KELUHAN DIDENGAR TUHAN
Views: 0
Bahan: Keluaran 3:7-10.
(mohon dibaca dari ayat 7), (9), Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. (10), Jadi sekarang pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.
Awalnya orang Israel, anak-anak Yakub, sempat merasakan bahagia dan hidup damai di Mesir. Waktu itu Yusuf masih duduk sebagai penguasa di Mesir, negeri Mesir mendapat kemajuan selama kekuasaan Yusuf masih berlaku. Tidak disebut berapa lama, yang kemudian bangkit seorang raja Mesir yang baru yang tidak mengenal sejarah kekuasaan Yusuf. Justru sebaliknya raja ini memandang orang Israel sebagai bencana, seperti musuh dalam selimut. Raja yang baru ini mengambil kebijaksanaan untuk mengeksploitasi orang Israel. Keluar perintahnya untuk memperbudak orang Israel, sebagai tenaga kerja tanpa digaji, orang Mesir mempekerjakan mereka untuk membangun kota-kota.
Sebagai budak mereka tak berdaya untuk melawan, karena resikonya kematian. Situasi ini bisa dibandingkan bagaimana pemerintahan rezim Hitler menyuruh kerja paksa orang Yahudi, melawan atau tidak mampu berarti kematian. Orang Israel di Mesir mengeluh, hanya itu yang mereka bisa lakukan. Kita bisa bayangkan, hanya samar-samar mereka tahu bahwa Yakub yaitu Israel takut akan Tuhan, tetapi belum ada bimbingan bagaimana takut akan Tuhan itu, Mereka hanya tahu Israel menyembah TUHAN yang disembah oleh leluhurnya Abraham dan Ishak, tetapi pengenalan akan Tuhan ini masih jauh tersimpan dalam lubuk hati mereka. Musa nanti yang dipanggil untuk mengajarkan hukum dan perintah Tuhan ini, dan itu masih lama untuk mereka ketahui.
Tuhan mempunyai hubungan dalam janji yang tersimpan di tengah orang Israel. Janji yang walaupun pendek rumusannya namun luas dan padat isinya bagi mereka. Tuhan berjanji memberikan tanah Kanaan menjadi pusaka anak Abraham. Dan yang paling penting Tuhan berkata: “… dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” Waktu Yusuf pejabat di negeri Mesir hidup orang Israel nyaman, tetapi mereka menyimpan janji Tuhan. Saatnya hidup orang Israel tertindas, diperbudak, tetap juga mereka menyimpan janji Tuhan itu. Inilah saatnya Tuhan maju setahap demi setahap untuk menggenapi janji-Nya kepada leluhur orang Isrel yaitu Abraham.
Pilihan Tuhan yang tidak diduga oleh siapapun, Dia mendapatkan Musa, yang dulu pernah membela seorang Israel yang dianiaya mandor Mesir di tempat kerja sebagai budak. Dasar panggilan itu jelas dipicu oleh penderitaan yang dikeluhkan oleh orang Israel. Musa dipanggil agar membebaskan dan membawa orang Isrel untuk menerima tanah atau negeri yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham. Rasanya mata dan telinga Tuhan sudah tidak tahan lagi, melihat dan mendengar keluhan itu, sehingga mereka patut dibebaskan. Tidak salah mereka menjerit, mengeluh atas penderitaan mereka, jeritan itu bagaikan lonceng yang berbunyi: “selamatkan kami.” Tepat waktu dan tepat cara Tuhan menjawab jeritan itu, tangan Tuhan teracung membebaskan mereka dalam pimpinan Musa.
Kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Anda punya jeritan dan keluhan kepada Tuhan?
- Kalau Anda pernah menjerit, mengeluh kepada Tuhan, apakah dijawab?
- Anda beruntung bila tidak pernah menjerit, mengeluh kepada Tuhan. Benarkah?
Mari berdoa: Bapa kami yang di sorga, janji Bapa kami pegang menjadi harapan baik untuk masa depan kami. Demikian juga kami berjanji untuk tetap setia dan taat akan firman dan perintah Tuhan. Setahap demi setahap janji Tuhan menjadi jelas bagi kami, yang dalam Kristus dan oleh Roh Kudus hidup kami berkenan memuliakan Tuhan. Demikianlah kerinduan kami, dalam Kristus Tuhan, Amin. [AS030723]