HARI RAYA PURIM
Views: 0
Bahan: Ester 9:22, 26a, Karena pada hari-hari itulah orang Yahudi mendapat keamanan terhadap musuhnya dan dalam bulan itulah dukacita mereka berubah menjadi sukacita dan hari perkabungan menjadi hari gembira, dan supaya menjadikan hari-hari itu hari perjamuan dan sukacita dan hari untuk antar-mengantar makanan dan untuk bersedekah kepada orang-orang miskin. 26a, Oleh sebab itulah hari-hari itu disebut Purim, menurut kata pur.
Hari Raya Purim, bagi orang Yahudi, khususnya semasa mereka dalam pembuangan menjadi sangat penting. Saatnya Babel ditaklukkan oleh kerajaan Persia dan Media, namun orang Israel tetap sebagai orang tawanan, orang buangan yang menderita. Raja Persia dan Media yaitu Ahasyweros, oleh raja ini, Ester dalam pengasuhan Mordekhai orang Yahudi terpilih menjadi ratu, menggantikan Wasti dengan alasan telah memberi contoh yang buruk sebagai ratu (ibu negara). Di lain peristiwa, ternyata Mordekhai, orang Yahudi, berjasa karena telah membongkar persekongkolan yang hendak membunuh raja.
Haman, seorang pejabat kerajaan, pembantu raja, merasa jengkel terhadap Mordokhai. Belum tahu dia bahwa Mordekhai orang berjasa yang patut mendapat penghargaan dari kerajaan. Atas kejengkelannya itu Haman, mau membinasakan Mordekhai bersama seluruh orang Yahudi yang sebangsa dengan Mordekhai. Haman sudah meminta restu kepada raja atas rencananya itu dan raja merestuinya, dia telah mengeluarkan atas nama raja surat perintah untuk membinasakan semua orang Yahudi di kerajaan Persia dan Media. Pasukan Kerajaan telah mempersiapkan diri, tinggal tunggu hari H-nya. Ester dan Mordekhai telah mengetahui rencana Haman, namun Ester berusaha sekuat tenaga, dengan jalan yang terlihat di luar aturan seorang ratu. Tetapi ternyata raja menerima Ester dengan senang hati. Itulah kesempatan agar dibuka arsip kerajaan, bahwa ada orang yang berjasa menyelamatkan nyawa raja, namun orang itu tidak mendapat kehormatan oleh kerajaan. Dibacakan arsip kerajaan itu dan ternyata Mordekhailah orangnya. Dengan spontan raja memerintahkan memanggil Mordekhai dan diberi kehormatan “bintang jasa” tertinggi, dan Mordekhai diangkat menjadi pembantu raja. Pada kesempatan itulah ratu Ester dan Mordekhai membukakan rencana jahat Haman, maka raja memberi perintah agar Mordekhai merobah perintah Haman dari membinasakan dirobah menjadi keamanan. Sebaliknya Haman dibinasakan bersama anak-anaknya dan isterinya. Peristiwa inilah menjadi dasar Hari Raya Purim: hari dukacita berubah menjadi sukacita; hari perkabungan menjadi hari gembira. Purim yang sejati, yaitu sukacita yang sejati bukan hanya untuk orang Yahudi, tetapi untuk semua umat manusia telah diperjuangkan oleh Yesus Kristus, yang digenapinya di kayu salib-Nya, itulah Purim yang sejati untuk kita. Oleh Kristus, kebinasaan dirobah menjadi kemenangan.
Kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Menurut Anda apakah raja Ahasyweros berpendirian kokoh menghadapi Haman dan Mordekhai, mereka yang bertolak belakang?
- Menurut Anda, apakah ada orang berjasa untuk negara kita yang terlupakan?
- Bangsa Israel dalam renungan kita hampir binasa, pernah Anda alami?
Mari berdoa: Bapa, Tuhan Yesus Kristus, sering manusia menjadi sumber kecelakaan bagi sesama, dikuasai oleh kebencian, tetapi Tuhan lebih berkuasa merobah kecelakaan menjadi keselamatan, itulah Purim yang sejati. Manusia celaka dirobah menjadi manusia selamat di dalam Kristus. Hari raya Purim kami syukuri dengan saling menolong, berbagi dengan sesama, itulah sukacita kami. Dalam Kristus kami berdoa. Amin [AS201123]