S.G.I.E.
Views: 0
Bacaan: Yesaya 9:5 – TB2
“Sebab, seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; tampuk pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebut orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Mungkin Anda menduga bahwa saya akan membahas akronim ‘S.G.I.E.’ – seperti yang sedang hangat dibicarakan di media sosial akhir-akhir ini. Bila Anda menduga seperti itu, maka Anda keliru. Karena ‘S.G.I.E.’ yang hendak dibicarakan di dalam renungan ini berkaitan erat dengan iman. Karena baik disadari atau tidak, ternyata hari ini kita berada pada 2 (dua) hari terakhir tahun 2023. Sepanjang waktu itu, tentu ada berbagai peristiwa yang yang telah kita alami. Mungkin kita telah melalui pengalaman sukacita maupun pengalaman dukacita. Hanya saja, apakah di dalam setiap pengalaman itu, kita dapat merasakan campur tangan Tuhan atau malah sebaliknya kita merasa ditinggalkan sendirian oleh Tuhan?
Tidak dapat dipungkiri bahwa adanya hal-hal yang baru dan terasa kurang familiar memang kerap menimbulkan rasa tidak nyaman hingga takut. Meskipun situasi seperti itu sebetulnya merupakan kewajaran, namun tidak berarti bahwa kita bisa membiarkan sikap itu terus ada di dalam hati kita. Mengapa? Sebab jika dibiarkan, maka secara psikologis dapat memicu gangguan kecemasan (anxiety disorder). Oleh karena itu kita mesti memiliki keyakinan bahwa bersama Tuhan maka kita mampu mengatasi kekuatiran, ketakutan atau ketidaknyamanan mamasuki suatu situasi atau peristiwa baru.
Sebagai anak-anak Tuhan tentu kita merindukan agar kita dapat menghadapi hal’-hal baru itu dengan berani sehinga perjalanan kehidupan ini bisa terus berlanjut. Keyakinan iman bahwa Tuhan hadir dan menopang menjadi kunci agar kita tidak dikuasai oleh kekuatiran, ketakutan atau ketidaknyamanan. Kepastian kepedulian Tuhan bagi kita telah dinyatakan melalui peristiwa kelahiran Kristus bagi kita. Kelahiran Kristus menjadi penggenapan atas rancangan Allah untuk membebaskan manusia sehingga kita mempunyai keberanian melanjutkan hidup dengan penuh harapan. Yesaya menyebutkan, “Sebab, seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; tampuk pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebut orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”. Kepastian penyertaan dan pertolongan Tuhan itu nampak dalam gelar yang diberikan kepada Kristus, yaitu: Penasihat Ajaib, bermakna bahwa Dia akan benar-benar menjadi Penasehat Ajaib yang tiada bandingannya. Kebijaksanaan-Nya melebihi segala kebijaksanaan dunia maupun manusia. Allah yang Perkasa, bermakna bahwa Kristus adalah pahlawan yang menang atas musuh-musuhNya. Bapa yang Kekal, bermakna bahwa Dia bukan hanya sebagai Penguasa atas kekekalan, melainkan pencipta hidup kekal bagi orang-orang yang ditebus. Pemerintahan-Nya berdasarkan kasih seorang Bapa terhadap anak-anak-Nya. Raja Damai, bermakna bahwa Dia akan memberikan damai-sejahtera. Dengan demikian, maka tidak ada alasan untuk dibelenggu oleh kekuatiran, ketakutan atau ketidaknyamanan manakala mesti meninggalkan tahun 2023 dan memasuki tahun yang baru.
Sampai di sini, mungkin Anda mulai penasaran dan bertanya tentang ‘S.G.I.E.’. Akronim ini sering saya gunakan untuk memperkenalkan nama saya dan bunda – ketika khususnya pembinaan pasangan suami istri – yaitu: “Saya Guruh & Ini Endya”*. Tetapi bukan itu juga kepanjangan dari ‘S.G.I.E.’ Karena ‘S.G.I.E.’ yang saya maksudkan adalah *“Saatnya Galau Itu Enyah”_*. Kita mesti yakin bahwa _Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai itu sudah hadir di dalam hati kita sehingga tidak perlu kita menjadi galau apalagi takut dan kuatir mengahadapi tahun baru.
Mari melangkah meninggalkan tahun 2023 dan memasuki tahun 2024 dengan sikap iman ‘S.G.I.E.’ – “Saatnya Galau Itu Enyah”. Selamat berjuang, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Ya Tuhan, kami menyadari bahwa kadangkala kekuatiran membelenggu hati dan pikiran kami. Kiranya Roh Kudus menolong kami agar tetap yakin bahwa Engkau hadir dan mempin perjalalan kehidupan kami. Terimakasih Tuhan Yesus, Amin.