PEMILU 2024: HANYA KEPADA TUHAN BERBAKTI
Views: 0
Bacaan: Matius 4:8-11
Salam sejahtera semoga kita makin mempersiapkan diri menggunakan hak politik pada pemilu 14 Pebruari 2024, dengan menolak godaan iblis dan kita hanya menyembah, berbakti atau beribadah kepada Tuhan saja seperti ungkapan dalam Matius 4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis ! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!
Politikus adalah orang yang menentukan kebijaksanaan kenegaraan suatu Negara. Politikus dan pegawai negeri berbeda. Kebanyakan pegawai negeri melaksanakan kebijakan pemerintah. Kebanyakan politikus menentukan kebijaksanaan melalui para wakilnya di DPR, DPRD. Tanggungjawab para ahli politik itu sangat besar. Sebab merekalah yang bertanggungjawab atas keselamatan negara dan atas kesatuan pamong praja bawahan di dalam Negara (J. Verkuyl, Etika Kristen, Ras, Bangsa, Negara, BPK Gunung Mulia, 1992).
Ada banyak godaan bagi politikus, sehingga ada anggapan, tidak mungkin bisa menjadi politikus yang bertanggungjawab. Ada beberapa ucapan yang menggambarkan politikus yang sudah tergoda, seperti politik main kayu. Politik main kayu artinya menggunakan segala cara untuk menang. Cara-cara yang dipakai dengan mengkhianati prinsip-prinsip, melanggar etika.
Penyusunan kekuasaan bukanlah perbuatan dosa, asalkan kekuasaan yang sudah tercapai digunakan untuk tujuan yang baik, benar, adil, damai, dan asalkan penyusunan kekuasaan itu diusahakan dengan cara yang benar, baik, beretika, bermoral, tidak merekayasa hukum. Politikus bisa digoda untuk mencari kekuasaan dengan cara yang tidak benar, tidak baik, tidak beretika, tidak bermoral, yang jahat, melawan hukum.
Yesus pernah dicobai iblis di padang gurun, dengan menyodorkan dunia kepada Yesus dan menunjukan kerajaan dunia dengan kemegahannya. Iblis meminta Yesus untuk sujud menyembah kepadanya dan akan diberikan segala kekuasaan dunia. Iblis rela untuk menolong Yesus menjadi Raja atas seluruh dunia, kalau Yesus mau sujud menyembah iblis. Yesus bisa menjadi raja atas seluruh dunia, tanpa jalan penderitaan dan tanpa salib di Golgota. Iblis menawarkan semacam kompromi agar Yesus tetap mengakui Allah tapi juga mengakui iblis sebagai penguasa besar atas seluruh dunia. Iblis berhasil menggoda bangsa Israel, yang berada di padang gurun untuk mengikuti perintah iblis yaitu menyembah lembu emas dan sambil menyembah Allah.
Godaan iblis dapat ditolak Yesus. Ia tidak mau kompromi dengan iblis. Yesus mengatakan agar orang beriman harus menyembah Tuhan, hanya kepada Tuhan kita berbakti atau beribadah bukan kepada iblis. Godaan iblis masih ada masa kini, ditujukan kepada orang yang mengejar kekuasaan. Iblis menawarkan kekuasaan, kemegahan dunia dengan sujud menyembah iblis dan menggunakan cara-cara jahat, curang, tidak adil, tidak beretika, tidak bermoral, merekayasa hukum untuk mendapat kekuasaan.
Metode yang jahat berkuasa seperti berita palsu menggunakan radio televisi, media koran, media sosial, media lainnya. Metode jahat lainya dengan menggunakan nepotisme, persekongkolan, provokasi, penghasutan, mengadu domba, menumbuhkan perpecahan agar mudah dikuasai dan banyak kecurangan dalam merebut kekuasaan.
Iblis juga menggoda politikus untuk menjadi serakah, mencari kepentingan sendiri atau kelompok tertentu. Ada kelompok tertentu mendesak politikus agar lebih mendahulukan kepentingan mereka. Kelompok ini menyediakan uang, hadiah, dari milik kelompok bagi politikus untuk merebut kekuasaan. Ada juga kelompok tertentu menggunakan uang rakyat yang dikumpulkan dari pajak untuk dibagi-bagikan kepada rakyat sehingga mau memberi pilihan kepada kelompok mereka yang ingin berkuasa. Padahal uang rakyat milik bersama semua rakyat bukan untuk keuntungan kelompok tertentu.
Dalam rangka pemilu, kita bersama dengan rakyat akan menggunakan hak politik untuk memilih orang yang berkuasa dalam pemerintahan dan legislatif. Yang kita pilih adalah orang yang tidak tergoda dengan bisikan iblis. Kita menolak godaan iblis dalam memilih dan kita hanya menyembah Allah, berbakti atau beribadah kepada Allah saja bukan kepada kejahatan, kecurangan, berita palsu, dan lain-lain.
Berbakti atau beribadah kepada Tuhan tidak cukup hanya berdoa, memuji Tuhan, mendengar firman Tuhan, tapi kita harus bertindak sesuai kebenaran Tuhan di tengah kehidupan masa kini, terutama menjelang pemilu 2024. Kita bertindak menolong, mengawasi pemilu agar kecurangan pemilu tidak terjadi, dan hasil pemilu adalah murni dari rakyat, tidak direkayasa, tidak diiming-iming politik uang, tidak dipengaruhi oleh aparat tertentu yang harusnya netral. Kita berpartisipasi untuk mengawasi dan menjamin berlangsungnya Pemilu secara jujur dan adil. Kita bisa melakukannya melalui kerjasama dengan berbagai lembaga independen pengawas Pemilu, atau melakukannya secara mandiri melalui berbagai situs pengawasan Pemilu.
Kita bertindak menggunakan hak pilih dengan menggunakan akal budi dalam memilih calon presiden dan wakilnya serta legislatif, bukan berdasarkan jumlah dan keterangan baliho. Tapi berdasarkan pengalaman calon pada masa lalu, dalam pemerintahan, dalam legislatif. Kita memilih calon pemimpin yang berpengalaman dalam memberantas korupsi, mengatasi kemiskinan dan lain-lain. Kita menggunakan akal budi untuk melihat rekam jejak masa lalu yang positif, baik, benar, beretika, bermoral, benar-benar anti korupsi, tidak otoriter. Kita memilih bukan berdasar pengalaman orangtua calon pemimpin, atau pengalaman tokoh besar tertentu yang mendukung calon pemimpin.
Kita berpartisipasi dalam Pemilu tidaklah semata-mata merupakan panggilan kebangsaan, tetapi juga panggilan iman dan pengutusan untuk menjadi garam dan terang dunia. Kita menempatkan diri dalam proses menggarami dan menerangi pemilu 2024.
Marilah kita menggunakan hak politik dengan hanya taat berbakti kepada Tuhan, pemilik dunia ini. Kita menyerahkan hidup menjadi ibadah sejati kepada Yesus seperti ungkapan dalam PKJ 273 ayat 1 Ladang mengguning disekitarku, harus dituai segera. Suara Yesus memanggil aku agar sedia bekerja. Jadi penuai diladang dunia, taat berbakti pada Yang Punya. Reff: Kepada Yesus, raja Kasih, aku serahkan hidupku jadi ibadah yang sejati dan persembahan yang kudus.
Berdoa: Ya Tuhan mampukan kami mempersiapkan diri menggunakan hak politik pada pemilu 14 Pebruari 2024, dengan menolak godaan iblis dan kami hanya menyembah, berbakti atau beribadah kepada Allah dalam menggunakan hak politik kami. Dalam nama Yesus kami berdoa amin.