DUNIA BUTUH DAMAI
Views: 0
Bahan: Yesaya 9:6, Seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; tampuk pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebut orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Maria dan Yusuf menerima janji malaikat tentang kelahiran Yesus, tidak lama mereka menunggu janji itu menjadi kenyataan. Walau pun tetap merupakan rahasia dan penuh pertanyaan, seperti: apakah serendah atau sesederhana itu, kelahiran “penebus dosa manusia?” Namun jauh sebelumnya, ratusan tahun yang silam, janji kelahiran Juruselamat ini telah dinubuatkan, itulah yang disampaikan oleh nabi Yesaya. Tidak seperti Maria dan Yusuf, nabi Yesaya tidak sempat menyaksikan apa yang dia sampaikan itu. “Seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebut orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” Nabi Yesaya tidak sempat melihat anak itu, Tetapi apa yang disampaikannya telah terwujud dan teruji kebenarannya.
Satu hal yang menjadi pokok pikiran kita, Anak yang lahir di kandang domba itu ialah Raja Damai. Berbeda dengan damai oleh dunia, diperjuangkan dengan kekuatan senjata, tetapi damai yang diperjuangkan “Anak Betlehem” itu dibangun dengan cinta kasih yang sejati, bagaikan perpaduan cinta kasih suami istri memasuki pernikahan mereka.
Dunia kita dalam pertengkaran, antar bangsa, seperti Rusia dan Ukraina, Israel dan Hamas, mereka angkat senjata dan ribuan nyawa telah hilang. Di tanah air kita senjata menjadi alat teroris menghilangkan nyawa orang lain, maksud mereka mau membangun damai di negeri ini. Di balik senjata itu bercokol kebencian, iri hati dan kesombongan, telah ditanam dan disebarkan, sehingga damai makin jauh di negeri ini, karena damai yang sejati dibangun dengan cinta kasih oleh Raja Damai itu.
Kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
1.“Yesus Kristus Raja Damai,” sejauh mana berlaku bagi Anda?
2. Apakah hidup Anda (keluarga) dalam suasana damai, apa dasar damai itu?
3. Kita merayakan Natal kelahiran: “Raja Damai,” bagi Anda di mana Dia lahir?
Mari berdoa: Bapa kami yang di surga, Raja Damai telah lahir bagi kami. Sebagai syukur dan sukacita, kami merayakan Natal, kami menyiapkan hati, keluarga, jemaat dan masyarakat kami sebagai palungan kelahiran-Nya, Roh Kudus menolong. Dalam Kristus kami mohon. Amin. [AS251223]