JADIKANLAH SEMUA BANGSA MURIDKU (MISI PEMURIDAN)
Views: 0
Bacaan: Matius 28:18-20
Salam sejahtera semoga kita makin mau berkorban, tenaga, waktu, pikiran, materi untuk pergi mengunjungi, berjumpa dengan banyak orang dalam rangka menjadikan semua bangsa menjadi murid Tuhan Yesus dan membaptiskan mereka, seperti ungkapan dalam Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Dalam pengantar baptis anak juga dituliskan tentang menjadikan semua bangsa menjadi murid Tuhan Yesus. Ini berarti anak-anak dibaptis juga menjadi murid Tuhan Yesus, bukan murid orangtua. Karena itulah setelah dibaptis, anak-anak harus diajarkan oleh orangtua dan gereja, semua yang diperintahkan Tuhan Yesus, sehingga pada usia dewasa, secara pribadi mereka melaksanakan sidi atau pengakuan percaya dihadapan Tuhan dan jemaat.
Jadikanlah semua bangsa muridKu terkait erat dengan konsep perintah, pengajaran, kehendak Bapa, pemerintahan sorga, keadilan-kebenaran, dan kesempurnaan. Tema kemuridan merupakan hal sentral bagi Matius dan pemahaman Matius mengenai gereja dan misi (David J. Bosch, Transformasi Misi Kristen, BPK Gunung Mulia, 2016). Jadikanlah murid adalah suatu perintah. Para murid adalah konsep eklesiologis (Eklesiologi membahas mengenai hakikat dan fungsi gereja, berkaitan dengan identitas dan misi gereja di dalam dunia). Murid berarti mengikut Yesus. Bagi Matius ungkapan murid-murid, tidak hanya keduabelas murid Yesus, tapi menggambarkan gereja, suatu persekutuan yang besar terdiri dari bangsa-bangsa. Jadikanlah semua bangsa muridKu berarti semua orang Yahudi dan orang bukan Yahudi.
Hubungan Yesus sebagai guru dengan murid-murid, terus berlanjut pada masa kini, tujuannya untuk membina dan menantang masa depan. Menjadikan semua bangsa murid Yesus berarti bukan hanya memperkenalkan amanat, melainkan menjalin relasi akrab dan personal dengan orang-orang yang dihadapi. Modelnya adalah relasi antara Yesus dan murid-murid yang dipanggilNya. Kita sebagai murid, meneruskan panggilan Tuhan kepada semua bangsa. Orang dari semua bangsa dipanggil dalam rangka mengikuti Yesus dan perintahNya.
Komunitas pada masa Matius, adalah orang yang mengharapkan pemerintahan Allah. Mereka juga adalah garam dan terang dunia, orang-orang yang diberkati, menjadi saudara satu dengan lainnya. Setiap murid mengikuti Yesus, tidak pernah sendirian. Setiap murid adalah anggota dari persekutuan para murid, satu tubuh. Demikian untuk kita sekarang ini mengharapkan pemerintah Allah, mau menjadi garam dan terang dunia, mau diberkati Tuhan dan menjadi saudara satu dengan lainnya, mau hidup bersama dalam persekutuan agar bisa menjadikan semua bangsa murid Yesus.
Murid-murid Yesus harus mengajarkan apa yang diajarkan Yesus, ia menjadi rekan sekerja Yesus, dan menjadi orang yang diutus Yesus. Meneladani Yesus berarti Yesus menderita, maka murid-murid juga menderita. Yesus memiliki kuasa misioner, murid-murid juga diberikan kuasa misioner. Murid-murid menyembah Yesus, ini mengungkapkan ketaatan dan menyembah Allah, mengakui Yesus sebagai Anak Allah. Murid-murid mengenal Yesus sebagai Tuhan, sebagai sikap hormat pada Tuhan dan kuasaNya. Kita pada masa kini mau meneladani murid murid Yesus untuk mengajarkan perintah Yesus, menyembah Yesus sebagai Tuhan dan menaati kehendakNya.
Dalam persekutuan murid Yesus, walau dilakukan pemuridan, tapi ada juga orang yang ragu-ragu, munafik, sesat, namun pada akhir zaman akan ada pemisahan seperti pemisahan lalang dan gandum. Oleh sebab itu perlu sikap berjaga-jaga jangan sampai menjadi sesat, ragu-ragu, memuliakan diri sendiri dan munafik. Jangan sampai ada motivasi yang salah dalam melayani, bersekutu dan bersaksi. Komunitas Matius adalah kumpulan orang sederhana yang agak kebingungan, berada dalam ketegangan antara penyembahan dan keraguan, antara iman dan ketakutan. Tapi dalam pergumulan komunitas, Matius menjelaskan bahwa Tuhan Yesus akan menyertai murid-murid senantiasa sampai akhir zaman. Ini berarti kuasa Yesus dan firmanNya akan menyertai selalu. Kehadiran Tuhan Yesus itu untuk menghibur, menguatkan, menolong, membimbing. Kesadaran akan kehadiran Yesus, bersama Yesus sampai akhir zaman, ini membuat keyakinan akan masa depan yang berpengharapan bersama Yesus. Kehadiran Yesus ini terkait dengan kegiatan misi para murid atau gereja. Ketika murid-murid menjadikan murid dari segala bangsa, membaptis, mengajar, maka Yesus selalu hadir. Kehadiran Yesus sangat diperlukan ketika menjalankan misi dan menghadapi bahaya, penolakan, penganiayaan,
Yesus yang disembah adalah Yesus yang menerima kuasa di sorga dan di bumi dari Allah Bapa. Kuasa Yesus sangat universal. Allah memberi Yesus kuasa di sorga dan dunia, sangat besar kuasa Yesus. Yesus yang disalib menjadi Tuhan seluruh bangsa-bangsa. Karena pemuridan dilakukan untuk semua bangsa. Yesus menjadi Tuhan yang universal, untuk semua bangsa, bukan hanya untuk kelompok atau bangsa tertentu saja. Misi dilakukan dalam menyatakan kepada semua bangsa bahwa Yesus Tuhan semua bangsa.
Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, ini berarti bahwa baptisan bukanlah tindakan atau keputusan manusia, tapi pemberian kasih Allah, dalam Yesus Anak Allah dan bimbingan Roh Kudus. Melalui baptisan, orang yang dibaptis dijadikan peserta dalam keseluruhan kesempurnaan janji Allah dan realitas pengampunan dosa. Orang yang diampuni dosa, ditebus Yesus maka akan mau dibimbing Roh Kudus. Matius menekankan bahwa dalam pemuridan, yang dibutuhkan adalah kasih Allah yang mengampuni dosa orang, ditebus oleh Yesus, Anak Allah, maka Roh Kudus akan membimbing orang melakukan kehendak Tuhan ,yang diajarkan oleh murid-murid. Orang yang dibaptis bukan secara seremoni tapi benar-benar menerima pengampunan dosa dan masuk dalam hidup baru sebagai murid Yesus.
Jadikanlah semua bangsa muridKu berarti segala bangsa diajak memuji Allah pencipta, memberikan diri, mengorbankan diri, berbakti kepada Allah dengan ragam budaya, dengan aneka logat, bersukaria dan bersyukur atas karunia pengampunan atau penebusan dosa seperti ungkapan dalam PKJ 109 ayat 1 Segala bangsa, marilah, puji Penciptamu! Baktikanlah kepadaNya ragam budayamu! Ayat 2. Dengan aneka logatmu berpadu suaralah! Bersuka ria bersyukur atas karunia! amin
Berdoa: Ya Tuhan mampukan kami mau berkorban, tenaga, waktu, pikiran materi untuk pergi mengunjungi, berjumpa dengan banyak orang dalam rangka menjadikan semua bangsa menjadi murid Tuhan Yesus dan membaptiskan mereka. dalam nama Yesus kami berdoa, amin