BERSUKACITA WALAU TAK MELIHAT
Views: 0
Bacaan: Yohanes 20: 28-29
Thomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
Salam dalam Kasih Kristus bagi sahabat semua. Apa kabarnya hari ini. Kiranya iman bahwa Tuhan Allah selalu bersama kita menguasai kehidupan kita.
Kita adalah umat yang dikasihi Tuhan Allah karena kita telah dipilih dan dirangkulnya untuk menjadi orang-orang yang menerima anugerah keselamatan dari Dia. Ini perlu kita hayati selalu dalam kehidupan kita setiap waktu.
Banyak orang yang dikuasai oleh keyakinan bahwa ia akan percaya jika melihat. Jika melihat segala sesuatu berjalan seperti yang dipikirkannya. Atau seperti kenyataan pada umumnya, barulah ia percaya. Pemahaman ini, bukan salah. Memang kita perlu memperhatikan dan mempelajari segala gejala dan kejadian di dalam hidup kita, agar dapat bersikap untuk selanjutnya. Namun perlu diingat juga bahwa tentu belum seluruh kejadian didalam hidup kita dapat kita pahami. Kita berhadapan dengan dunia yang demikian luas, belum lagi seluruh alam raya ini. Apakah kita yang setitik debu dalam alam raya ini sungguh-sungguh dapat mengetahui segala hal yang ada di alam raya ini? Tentu tak bisa. Oleh karena itu bergantung apalagi bersandar pada pengertian sendiri adalah mustahil untuk dapat menyikapi kehidupan ini.
Thomas, adalah salah seorang yang bergantung pada pengertiannya sendiri. Walau telah dikatakan oleh para sahabatnya, murid-murid Tuhan Yesus yang lain, bahwa mereka telah melihat Tuhan Yesus yang telah bangkit, ia tetap tak percaya. Alasannya tentu dapat kita mengerti karena Thomas adalah seorang yang baru dapat percaya jika dapat matanya dan tangannya sendiri memegang tubuh Tuhan Yesus yang telah bangkit dari kematian. Thomas sedang memperlihatkan diri sebagai orang yang hanya dapat menerima dalam keterbatasan dirinya. Kebangkitan Tuhan Yesus adalah suatu kejadian yang melampaui pengetahuan pikiran dan tubuhnya. Padahal pengetahuan/pikiran dan tubuh nya terbatas, jauh lebih kecil dari pekerjaan Allah yang mau disampaikan kepada umat manusia di seluruh Bumi ini. Oleh karena itulah, ketika Thomas akhirnya diberi kesempatan untuk menyentuh Tubuh Yang Bangkit itu, lalu Ia tersungkur dan berkata “ya Tuhanku, dan Allahku’ , sebuah pengakuan tentang Tuhan Allah yang sanggup melakukan apapun melampaui penghayatan dan pengetahuan manusia ketika melihat sendiri kebesaran dan kekuasaan Tuhan Allah itu. Namun yang terlebih menjadi pelajaran adalah bahwa ternyata Tuhan Yesus yang telah bangkit itu kemudian memberikan pernyataan bahwa kita akan berbahagia jika kita percaya pada kebesaran kuasa Allah yang dapat terjadi dalam hidup kita melampaui apa yang kita pahami. Jika Tuhan Yesus dapat bangkit dr kematian, yang mana ini melampaui pengetahuan manusia, dan kini kita sebagai umat yang percaya pada kebangkitan Kristus, maka kitapun sekarang sedang berkata bahwa kita sedang menyembah dan percaya Tuhan Allah yang pekerjaan Nya melampaui kekuatan dan pengetahuan manusia.
Dalam iman dan percaya sungguh kepada Tuhan Allah dalam Yesus Kristus, kita menjadi umat yang meneladani apa yang telah dilakukan Kristus bagi kita. Memberikan kasihNya, anugerah keselamatan bagi kita manusia yang lemah dan berdosa ini. Lalu apa….? MEMPERCAYAKAN DIRI KEPADA PEKERJAAN ALLAH YANG MELAMPAUI PENGETAHUAN DAN KEKUATAN KITA.
Kita dapat mengalami masa-masa senang. Berbahagialah dan bagikan kebahagiaanmu pada sesama. Ataukah kita sedang mengalami masa2 susah, tetaplah berjalan bersama Tuhan Yesus yang hidup itu. Persilahkan kehendak dan dan kuasa yang Tuhan yang Tuhan hendak kerjakan dalam dirimu terjadi. Terus dan tetaplah beriman bahwa Tuhan sedang mengerjakan kasih dan kehendaknya, walau kita tak mengerti. Berimanlah penuh bahwa Roh kudus akan menjadi penolong dan yang akan menghiburmu di kala susah, dan akan menggantinya dengan sukacita surgawi. Sukacita yang asalnya hanya dari Allah saja.
Apakah bisa: Tetap bersukacita, walau tak mengerti kehendak Tuhan? Tentu bisa bagi setiap pengikut Tuhan. Tetaplah berjalan dalam terang Tuhan walau tak mengerti kehendaknya. Pada saat itulah kita sedang percaya dan beriman pada Allah yang Maha kuasa yang melampaui apa yang kita pahami.
(LiN,05-07-2023)