ATI-ATI PAK SUPIR
Views: 0
Bacaan: 1 Korintus 10:12-13 (TB2)
”Sebab itu, siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh! Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia. Allah itu setia dan tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”
Syalom jemaat yang terkasih didalam Tuhan..Kiranya bapak/ibu/saudara-saudari dalam keadaan baik..
Jemaat yang terkasih.. Beberapa saat yang lalu sempat viral video rombongan ibu-ibu yang berwisata kesuatu kota yang baru pertama kali mereka datangi. Dalam video tersebut salah satu ibu mengucapkan “Ati-ati pak supir!”, Ibu tersebut bermaksud mengingatkan supir untuk melaju dengan pelan, sehingga dapat mengabadikan pemandangan sekitar melalui ponselnya.
Ada momentnya kata ”Ati-ati pak supir” yang diucapkan untuk mengingatkan pengendara dalam mengendarai kendaraannya. Akan tetapi supir kendaraan yang saya naiki, saat itu saya melakukan perjalanan ke Mojokerto untuk bina kader dan saya bersama beberapa teman naik bus malam, sang supir mengendarai dengan laju yang sangat kencang. Supir merasa dirinya sudah terbiasa melewati jalan tersebut, maka ia mengendarai kendaraannya dengan penuh percaya diri.
Nampaknya pada saat itu, jemaat di Korintus sangat percaya diri. Hal inilah yang menjadikan mereka merasa tahu dan bisa mengatasi segalanya. Akan tetapi, kenyataannya mereka seperti bangsa Israel yang jatuh dalam kesalahan berkali-kali. Bangsa Israel sudah melihat Allah dalam wujud tiang awan dan api, tetapi tingkah laku mereka seringkali menyimpang dari kehendak Allah dan menjadikan mereka jatuh berulang kali.
Belajar dari pengalaman bangsa Israel dan sikap jemaat di Korintus, rasul Paulus mengingatkan jemaat Korintus agar mereka berhati-hati dalam menjalani hidup, supaya mereka jangan jatuh dalam pencobaan. Paulus juga mengingatkan mereka agar pengalaman hidup bangsa Israel dijadikan sebagai peringatan.
Ketika kita diperhadapkan pada cobaan dan tantangan hidup, terkadang kita terlalu percaya diri, merasa mampu menyelesaikan masalah dengan kekuatan diri sendiri. Di sisi lain, ada yang pesimis, merasa tidak ada jalan keluar dan cara menyelesaikan masalah. Memang segala sesuatu yang sifatnya “terlalu” itu tidaklah baik. Orang yang terlalu menganggap “bisa” akan lebih merasa kecewa jika ia jatuh.
Untuk itu, bacaan kita saat ini mengajak kita agar berhati-hati dan tetap taat pada kehendak Allah. Dalam penghayatan masa prapaskah ini, hendaknya kita selalu berhati-hati dan berserah pada kehendak Tuhan. Percayalah bahwa apa yang sedang kita alami dan hadapi, semua ada dalam rengkuhan kasih Allah yang menyelamatkan dan memberikan jalan keluar kepada kita seturut kehendak-Nya.
Selamat berefleksi dan menghayati minggu-minggu prapaskah. Tuhan Yesus memberkati.