BLACKY DAN BOXIE MEMANG BERBEDA
Views: 0
Bacaan: Keluaran 14:13-14 – TB2
“Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: “Jangan takut, berdirilah teguh dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya kepadamu hari ini, sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu berdiam diri saja”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Kami pernah memiliki 2 ekor anjing, yang satu bernama blacky dan satunya bernama boxie boxer. Mereka memiliki karakter yang sangat berbeda. Blacky selalu menggonggong jikalau ada sesuatu yang dianggap mengganggu, seperti: binatang kecil, ada suara dan bila ada orang lain. Bila blacky melihat orang lain di depan pintu gerbang, maka ia akan menggonggong. Meski demikian, ia akan menggonggong sembari meletakkan ekornya di sela-sela kaki belakang. Menurut artikel, ciri-ciri seperti itu menunjukkan adanya ketakutan dan kekuatiran yang berlebihan terhadap segala sesautu yang dianggap sebagai ancaman. Di satu sisi, gonggongan blacky bisa menjadi alarm. Namun di sisi yang lain, sangat berisik dan lumayan mengganggu.
Berbeda sekali dengan boxie. Ia lebih tenang dan cenderung tidak pernah menggonggong. Boxie malah akan ikut “menyanyi” bila kakak dan dhedhek memainkan alat-alat musik tertentu. Bagaimana bila ada orang lain datang? Ya, meski boxie tidak menggonggong, namun ia akan berperilaku waspada. Matanya akan selalu mengikuti gerak orang tersebut dan posisi tubuhnya siap menerjang. Menurut artikel, perilaku seperti ini adalah perilaku ‘alert’. Oleh karena itu bila berjumpa dengan anjing seperti itu, kita mesti waspada dan menjaga jarak.
Melihat blacky dan boxie, saya jadi teringat bahwa dalam kehidupan ini kadang dijumpai ada orang yang terlalu ribut dengan sungut-sungut karena kekuatiran terhadap persoalan yang melanda. Namun ada juga orang yang lebih tenang walau tetap waspada bila ada persoalan datang. Pertanyaannya adalah mengapa ada yang bersungut-sungut dan ada yang tenang – tidak bersungut-sungut? Menurut saya, jawabannya terletak pada iman dan keyakinan. Bila seseorang kuatir alias gentar, maka ia akan cenderung untuk bersungut dan marah tidak jelas. Namun, bila ia memiliki keyakinan bahwa Tuhan akan menolong, maka ia akan mampu bertenang tidak perlu bersungut-sungut.
Persoalan seperti itu dapat kita lihat juga dalam salah satu pengalaman perjalanan Israel keluar dari tanah Mesir. Baru saja Isarel keluar dari Mesir, mereka harus menghadapi kenyataan bahwa mereka dikejar oleh bala tentara mesir. Bangsa Israel merasa sangat ketakutan, dan mulai bersungut-sungut kepada Musa. Mereka menyalahkan Musa karena telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Kanyataan ini sebetulnya merupakan sebuah ironi, karena mereka baru saja mereka merasakan pertolongan Tuhan yang telah membebaskan mereka dari tanah Mesir. Bagaimana sikap Musa? Musa mengatakan, “Jangan takut, berdirilah teguh dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya kepadamu hari ini, sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu berdiam diri saja”. Musa sangat yakin bahwa Tuhan pasti akan menolong mereka seperti halnya Tuhan membebaskan bangsa Israel dari tanah Mesir. Oleh karena itu tidak perlu befsungut-sungut, melainkan berserah kepada Tuhan.
Persoalan bisa saja datang siling berganti, hanya saja apakah kita akan menjadi orang yang mudah bersungut-sugut karena kuatir atau sebaliknya tenang dan yakin karena Tuhan akan menolong. Pengalaman memiliki blacky dan boxie memberi pelajaran indah bagi saya, untuk tetap berani bertenang karena yakin bahwa Tuhan akan menolong dan meberi jalan keluar. Selamat berjuang, Saudaraku, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Ya Tuhan, kami rindu untuk tetap tenang dan teguh ketika menghadapai berbagai persoalan. Kiranya Roh Kudus menolong kami untuk dapat mewujdukannya. Di dalam nama Tuhan Yesus, Amin.