MENJADI ANAK-ANAK ALLAH
Views: 0
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Syalom Alekhem! Hari ini kita merenungkan Firman Tuhan yang berjudul: ”Menjadi anak-anak Allah” dengan dasar dari 1 Yohanes 3:1 “Lihatlah betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah.”
Demikianlah Firman Tuhan. Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Firman Tuhan dan yang melakukannya.
Saudara-saudara, tahukah Saudara, ayat ini menggarisbawahi identitas kita sebagai anak-anak Allah? Tahukah Saudara bahwa Alkitab menyebut dengan jelas bahwa kita adalah anak-anak Allah? Menjadi anak-anak Allah itu adalah karena kasih karunia yang diberikan oleh Allah Bapa kepada kita melalui Tuhan Yesus Kristus. Tanpa melalui Tuhan Yesus Kristus, kita tidak mungkin menjadi anak-anak Allah!
Allah adalah Bapa yang penuh cinta kasih dan Dia telah memilih kita untuk menjadi bagian dari keluargaNya yang mulia. Maka Yohanes menyebutkan: “Lihatlah betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita sehingga kita disebut anak-anak Allah.”
Tahukah Saudara bahwa kehadiran kita di dunia ini bukanlah kebetulan, tetapi merupakan rencana Allah yang sempurna. Alktab mengatakan dengan tegas: “Dan memang kita adalah anak-anak Allah.” Oleh sebab itu sebagai anak-anak Allah kita juga memiliki panggilan untuk hidup mulia. Kita dipanggil untuk mencerminkan kasih dan belas kasihan Allah kepada dunia ini melalui tindakan dan kata-kata kita.
Marilah kita menjalani hidup untuk memuliakan namaNya dan menjadi berkat bagi banyak orang di manapun kita berada.
Seperti kesaksian pujian yang dinyanyikan oleh Paduan Suara Eliatha yang dinyanyikan dalam ibadah di GKI Kwitang sebuah lagu yang berjudul: I am His Child. Melalui lagu ini Paduan Suara Eliatha ingin mengungkapkan suatu kesaksian: Aku mungkin tidak sama dengan kamu. Aku mungkin bukan bintang yang bersinar. Tapi siapa aku? Aku bersyukur kepada Tuhan karena menjadikan aku anak-Nya. Aku bersyukur karena Tuhan telah mendengarkan setiap doa. Aku bersyukur karena Tuhan selalu ada besertaku. Aku bersyukur, meskipun aku seorang berdosa, orang yang tidak layak menerima cintaNya, tetapi Ia menjadikan aku anakNya. Maka aku selalu bersyukur dan memuji nama Tuhan.
Allah mengasihi aku tanpa syarat. KasihNya melampaui segala kekurangan dan kesalahanku. O, sungguh luar biasa!
Saudara-saudara, firman Tuhan hari ini mengingatkan kita akan panggilan untuk hidup mulia. Allah selalu siap untuk menyambut kita dalam pelukanNya. Allah mau menjadikan kita anak-anakNya. Di tengah-tengah arus dunia yang penuh dengan godaan dan cobaan, bersediakah Saudara menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan untuk tetap menjadi anak-anakNya yang terkasih? Lakukanlah saja, itu sudah cukup! Amin.
Mari kita berdoa:
Ya Tuhan, Allah Bapa yang disurga, kami bersyukur karena kasih karuniaMu, meskipun kami tidak layak, tetapi kami boleh menjadi anak-anakMu yang terkasih. Tuntunlah kami supaya kami mampu menjalani hidup sebagai anak-anak Allah yang menjadi berkat bagi banyak orang. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Tuhan memberkati Saudara dan keluarga!
(AM14032024)