BETUL, INI WARGA SAYA!
Views: 0
Bacaan: Matius 7:21-23 (TB 2)
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan orang yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak mengenal kamu! Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu yang melanggar perintah Allah!”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Saya pernah mendengar kisah pengalaman salah seorang warga lanjut usia. Sebut saja namanya “eyang”. Jam masih menunjukkan pukul 2.30 wib, ketika eyang terbangun untuk ke toilet. Namun karena tidak bisa memejamkan mata kembali dan dari pada kepalanya menjadi pusing, maka eyang memilih untuk mengsii waktu dengan jalan sehat. Kebetulan tempat tinggalnya dekat dengan kawasan monas. Baru berjalan belasan menit, eyang didatangi beberapa petugas Satpol PP untuk menanyakan identitasnya. Mungkin karena berangkat dengan hati yang gundah karena tidak bisa tidur, eyang lupa membawa KTP. Eyang yang sudah nyaris akan dibawa oleh petugas Satpol PP ini bersikeras bahwa ia warga sekitar monas yang memiliki KTP. Bersyukur bahwa petugas mendengarkan eyang dan bersedia mengiringinya ke rumah pak RT tempat tinggalnya untuk membuktikan kebenaran identitasnya.
Jam masih menunjukkan sekitar pukul 3.15 Wib, ketika mereka sampai di rumah pak RT. Meski kaget dan bingung, Pak RT dengan tegas berkata, “betul, ini warga saya!” Pernyataan Pak RT ini membuat para petugas Satpol PP ini percaya, kemudian meminta maaf dan mohon diri. Pak RT pun segera berkata, “Eyang, eyang… ngapain tengah malam jalan-jalan ke Monas? Untung eyang ini orangnya aktif di kegiatan RT, jadi saya kenal dan hafal dengan eyang. Sekaran pulang dan istirahat!” Eyang meminta maaf kepada Pak RT dan mohon diri untuk pulang. Seandainya bukan warga yang aktif dalam kegiatan RT, bisa jadi Pak RT tidak mengenalnya dan eyang pun akan di bawa oleh petugas Satpol PP.
Kisah eyang ini mengingatkan tentang salah satu ajaran Tuhan Yesus mengenai kewaspadaan terhadap ajaran sesat. Tuhan Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan orang yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak mengenal kamu! Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu yang melanggar perintah Allah!”. Kata “mengenal” yang dimaksud adalah knowing by experiencing (mengenal karena mengalaminya sendiri). Dengan demikian Tuhan Yesus menuntut adalnya konsistensi antara kata dan perbuatan. Hanya menyerukan nama Tuhan tidaklah cukup karena mesti disertai dengan perbuatan yang menyenangkan hati Tuhan. Sebaliknya, melakukan perbuatan juga tidak cukup jika tidak disertai dengan motivasi yang benar.
Karena eyang cukup aktif dalam kegiatan RT, maka Pak RT mengenak eyang dan bersedia mengakui “betul, ini warga saya!” Sebagai anak-anak Tuhan, kita juga mesti sedia melakukan kehendak Tuhan dan tidak melanggar perintah-Nya. Dengan demikian, tentunya Tuhan akan dengan sukacita mengenali kita dan menyambut kita masuk ke rumah-Nya. Selamat berjuang, Saudaraku, Tuhan Yesusa memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Ya Tuhan, kami terus berupaya untuk memeriksa diri kami supaya memiliki konsistensi di dalam kata dan tindakan serta motivasi yang benar didalam bertindak, sehingga kami dapat menyukacitakan Engkau. Kiranya Roh Kudus menolong kami untuk melakukannya. Terimakasih, Tuhan Yesus. Amin.