. Mulai dari Podcast tentang iman kepada Tuhan sampai lawakan tentang iman kepada Tuhan. Dalam batas tertentu hal itu tak mengapa. Apalagi jika tujuannya adalah untuk menyampaikan kehidupan bersama yang baik dan harmonis di tengah berbagai.perbedaan. Namun yang ironis adalah lalu kita terjebak hanya sekedar menyampaikan bahwa saya benar dan ada di pihak yang benar saja, tanpa menunjukkan adaya penghormatan satu kepada yang lain. Dengan kata lain, yang ditunjukkan dalam segala “argumen itu adalah keangkuhan”. Hal seperti ini nantinya bukanlah menjadi wujud dari usaha untuk taat kepada Tuhan, melainkan hanya memperuncing permusuhan. Mengapa? Karena disampaikan dalam bahasa “keangkuhan”: saya benar, kamu salah.
Kita perlu memperbaiki sikap kita di atas tadi, dengan mengubah pendekatan menyebarkan kabar baik dari hanya kata-kata menjadi tindakan. Kata-kata yang “cerdas” tentang iman kita, mungkin dibutuhkan, namun kata-kata cerdas itu tak boleh menjadi sandaran untuk menunjukkan bahwa kita taat kepada Tuhan. Namun tidak boleh hanya sampai di situ. Bahaya jika kita hanya mengembangkan argumen dan kata-kata adalah bahwa kita malah menjadi orang yang tak peduli. Ketika “perempuan” itu menunujukkan Cinta nya kepada Tuhan, para murid berdebat dan berargumen ttg minyak mahal yang terbuang sia-sia. Ttp itu malah menunjukkan bahwa mereka tak pedulikan Tuhan yang sedang ada di hadapannya. Perempuan itu tanpa banyak bicara, menunjukkan perbuatan mencintai Tuhan.
Daripada hanya menekankan mengutamakan kata-kata, terlebih dibutuhkan tindakan/perbuatan juga. Jika Tuhan menghendaki kita untuk menjadi taat kepadanya, maka kita juga akan mengembangkan tindakan ketaatan kita. Ayat di atas bahwa bukan mereka yang berkata tuhan-tuhan yang akan menerima kerajaan Allah melainkan mereka yang melakukannya, adalah jelas menghendaki kita taat kepada Tuhan dengan perbuatan kita. Jika ada mereka yang sedang “menangis”, kita berbuat “menangis” bersama mereka, bukannya “ngerasani tok” (hanya bergosip yang tanpa tindakan empati). Inilah yang juga diingatkan kepada kita pada Bulan diakonia, yakni kita ikut serta melakukan tindakan untuk menolong mereka yang membutuhkan “kehadiran” kita. Tindakan menolong seperti ini didasari iman dan pengharapan kepada Tuhan yang telah kita pahami, lalu kita melakukannya dalam kehidupan kita.
Dengan suka melakukan ketaatan kepada Tuhan kiranya kita dilingkupi dan dikuasai oleh Sukacita dari Tuhan. Robert Green berkata: Menanglah melalui tindakanmu bukan melalui argumenmu, ini mengingatkan kita agar kita suka menemukan cara bertindak sebagai wujud cinta dan ketaatan kita kepada Tuhan, daripada lebih menyukai berargumen tentang Tuhan. Roh kudus sumber kekuatan da pertolongan menyertai dan menyempurnakannya segala tindakan kasihmu kepada Tuhan. (LiN-RH, 14 Juni 2023)